(Business Lounge – News & Insight) Bill Gates pada Minggu (2/11) mengumumkan bahwa ia akan menyumbangkan lebih dari US $ 500 juta (6 triliun rupiah) untuk memerangi malaria dan penyakit menular lainnya di negara-negara berkembang,
Mantan CEO Microsoft ini akan memberikan dana tersebut melalui Yayasan Gates-nya. Tindakan ini tercetus seiring dengan berkecamuknya wabah Ebola yang dikatakan Gates sebagai panggilan untuk bertindak.
Hal ini dinyatakan Bill Gates dalam pertemuan tahunan ke-63 American Society of Tropical Medicine and Hygiene di New Orleans seperti dilansir oleh AFP. Beberapa penyakit yang disebutkannya pada waktu itu adalah malaria, pneumonia, penyakit diare, dan sebuah serangkaian dari infeksi parasit penyebab kematian dan dan sumber kecacatan di negara berkembang.
Gates juga mengatakan bahwa selain dana tersebut, yayasannya telah meningkatkan pendanaan tahunan untuk malaria sebesar 30 persen. Gates menggambarkan epidemi Ebola yang telah menewaskan lebih dari 4.900 orang di Afrika Barat sejak awal tahun sebagai “momen penting dalam sejarah kesehatan global.” Wabah terbesar di dunia demam berdarah telah menggarisbawahi perlunya upaya yang lebih kuat untuk menangani penyakit seperti malaria yang resistan terhadap obat juga penyakit demam berdarah.
Pada September lalu Gates Foundation telah mengumumkan komitmennya untuk dana sebesar US $ 50 juta untuk membantu meningkatkan upaya mengatasi wabah Ebola. Sedangkan dana yang berjumlah lebih dari US $ 500 juta selanjutnya akan didistribusikan sebagaiberikut: US $ 150 juta kepada PATH Malaria Vaccine Initiative untuk memajukan pengembangan vaksin malaria-generasi berikutnya, dan US $ 29 juta kepada Clinton Health Access Initiative untuk mendukung upaya malaria eliminasi di Afrika Selatan dan Greater Mekong Sub-region Asia Tenggara.
Gates mengatakan kenaikan resistensi terhadap obat malaria yang efektif di Asia Tenggara harus menjadi peringatan, bahwa penelitian dan pengembangan yang lebih baik. Dana lainnya sebesar US $ 49 juta untuk PATH Vaksin Solutions untuk mengembangkan vaksin baru dan kombinasi vaksin terhadap bakteri penyebab diare, dan US $ 18 juta kepada Universitas Maryland untuk studi di Mali, Kenya dan Gambia tentang dampak vaksin rotavirus pada kesehatan anak.
Hibah lainnya bertujuan untuk membantu membasmi penyakit menular yang diabaikan, termasuk US $ 60 juta untuk menemukan pengobatan untuk penyakit yang kadang-kadang dikenal sebagai kaki gajah (filariasis limfatik) serta penyakit tidur (trypanosomiasis Afrika manusia), dan demam hitam (leishmaniasis visceral).
Menurut Gates apa yang dibutuhkan untuk memberantas malaria pada pertengahan abad ini yaitu obat berdosis tunggal untuk malaria, diagnosa yang lebih canggih, dan vaksin malaria generasi berikutnya, serta penggunaan yang lebih luas dan tepat.
“Kita harus tetap berkomitmen untuk memberantas malaria,” kata Gates. “Langkah-langkah kecil tidak akan menuntaskan pemberantasan ini. Sejarah menunjukkan bahwa satu-satunya cara untuk menghentikan malaria adalah dengan mengakhirinya selamanya.”
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: Antara