(Business Lounge – Lead & Follow) Setiap pemimpin selalu memiliki seorang mentor dalam perjalanannya menjadi seorang pemimpin. Bahkan banyak pemimpin wanita yang menyatakan bahwa mentornya adalah suaminya sendiri. Saya sendiri mengalami bahwa dalam perjalanan hidup saya seorang mentor sangat saya perlukan untuk memimpin setiap hari. Tepatlah judul artikel ini memang “tidak ada mentor tidak ada pemimpin”. Mentoring berbeda dengan perintah, mengajar dan coaching, karena tidak menekankan pada talenta dan keahlian yang digunakan dalam melaksanakan suatu pekerjaan, melainkan kualitas, dorongan dan nilai-nilai kehidupan untuk tetap maju mengerjakan pekerjaan yang sedang diembannya.
Dalam pengalaman saya dengan para pemimpin, pemimpin menghadapi perubahan yang saling terkait satu dengan yang lain. Perubahan yang pertama, pemimpin menghadapi perubahan dalam dirinya sendiri, seorang pemimpin bukanlah seorang pemimpin kalau dia tidak bisa memimpin dirinya sendiri. Perubahan yang kedua yang dihadapi oleh seorang pemimpin adalah merubah situasi atau kondisi sekelilingnya. Setelah usaha untuk berkembang menjadi matang dan mengalami kemajuan dalam komitment cara pandang kehidupan, maka seorang pemimpin memang harus berhasil menghadapi perubahan sekelilingnya.
Saya pernah diminta menangani perubahan para pemimpin di sebuah perusahaan retail yang rata-rata tampil dengan sikap keras kepada bawahannya dan memimpin dengan gaya otoriter. Mereka umumnya berusia relatif muda dan di bawahnya ada ratusan orang yang harus dipimpin untuk menjalankan sebuah toko retail yang besar. Setelah saya menyelidiki apa penyebabnya, saya menemukan bahwa sebagai pemimpin mereka perlu belajar menyesuaikan diri dengan kepribadian bawahannya bukan menekannya dengan sikap otoriter. Energi mereka habis terkuras untuk melakukannya dan mereka kehilangan ketenangan dan menimbulkan stress dalam bekerja.
Mendampingi perubahan-perubahan yang dihadapi oleh pemimpin diperlukan seorang mentor. Mentoring merupakan bagian penting yang harus diberikan kepada para pemimpin. Kapankan saat menguatkan, kapankah saat menegur dan kapankah saat untuk hanya diam saja, juga saat berbicara harus diketahui oleh seorang mentor. Bila hal-hal ini dilakukan dengan setia oleh seorang mentor maka akan ditemukan dan dikembangkan pemimpin besar dalam sebuah perusahaan.
Michael Shenkman penulis buku Leader Mentoring menyampaikan ada empat fokus dalam mentoring. Pertama melalui mentoring, seorang pemimpin memiliki kesadaran sendiri bagaimana seorang pemimpin memegang nilai-nilai kepemimpinan seperti integritas, ketulusan, dan kerendahan hati. Fokus kedua adalah pandangan praktis, seorang pemimpin memiliki kemampuan untuk melihat kemungkinan-kemungkinan baru pada kondisi melelahkan dan tidak ada jalan keluar. Fokus ketiga, memelihara motivasi, energi seorang pemimpin, bila motivasi habis dalam diri pemimpin maka tidak ada kemajuan yang bisa dilakukan. Fokus keempat adalah bagaimana seorang pemimpin juga memiliki kemampuan untuk memiliki kreativitas sosial yang terdiri dari cara-cara pemimpin memahami dengan sungguh-sungguh situasi yang dihadapi orang lain sehingga mengetahui kapan bekerja dengan belas kasihan dan kapan harus tegas.
Mentoring merupakan bagian penting dalam proses untuk membuat perusahaan berdiri terus menerus dari zaman ke zaman. Salah satu organisasi tertua di dunia Ordo Jesuit menerapkan mentoring sebagai bagian dari menolong pemimpin-pemimpin menemukan dirinya dan memimpin organisasi kepada visi nya. Bila mentoring dilakukan maka perusahaan akan berhasil menemukan pemimpin, dan membawa perusahaan mencapai visinya.
Fadjar Ari Dewanto/VMN/BD/Regional Head-Vibiz Research Center