Merekrut Para Pengubah Dunia – Belajar dari Ericsson

(Business Lounge – Empower People) Banyak orang ingin bekerja dengan alasan bahwa segala usaha diberikannya akan berdampak pada adanya pengakuan. Itulah yang diperoleh sebuah survei yang diadakan tidak hanya pada generasi milenium.

Dalam sebuah survei terbaru di Inggris, hampir setengah dari responden di seluruh spektrum usia mengatakan mereka ingin bekerja untuk sebuah organisasi yang memiliki dampak positif pada dunia. Bahkan 44% dari responden mengatakan bahwa mereka menginginkan pekerjaan yang berarti, yang menguntungkan orang lain bahkan lebih penting daripada memiliki gaji yang tinggi.

Untungnya, ada banyak perusahaan yang berpikiran sama di luar sana. Bahkan, Guy Kawasaki – seorang pengusaha Amerika dan mantan chief evangelist di Apple, pernah mengatakan, “perusahaan besar mulai karena para pendiri ingin mengubah dunia. . . bukan untuk cepat menghasilkan uang. “

Jadi pertanyaannya adalah: Bagaimana calon karyawan idealis dan bisnis visioner dapat saling bertemu satu sama lain?

Penting merekrut dengan lebih kreatif

Penting bagi pengusaha untuk dapat berinisiatif. Organisasi HR yang inovatif beralih ke metode perekrutan lebih kreatif dan mengeksplorasi puluhan sumber baru untuk menemukan jenis bakat yang mereka inginkan dan butuhkan. Sebagai contoh adalah apa yang dilakukan raksasa telekomunikasi Ericsson.

Memang benar, tidak semua perusahaan yang mengubah dunia adalah organisasi nirlaba dan startup. Ericsson telah menjadi bagian dari apa yang bisa dikatakan sebagai salah satu revolusi sosial yang paling signifikan dari 30 tahun terakhir. Komunikasi mobile telah benar-benar mendefinisikan kembali apa artinya terhubung, dan teknologi ini terus memberikan miliaran orang di seluruh dunia akses yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap informasi dan pelayanan manusia.

Sebagai video di situs karir Ericsson menunjukkan, “Kami tidak hanya memungkinkan para pembuat perubahan di seluruh dunia dengan mobilitas kami, kami mempekerjakan mereka.”

Sebagai bagian dari strategi perekrutan, Ericsson menggunakan sekitar 100 sumber online untuk terhubung dengan bakat terbaik yang tersedia. Ini termasuk situs karir perusahaan sendiri, LinkedIn, situs jejaring sosial, situs pencari kerja eksternal, mesin pencari, dan e-mail pengingat. Secara kolektif, berbagai saluran telah membantu Ericsson membangun komunitas bakat global hingga memiliki 314.000 orang dalam waktu kurang dari satu tahun.

Ericsson tidak hanya melempar umpan dan kemudian hanya menunggu. Ericsson meluncurkan sistem rekrutmen baru berdasarkan SuccessFactors Recruiting Marketing solution untuk membantu mengoptimalkan kombinasi sumber-sumber ini. Selanjutnya, membuat analisa untuk mengukur efektivitas strategi mengakuisisi talent dan menentukan pesan mana yang dapat diterima baik oleh talent community.

Menjadi perusahaan pilihan

Adanya berbagai sumber perekrutan hanyalah bagian dari jawabannya.

Selain menyederhanakan sistem SDM, Ericsson juga bekerja untuk mengotentikasi perusahaan sebagai perusahaan pilihan. Ini memperkenalkan nilai-nilai pemberi kerja yang dirancang untuk menekankan seperti apakah gambaran perusahaan yang telah berusia 135 tahun ini serta menjelaskan hal apa yang dapat diharapkan oleh calon karyawan ketika ia bekerja di Ericsson. Hal-hal yang menarik yang dapat diperoleh mencakup kebebasan untuk berinovasi, otonomi untuk menyelesaikan sesuatu, dan adanya kesempatan untuk terus belajar dan berkembang.

Pentingnya Memiliki Tujuan

Perusahaan seperti Ericsson jelas menyadari pentingnya menumbuhkan rasa tujuan pada karyawan mereka. Sebagaimana yang dikatakan dalam Video karir Ericsson, “Pada akhir hari, progress adalah bagaimana kita bangun pada pagi hari; dan kita semua bekerja sama untuk membuat perubahan. “

Dunia tidak kekurangan idealis. Kita hanya perlu untuk mendapatkan mereka yang adalah pembuat perubahan secara bersama-sama.

citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x