(Business Lounge Journal – General Management)
Michael Jordan kecil pernah mendapatkan pembelajaran yang berharga mengenai creative thinking. Sang ayah memintanya untuk menjual selembar kaos bekas yang sebenarnya memiliki harga tidak lebih dari 1 dollar. Dengan kreatifitasnya, Michael Jordan kecil berhasil menjualnya hingga 2 dollar. Ketika tantangan dinaikkan, Michael Jordan kecil kemudian dapat menjualnya seharga 25 dollar dengan menambahkan gambar kartun pada kaos bekas tersebut. Melihat keberhasilan sang anak, si ayah kembali memberikan tantangan untuk menjual kaos bekas lainnya seharga 200 dollar. Belajar dari pengalaman, Michael Jordan kemudian mencari ide dan akhirnya berhasil melelang sehelai kaos yang telah dibubuhi tanda tangan Farah Fawcett, salah seorang selebriti kenamaan pada masa itu, dengan harga 1,200 dollar.
Creative thinking atau pemikiran yang kreatif adalah hal yang dibutuhkan untuk dapat menambahkan nilai bahkan tiada mustahil untuk mencapai nilai yang maksimal. Kisah Michael Jordan sudah membuktikannya.
Secara sederhana, creative thinking dapat dikatakan sebagai sebuah cara melihat suatu hal dengan perspektif yang baru sehingga timbullah pemikiran yang kreatif. Pemikiran yang demikian bukanlah sesuatu yang tidak mungkin untuk ditumbuhkan, melainkan dapat diransang dengan berbagai cara baik terstruktur maupun tidak. Brainstorming adalah salah satu contoh proses yang tidak terstruktur untuk menumbuhkan creative thinking. Ini merupakan sebuah cara yang cepat untuk menghasilkan ide yaitu dengan melibatkan berbagai pemikiran dari berbagai pihak. Jika Anda melakukannya dengan semakin banyak orang, maka Anda pun akan semakin cepat mendapatkan sejumlah gagasan, bahkan yang tidak terpikirkan sebelumnya.
Brainstorming Techniques
Warm up. Jangan sekali-kali memulai brainstorm dengan ‘garing’. Ini sama saja dengan masuk ke kolam renang tanpa melakukan pemanasan. Anda harus tahu persis apa yang akan Anda bicarakan dan paling tidak telah memiliki berbagai informasi sebelumnya. Ini akan membantu Anda untuk dapat memancing berbagai pendapat.
Stand in someone’s shoes. Tidak ada gunanya bagi Anda untuk melakukan brainstorming jika Anda hanya akan mempertahankan pemikiran Anda sendiri. Cobalah untuk menempatkan diri Anda pada posisi lawan bicara Anda untuk dapat melihat pemikiran yang Anda miliki. Kemudian, cobalah untuk dapat menemukan sesuatu prespektif yang lebih baik dari yang Anda miliki. Semakin dapat Anda membuka pemikiran Anda dan menerima pemikiran lawan bicara Anda, semakin Anda akan bertambah kreatif dalam pemikiran Anda.
Miliki tantangan. Cobalah untuk menciptakan tantangan, misalnya saja budget yang lebih rendah untuk mencapai hasil yang sama bahkan lebih tinggi. Deadline yang lebih ketat atau mengganti material untuk dapat menjadi lebih inovatif. Tantangan yang Anda coba lemparkan ini, kelak akan memberikan pemikiran-pemikiran yang baru.
Make a mind map. Main map atau peta pikiran merupakan sebuah teknik brainstorming yang paling popular. Dengan cara ini, Anda akan dapat menuliskan sebuah atau bahkan beberapa gagasan. Tuliskanlah setiap hal kecil yang Anda pikirkan dan mulailah menghubungkannya.
Kelompokkan ide Anda. Cobalah membuat 3 kategori: ide yang mudah, ide yang sulit, dan ide yang ‘gila’ atau ekstrim. Cobalah mendapatkan setidaknya lima gagasan untuk setiap kategori. Hal ini akan membuka pemikiran Anda untuk kemudian menentukan ide mana yang masih dapat jalankan dan ide mana yang tidak mungkin Anda laksanakan.
Bersambung.
Ruth Berliana/VMN/BL/MP Human Capital Development Division, Vibiz Consulting, Vibiz Consulting Group