(Business Lounge – Art) Sekilas jika diperhatikan bangunan ini seperti sebuah bangunan yang ditutupi oleh dua buah pita besar yang dipilin dari atas dan menjuntai hingga dasarnya. Sangat unik sebab berdiri tidak jauh dari pinggir laut Inland di Jepang.
The Ribbon Chapel, demikian bangunan ini diberi nama. Ya, sesuai dengan bentuknya maka demikianlah namanya diberikan. Bangunan ini adalah sebuah kapel yang pembangunannya selesai pada tahun 2013 dan diperuntukkan untuk acara pernikahan. Sangat menarik.
Berlokasi di taman milik hotel resor Bella Vista Sakaigahama di Onomichi, Hiroshima. Bangunan ini menghadap ke Laut Inland Jepang dan dikelilingi oleh pepohonan dengan tinggi lebih dari 10m tinggi. Jika Anda berada di tengah taman itu, pemandangan Anda hanya terbatas pada pepohonan tinggi namun bila Anda naik hingga ke puncak kapel mana Anda akan diperhadapkan dengan pemandangan indahnya laut Inland serta beberapa pulau di sekitarnya.
Dengan sengaja Hiroshi Nakamura, seorang arsitek dari Jepang mendesain bangunan ini lebih tinggi dari pohon-pohon yang ada di sekelilingnya untuk mendapatkan pemandangan laut dari atas kapel sekaligus sebuah bangunan kapel dengan langit-langit yang tinggi.
Adapun kedua pita bagaikan spiral yang mengitari bangunan kapel sebenarnya adalah dua tangga yang menuju puncak kapel. Mengapa dua? Sebab sebuah tangga spiral tunggal saja akan goyah dalam arah horizontal dan rentan terhadap getaran dalam arah vertikal, maka, sangat tidak stabil. Dengan menggabungkan dua tangga spiral maka tangga yang satu akan mendukung tangga yang lain.
Tetapi kebutuhan untuk kedua tangga tersebut saling mendukung menjadi sebuah konsep yang menarik untuk prosesi pernikahan. Kedua tangga ini dimulai dari lokasi yang berbeda dan menjadi sebuah simbol bagi kedua pengantin yang hendak mengukuhkan janji pernikahannya di kapel itu. Prosesi pernikahan biasanya akan dimulai sang mempelai pria akan berjalan menaiki tangga yang satu sedangkan mempelai wanita akan berjalan menaiki tangga yang lain didampingi oleh sang ayah. Sama seperti dua kehidupan melalui liku-liku sebelum kemudian disatukan pada penggabungan dua spiral mulus terhubung di puncak ketinggian 15.4m. Di sanalah kedua mempelai akan bertemu untuk kemudian berjalan bersama menuju ke dalam kapel. Ada pun panjang tangga mencapai 135 meter. Keluarga dan semua undangan akan dapat menyaksikannya dari taman yang ada di sekitar kapel.
Bangunan ini memiliki konsep hemat listrik sebab baik bangunan, material maupun desain memungkinkan cahaya matahari dapat maksimal masuk ke dalam bangunan sehingga konsep yang ditawarkan pun begitu alami. Kebutuhkan listrik untuk penerangan menjadi begitu minimal. Kapel akan menerima sinar matahari paling keras, sedangkan jendela kaca diatur dengan dinding eksterior untuk membentuk pinggir atap dan mengurangi beban termal. Mendapatkan keuntungan dari langit-langit yang tinggi, Hiroshi telah menetapkan lubang di tingkat atas dan juga di bawah sehingga untuk membuat ventilasi alami dengan cara perbedaan gravitasi. Sedangkan di dalam kapel terdapat 80 kursi yang dapat menampung para undangan.
Eksterior bangunan terdiri dari kayu yang dicat putih menambah keindahan kapel. dipadu dengan titanium seng, bahan yang tahan terhadap kerusakan dari angin laut dan cukup lentur untuk dilengkungkan.
Sangat menarik, dibangun tidak hanya berdasarkan kebutuhan namun juga mengakomodir kebutuhan emosional dari kedua mempelai yang tentu saja ingin membuat sebuah moment yang tidak terlupakan dari penikahan yang hanya satu kali dalam sepanjang hidup ini.
citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : Hiroshi Nakamura & Nap Co