(Business Lounge – Manage Your Business) Sesuai dengan apa yang saya tuliskan pada artikel sebelumnya bahwa Anda perlu menciptakan sebuah kebutuhan dalam mengelola business maka pada artikel ini Anda dapat mencoba untuk menciptakan kebutuhan. (Baca: Dimulai dari Makan Gratis untuk Si Kaki Panjang). Ada beberapa contoh yang dapat saya berikan produk yang telah berhasil menciptakan kebutuhan dengan begitu sukses.
Rinso – Berani Kotor Itu Baik
Siapa yang tidak kenal dengan rinso? Merek deterjen dari Unilever yang juga digunakan di Australia, Selandia Baru, Inggris, juga Amerika Serikat. Pada tahun 1908, Robert S. Hudson menciptakan Hudson’s Soap, yang pada tahun 1908 dijual kepada Lever Brothers dari Port Sunlight, Inggris. Rinso juga diproduksi oleh Lever Brothers Company (kemudian dikenal sebagai Unilever) di Amerika Serikat, dimulai pada tahun 1918. Rinso kemudian menjadi pelopor deterjen yang dipasarkan secara massal bahkan melalui radio di Amerika Serikat sebagai sponsor berbagai program radio populer di sana. Di Indonesia, Rinso adalah merek deterjen pertama yang diluncurkan pada tahun 1970.
Saya ingat sekali ketika saya kecil, maka kata ‘deterjen’ bukanlah kata yang umum. Orang lebih banyak menggunakan kata ‘Rinso’ sebagai kata pengganti deterjen. Mereka akan datang ke warung terdekat dan berkata, “Ingin membeli Rinso” bukan “Ingin membeli detergen”. Bahkan ketika merek-merek deterjen lain bermunculan, maka banyak orang tetap mengganti kata ‘deterjen’ dengan ‘Rinso’.
Aqua – Kebaikan Alam, Kebaikan Hidup
Aqua adalah pelopor air mineral atau lebih dikenal dengan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) sejak tahun 1973. Diproduksi oleh PT Aqua Golden Mississippi Tbk di Indonesia, namun juga dijual di Singapura, Malaysia, dan Brunei. Sejak tahun 1998, Aqua dimiliki oleh perusahaan asal Perancis, Grup Danone, hasil dari penggabungan PT Aqua Golden Mississippi dengan Danone.
Sebagai pelopor air mineral, hingga saat ini banyak orang menyebut air mineral dengan kata ‘aqua’. Ia akan menyebutkan aqua untuk berbagai air mineral walaupun dengan merek yang berbeda. Coba saja lihat para penjaja minuman yang sering ada di antara mobil-mobil yang sedang dalam antrian kemacetan. Mereka akan menjajakan minumannya dengan menyebut, “Aqua…aqua”.
Selain deterjen, aqua ada beberapa produk lainnya yang memiliki konteks yang sama, seperti rexona yang lebih popular dari deodorant, softex yang lebih popular dari pembalut, atau ayam Kentucky lebih popular dari ayam goreng tepung.
Namun selain produk-produk yang saya sebutkan di atas maka ada juga beberapa produk yang cukup membawa terobosan ketika pertama kali diperkenalkan, seperti conditioner, shampo 2 in 1, masker atau teh celup.
Menciptakan Kebutuhan
Ketika Anda memutuskan untuk memulai suatu usaha maka sangat penting untuk mengidentifikasi produk apa yang akan menjadi obyek penting sebagai penentu dalam berjalannya bisnis. Semula orang tidak membutuhkan conditioner. Tetapi ketika produk itu diciptakan maka timbullah kebutuhan. Begitu juga dengan teh celup yang semula tidak dikenal, tetapi kehadirannya membuat lahirnya sebuah kebutuhan.
Lalu bagaimana dengan usaha Anda? Misalnya saja Anda ingin membuat sebuah warung kopi, maka sangat penting mengidentifikasi kopi yang bagaimana yang akan Anda sediakan. Sebab ada ratusan bahkan ribuan usaha yang sama yang sudah mulai terlebih dahulu dari Anda. Maka sangat penting untuk merumuskan kopi yang akan Anda jual untuk menciptakan suatu kebutuhan, paling tidak untuk lingkungan di sekitar warung kopi Anda.