(Business Lounge Journal – Medicine)
Menjelang tahun baru Imlek 2020, banyak masyarakat China melakukan liburan ke luar China. Seorang wisatawan dari Wuhan China baru saja mendarat pekan ini untuk berlibur di Thailand, mengalami demam tinggi dan sesak pada saluran pernafasannya sehingga harus dikarantina. Hasil pemeriksaan medis akhirnya menunjukan bahwa dia terkena Pneumonia. Dari Wuhan, selain Thailand, pneumonia ini juga menjangkiti Jepang, Singapore, Hongkong dan Korea Selatan.
Travel Warning
Kini negara-negara berjaga-jaga di pelabuhan dan bandara internasional masing-masing. Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Italia telah melakukan pemeriksaan suhu tubuh atas setiap orang yang baru saja tiba di bandara Internasional masing-masing negara. Travel warning telah disampaikan dunia internasional bagi mereka yang menuju ke China.
Terdapat 231 penerbangan langsung dari Wuhan ke dunia internasional. Denpasar Bali juga menjadi salah satu tujuan penerbangan langsung dari Wuhan. Itu sebabnya Indonesia pun sangat perlu berjaga-jaga. Namun sampai saat ini WHO masih terus melakukan pengamatan dan belum merekomendasikan secara spesifik untuk traveler atau perlunya restriksi perdagangan dengan Tiongkok.
Coronavirus
Pneumonia Wuhan disebut juga sebagai Novel Coronavirus adalah infeksi atau peradangan akut di jaringan paru yang disebabkan oleh virus yang dinamakan Coronavirus. Pneumonia dapat menyerang siapa aja, seperti anak-anak, remaja, dewasa muda dan lanjut usia, namun lebih banyak pada balita dan lanjut usia. Coronavirus sudah dikenal sejak tahun 2003. Coronavirus adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan infeksi dimulai dari gejala flu biasa sampai menjadi SARS-Coronavirus dan juga MERS-Coronavirus.
Jenis Coronavirus yang merebak di Wuhan ini adalah strain baru yang menyerupai SARS Coronavirus. Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) merilis jenis Betacoronavirus yang menjadi outbreak di Wuhan, terdapat 5 genom baru, yang berbeda dari SARS-Coronavirus dan MERS- Coronavirus.
Transmisi dan Inkubasi
Berdasarkan investigasi sebelumnya beberapa institusi di Wuhan, sebagian kasus terjadi pada orang yang bekerja di pasar ikan, akan tetapi saat itu belum ada bukti yang menunjukkan penularan dari manusia ke manusia. Kejadian ini dihubungkan dengan kejadian tahun 2002-2003 dimana 650 orang penduduk China dan Hongkong terkena wabah SARS Coronovirus dan terus diinvestigasi.
Wuhan Tiongkok melaporkan pada 31 Desember 2019, terdapat 27 kasus pneumonia yang belum diketahui penyebabnya. Saat itu dunia masih belum terguncang dengan penyakit ini. Lama-kelamaan meningkat menjadi 59 kasus yang mengenai penderita antara 12-59 tahun. Saat dilaporkan kematian pertama adalah pada pasien usia 61 tahun yang sebelumnya sudah memiliki penyakit liver kronis dan tumor perut. Dan 50 pasien lainnya yang sedang menjalani perawatan, dua pasien sudah dinyatakan boleh pulang dan tujuh pasien masih dalam kondisi yang serius dan empat meninggal dunia.
Hari ini, 21 Januari 2020, China mengakui bahwa transmisinya dapat melalui hewan yaitu ikan atau hewan laut dan juga dapat menular dari manusia ke manusia. Dan jumlah yang terkena hingga hari ini telah berkembang menjadi 300 orang, enam orang meninggal dunia. Sedangkan masa inkubasinya belum dapat diketahui dengan jelas.
Tanda dan Gejala
Gejala seorang yang terkena Coronavirus ini sangat mirip dengan terkena flu biasa pada umumnya. Hal yang perlu dicermati lebih lanjut bagi yang terkena Coronavirus ini adalah:
- Hidung berair beringus sering disebut meler yang menyebabkan iritasi pada saluran hidung.
- Sinus tersumbat karena tekanan pada sinus bertambah dan membuat saluran udara semakin sempit
- Sakit kepala
- Batuk
- Demam
- Rasa sakit pada tubuh
- Lemes
- Sakit pada saluran napas
- Tubuh panas dingin
- Pembengkakan pada kelenjar getah bening
- Dapat menyebabkan komplikasi dari infeksi saluran napas atas atau bronchitis sampai yang terparah pneumonia
Pencegahan
Sampai saat ini belum ditemukan vaksin untuk Coronavirus ini. PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia) mengeluarkan press release yang menyarankan beberapa hal bagi masyarakat yaitu:
- Agar masyarakat jangan panik.
- Masyarakat tetap waspada terutama bila mengalami gejala demam, batuk disertai kesulitan bernafas, segera mencari pertolongan ke RS terdekat. Dan juga melaporkan bila ada yang memiliki gejala di atas dan mencurigakan terkena Coronavirus.
- Health Advice
- Melakukan kebersihan tangan rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung dan mata; serta setelah memegang instalasi publik.
- Mencuci tangan dengan air dan sabun cair serta bilas setidaknya 20 detik. Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada fasilitas cuci tangan, dapat menggunakan alkohol 70-80% handrub.
- Menutup mulut dan hidung dengan tissue ketika bersin atau batuk.
- Ketika meiliki gejala saluran napas, gunakan masker dan berobat ke fasilitas layanan kesehatan.
- Travel advice
- Hindari menyentuh hewan atau burung.
- Hindari mengunjungi pasar basah, peternakan atau pasar hewan hidup.
- Hindari kontak dekat dengan pasien yang memiliki gejala infeksi saluran napas.
- Patuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan.
- Jika merasa kesehatan tidak nyaman ketika di daerah outbreak terutama demam atau batuk, gunakan masker dan cari layanan kesehatan.
- Setelah kembali dari daerah outbreak, konsultasi ke dokter jika terdapat gejala demam atau gejala lain dan beritahu dokter riwayat perjalanan serta gunakan masker untuk mencegah penularan penyakit.
dr. Vera Herlina,S.E.,M.M/VMN/BL/Partner of Management & Technology Services, Vibiz Consulting