Kompas100 CEO Forum: Pandemi, Konsumen, dan Ekonomi Digital

(Business Lounge Journal – Event)

Acara tahunan harian Kompas kembali diadakan mengawali tahun 2021, namun kali ini tentu saja secara online. Kompas100 CEO Forum yang merupakan forum dialog para CEO dari perusahaan yang tergabung dalam indeks Kompas100, diselenggarakan sebagai wadah bertemu dan bertukar pikiran mulai dari CEO, pengamat ekonomi, pelaku usaha, hingga pemerintah sebagai pemegang kebijakan.

Kali ini sebagai pra-acara 11th Kompas100 CEO Forum, sebuah diskusi daring yang berjudul “Digitization: Catching up with The New Era of Consumer” menghadirkan empat pembicara dari industri-industri yang memainkan peran penting dalam perkembangan ekonomi digital di Indonesia, yaitu Direktur Consumer Service Telkom Indonesia FM Venusiana R, Chief Marketing Officer Halodoc Dionisius Nathaniel, Co-CEO Gojek Kevin Aluwi, dan Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi. Telkom Indonesia, Gojek, dan Halodoc tidak hanya memiliki dampak yang signifikan terhadap ekonomi digital, tetapi juga penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia. Acara ini dimoderatori oleh Wakil pemimpin Redaksi Harian Kompas Tri Agung Kristanto. Diskusi ini merupakan salah satu rangkaian 11th Kompas100 CEO Forum yang bertemakan “Let’s Collaborate, Rising in Pandemic Era”. Tema tersebut mewakili semangat Kompas100 CEO Forum yang mengajak para CEO, pemerintah, dan masyarakat untuk mengambil peran secara aktif dalam membangkitkan perekonomian nasional sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

Tidak dapat dipungkiri bahwa ekonomi digital memainkan peran yang sangat penting terhadap perekonomian Indonesia terutama dalam menghadapi Pandemi Covid-19. Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat berada mencapai minus 5,32 persen pada kuartal kedua dan minus 3,49 persen pada kuartal ketiga 2020. Terlebih lagi, perilaku dan tren konsumen mengalami perubahan drastis, terutama dalam aspek penggunaan sarana digital sebagai penopang hidup yang aman pada masa pandemi Covid-19. Hal ini menjadi tantangan yang tidak bisa dihindari, baik bagi para pelaku usaha maupun pemerintah, sehingga adaptasi terhadap perubahan perilaku konsumen melalui digitalisasi menjadi salah satu solusi dalam pemulihan ekonomi nasional.

Telkom Indonesia, sebagai salah satu perusahaan BUMN terbesar di Indonesia, memiliki peran yang penting terhadap penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia. Telkom Indonesia berperan signifikan terhadap kualitas dan kuantitas jaringan internet di Indonesia, khususnya saat pandemi Covid-19 terjadi. Hal ini tidak bisa lepas dari berbagai perubahan perilaku konsumen yang berubah secara drastis terhadap adopsi teknologi dan digitalisasi dalam kehidupan mereka sehari-hari, seperti perubahan dalam melakukan aktivitas belanja, bekerja, sekolah, dan hiburan. Perubahan-perubahan tersebut membuat berbagai kegiatan masyarakat tidak dapat lepas dari jaringan internet yang baik.

“Telkom Indonesia secara cepat beradaptasi terhadap berbagai perubahan perilaku konsumen di Indonesia yang saat ini sangat bergantung terhadap akses Internet. Kami berkomitmen untuk mendukung masyarakat agar tetap produktif pada masa pandemi Covid-19. Inovasi digital seperti IndiHome Study, Contact Tracing Technology, dan BIG BOX merupakan kerja nyata kami dalam membantu masyarakat menghadapi pandemi Covid-19” ujar Direktur Consumer Service Telkom Indonesia FM Venusiana R.

Peran penting teknologi terhadap penanggulangan pandemi Covid-19 juga diakui oleh Chief Marketing Officer Halodoc Dionisius Nathaniel. “Kami di Halodoc secara aktif bekerja sama dengan pemerintah dan para partner tenaga kesehatan untuk menanggulangi Covid-19 di Indonesia melalui teknologi. Tanpa teknologi, digitalisasi, dan kerja sama aktif antar-pemangku kepentingan; penanggulangan Covid-19 di negara sebesar Indonesia tidak dapat berjalan secara baik” ungkap Dion. Menurut Dion, kerja sama tersebut tidak hanya tentang konsultasi kesehatan dan pemenuhan tes Covid-19 melalui berbagai metode, tetapi juga edukasi Covid-19.

Edukasi merupakan salah satu aspek terpenting dalam menghadapi pandemi di tengah banyaknya hoaks dan berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan terkait Covid-19. Selain itu, fenomena Covid-19 juga menjadi momen yang tepat bagi Halodoc untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gaya hidup sehat agar masyarakat Indonesia dapat memiliki kehidupan yang berkelanjutan pada masa depan.

Peran positif teknologi terhadap penanggulangan pandemi Covid-19 juga diakui oleh CoCEO Gojek Kevin Aluwi. Akan tetapi, teknologi saja tidak cukup tanpa sikap adaptif terhadap berbagai manajemen perubahan yang harus dilakukan oleh perusahaan teknologi seperti Gojek dalam menghadapi pandemi Covid-19. Terlebih lagi, Gojek tidak hanya berperan dalam menyediakan pengalaman pelanggan (customer experience) yang aman dan nyaman, tetapi juga berperan terhadap perkembangan dan kesejahteraan para mitra pengemudi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terlibat. “Sejak pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia, Gojek senantiasa berusaha untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan pelanggan serta kesejahteraan para mitra melalui tiga program, yaitu protokol kesehatan J3K (Jaga Kesehatan, Jaga Kebersihan, dan Jaga Keamanan) dalam mengemas customer experience, dukungan terhadap mitra melalui solusi digitalisasi yang komprehensif dan inklusif, serta ikut serta secara aktif menyalurkan dana bantuan berupa sembako terhadap masyarakat yang membutuhkan” ungkap Kevin. Selain itu, ekosistem digital yang dikelola oleh Gojek memungkinkan Gojek untuk membantu para mitra, khususnya UMKM dari hulu ke hilir.

Usaha penanggulangan pandemi Covid-19 yang ditunjang oleh teknologi dan digitalisasi tidak berlangsung tanpa masalah dan tantangan. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi. Menurut Tulus, perubahan perilaku konsumen selama pandemi Covid-19 meninggalkan berbagai tantangan dan pekerjaan rumah, baik bagi pemerintah maupun para pelaku usaha. Terdapat empat jenis pengaduan terbesar sepanjang 2020, yaitu pengaduan terkait jasa keuangan, e-commerce, telekomunikasi, listrik, dan perumahan.

“Berbagai pengaduan tidak hanya tentang kemampuan perusahaan dalam menyediakan pelayanan yang berkualitas, tetapi juga tentang literasi digital dan Indeks Keberdayaan Konsumen (IKK) Indonesia yang masih rendah; sehingga nilai atau manfaat yang disampaikan oleh perusahaan tidak dapat diterima secara baik oleh konsumen” ujar Tulus. Menurut Tulus, pengembangan infrastruktur digital dan pemberdayaan sumber daya manusia untuk meningkatkan literasi digital dan IKK sangat penting untuk dilakukan agar Indonesia dapat menghadapi masa depan yang lebih baik.

Berbagai perubahan perilaku konsumen atau masyarakat Indonesia telah memberikan tantangan besar terhadap pemerintah dan perusahaan. Hal ini tidak lepas dari adopsi teknologi dan digitalisasi yang memainkan peran penting dalam menanggulangi pandemi Covid-19 dalam berbagai sendi-sendi kehidupan masyarakat, baik dalam konteks ekonomi maupun sosial. Melalui webinar ini, 11th Kompas100 CEO Forum mengajak pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk bersama-sama menanggulangi pandemi Covid-19 melalui teknologi dan digitalisasi.

Kompas100 CEO Forum/VMN/BLJ