(Business Lounge – News & Insight) Korea Utara dikabarkan memperpanjang program wajib militernya yang semula 10 tahun, demikian dilansir oleh Telegraph. Perpanjangan tersebut sebanyak 1 – 2 tahun berlanjuta setelah masa wajib militer selesai. Hal ini disebabkan jumlah pasukan tentara Korea Utara yang mengalami penurunan drastis. Padahal program wajib militer selama 10 tahun adalah yang terpanjang di dunia. Saat ini terdaftar sekitar 1,19 juta militer di Korea Utara.
Keterangan ini dikatakan oleh Jang Se-yul, seorang militer yang mengabdi selama 12 tahun di Korea Utara yang kemudian melarikan diri ke Selatan kepada harian Herald. Jang juga mengatakan bahwa Pyongyang telah mengerahkan lebih banyak perempuan dalam angkatan bersenjatanya. Wajib militer ini merupakan sebuah pernyataan kesetiaan masyarakat kepada pemimpin mereka.
Maret Kelabu
Adanya kekurangan pasukan Korea Utara ini sebagian besar disebabkan bendana kelaparan hebat yang pernah terjadi di Korea Utara pada periode sekitar 1994 – 1998. Peristiwa itu disebut sebagai sebagai “Maret Kelabu”. Sebanyak 3,5 juta dari 22 juta warga Korea Utara pada waktu itu meninggal karena kelaparan dan kekurangan gizi yang disebabkan oleh kesalahan dalam pengurusan perekonomian di Korea Utara, bencana alam, musim paceklik, dan kebijakan yang mengutamakan angkatan bersenjata.
Sebagian besar yang menjadi korban adalah anak-anak, yang seharusnya saat ini telah memasuki program wajib militer. Itulah sebabnya mereka yang berada di usia wajib militer saat ini lebih sedikit jumlahnya.
Meskipun yang kelaparan yang terburuk sudah berlalu, Korea Utara masih sangat bergantung pada bantuan asing dan belum kembali swasembada pangan. Kekurangan pangan masih terus terjadi, dan kekurangan gizi masih tersebar luas.
Wajib Militer Korea Utara
Pria yang sudah memasuki usia 17 tahun akan diminta untuk bergabung dengan militer Korea Utara dan akan bertugas selama satu decade (10 tahun). Sedangkan wanita yang telah memasuki usia 17 tahun akan diminta untuk bergabung dengan militer Korea Utara dan akan bertugas selama tujuh tahun. Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa sebanyak 22 persen dari militer Korea Utara terdiri dari perempuan.
Semua wajib militer kemudian menjalani pelatihan intensif dan kelak akan menjadi sumber tenaga kerja yang besar dan murah bagi rezim penguasa manakala dibutuhkn.
Pada awal tahun 2013, pasukan wajib militer dikerahkan untuk membangun sebuah resor ski “kelas dunia” di area pegunungan yaitu di Masik Pass yang meliputi ratusan ribu meter persegi,” demikian disampaikan oleh kantor pers pemerintah KCNA. Pembangunan ini juga ditujukan untuk menyaingi fasilitas olahraga musim dingin yang sedang dibangun di Korea Selatan dalam rangka persiapan Korea Selatan untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2018.
Para tentara juga akan dikirim ke ladang setiap musim gugur untuk membantu mengumpulkan tanaman dengan tangan.
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: Antara