Pentingnya Memberi Kesempatan Pekerja untuk Berlibur

(Business Lounge – Empower People) Berlibur atau cuti adalah hak yang diberikan perusahaan kepada para pekerjanya dan pemberian cuti bagi para pekerja diharapkan dapat dimanfaatkan untuk beristirahat sehingga setelah kembali masuk bekerja produktivitasnya sudah meningkat kembali. Sebab bekerja terus menerus tanpa memperhatikan waktu beristirahat akan menimbulkan tingkat stress yang tinggi.

Namun yang sering terjadi para atasan keberatan jika anak buahnya mengambil cuti beberapa hari karena selalu merasa takut pekerjaannya akan terbengkalai. Pada saat pekerja tersebut berlibur pun selalu dihubungi untuk beberapa tugas pekerjaan, sehingga para pekerja pun merasa tidak tenang pada saat berlibur karena terus ditanyakan hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaannya.

Karena itu diharapkan bagi para atasan untuk memperhatikan betapa pentingnya memberikan kesempatan bagi para pekerja untuk beristirahat. Doronglah para pekerja untuk mengambil cuti dan beristirahat, berhenti sejenak dari rutinitas pekerjaan dapat membantu para pekerja untuk meningkatkan kesehatan, produktivitas, dan kebahagiaannya. Berlibur dan menikmati suasana alam terbukti dapat mengurangi stress sehingga memberi semangat baru bagi pekerja.

Jika memang karena alasan kondisi pekerjaan yang banyak maka dapat dicarikan jadwal cuti yang long week end, misalnya saja merekomendasikan untuk mengambil cuti pada hari Kamis jika hari Jumat adalah hari libur sehingga hanya mengambil 1 hari cuti saja, atau mengambil cuti pada hari Selasa jika hari Senin libur, sehingga pekerja dapat memperpanjang hari cutinya.

Bagi para atasan tidak perlu mengirimkan email bagi pekerjanya yang sedang cuti dan mengharapkan jawaban dengan segera, kecuali memang ada persoalan dalam pekerjaan yang benar-benar tidak dapat diselesaikan. Jangan membuat bawahan Anda menjadi  merasa bersalah karena tidak membalas email Anda pada saat bawahan Anda itu mengambil cuti. Berilah kesempatan bawahan Anda tidak produktif pada hari cuti tersebut. Anda sebagai atasan tidak perlu merasa takut berlebihan bahwa pekerjaan menjadi tidak selesai jika anak buah Anda mengambil cuti untuk beristirahat. Ketika Anda berpikir bahwa segalanya dapat berantakan jika salah satu anak buah Anda tidak hadir bekerja, hal tersebut telah menunjukkan bahwa Anda sudah sangat tergantung pada anak buah Anda, dan hal tersebut sangat tidak sehat untuk karir Anda. Hadapilah kekuatiran Anda bahwa persoalan pekerjaan dapat Anda atasi sekalipun anak buah Anda tidak ada.

Berilah kesempatan anak buah Anda menikmati istirahat atau berlibur dengan harapan akan memiliki semangat baru. Memang setelah para pekerja mengambil hari cuti untuk beristirahat maka tidak serta merta begitu aktif kembali bekerja maka produktivitas langsung meningkat bahkan produktivitas malah menurun pada awal masuk bekerja setelah berlibur. Dalam beberapa hari para pekerja masih belum bisa lepas dari suasana libur yang menyenangkan. Mereka masih semangat menceritakan perjalanan liburan kepada rekan-rekan lainnya bahkan sambil menunjukkan foto-foto perjalanan liburan tersebut,

Dalam hal ini sebagai atasan diharapan dapat kembali mengarahkan anak buah Anda untuk kembali bekerja dengan semangat baru. Sebagai atasan Anda diharapkan mampu memacu kembali semangat kerja team Anda, misalnya dengan menetapkan target jangka pendek sehingga pekerja harus mulai menyelesaikan pekerjaan tersebut setelah berlibur, terlebih setelah libur panjang karena hari besar keagamaan, pekerja harus segera  melawan kemalasan bekerja setelah berlibur.

Sonya/VMN/BL/Contributor
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x