Keraguaan Wozniak, si Pendiri Apple

(Business Lounge – Business Insight) Salah seorang pendiri Apple, Steve Wozniak ternyata bukan penggemar SmartWatch bahkan ia meyakini bahwa Google Glass tidak akan berhasil. Oleh karena itu ia mengingatkan untuk tidak mengharapkan bahwa Apple akan selalu memimpin pada teknologi baru.

Wozniak berhenti dari Apple pada tahun 1987, 12 tahun setelah membuat perusahaan raksasa teknologi tersebut bersama dengan mendiang Steve Jobs. Dalam sebuah wawancara dengan Australian Financial Review, Jumat (19/12), Wozkniak memuji saat CEO Apple Tim Cook memutuskan untuk keluar dari pemikiran Jobs sehingga memungkinkan iPhone berlayar lebar. “Saya benar-benar mengagumi Tim Cook dan mengagumi bahwa mereka memecahkan dogma yang dilontarkan Steve Jobs, tentang memiliki ponsel kecil,” demikian disampaikan Wozniak.

“IPhone awalnya dibuat karena mobile phone pada waktu itu tampak seperti telepon besar, dan kemudian, ketika ponsel tampak lebih besar, Apple terus mengatakan ‘kita benar’. Itu merupakan budaya perusahaan yang menghambat diadakannya ekspansi. Saya pikir hal itu memang datang dari Steve Jobs tanpa seorangpun dapat berkata bahwa apa yang dia lakukan tidak lebih baik.”

Wozniak selalu membeli semua perangkat terbaru dari berbagai perusahaan teknologi untuk membentuk pandangannya sendiri tentang apa yang dianggapnya terbaik. Apple telah memasuki pasar SmartWatch lebih dahulu dibandingkan Sony, Samsung, dan LG, namun Wozniak mengingatkan untuk Apple tidak berharap bahwa perusahaan ini akan dapat memimpin industri jam

“Semua orang berharap Apple akan memiliki lebih banyak lagi produk untuk diperkenalkan, sebab hal itulah yang mereka lakukan di masa lalu, tapi ide-ide tersebut tidak selalu muncul.” demikian dikatakannya. Wozniak, yang tetap mendapatkan pembayaran dari Apple, bukan penggemar SmartWatch dan berpendapat bahwa SmartWatch belum tentu tetap eksis. Ia membeli beberapa SmartWatch, termasuk Samsung, dan ia berpendapat semuanya mengecewakan dan tidak dapat menggantikan fungsi mobile phone. 

Wozniak juga pesimis tentang kacamata pintar Google – yang secara teknologi menyediakan akses online melalui layar kecil yang melekat pada bingkai kacamata. “Ketika saya melihat orang memakainya, saya pikir keren karena mereka cukup berani bermain dengan masa depan dengan perangkat yang tidak masuk akal baik dalam segi apa yang dilakukan maupun biayanya,” demikian dikatakannya. Wozniak berpendapat produk ini memang produk hebat tetapi tidak akan berhasil, seperti banyak produk besar lainnya yang tidak berhasil.” Google Glass tersedia di Amerika Serikat pada bulan Mei dengan harga $ 1.500 (sekitar 18 juta rupiah).

uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x