Situasi Penyebaran Ebola di Guinea Mulai Stabil

(Business Lounge – World News) – Penyebaran Ebola tampaknya mulai stabil di Guinea, salah satu dari tiga negara Afrika Barat yang paling parah terkena dampak penyakit ini, demikian disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia dilansir dari Shanghaidaily.

Wabah yang dimulai di sudut terpencil Guinea ini telah berpengaruh pada dua negara tetangga lainnya Liberia dan Sierra Leone, menewaskan hampir 3.000 orang hanya dalam waktu enam bulan.

Para pemimpin dunia dan organisasi internasional telah memperingatkan adanya krisis yang mengancam stabilitas dan rapuhnya ekonomi negara Afrika Barat. Tapi mereka juga telah dikritik karena melakukannya sedikit terlambat.

“Tren kenaikan epidemi ini terus terjadi di Sierra Leone dan kemungkinan besar juga terjadi di Liberia,” kata WHO dalam update terbaru mengenai penyakit ini, yang telah menewaskan sekitar setengah dari mereka yang dikonfirmasi dan diduga telah terinfeksi.

“Namun, situasi di Guinea, meskipun masih memprihatinkan, tampaknya telah stabil: antara 75 dan 100 kasus baru telah dilaporkan setiap minggunya dalam lima minggu terakhir ini,” tambahnya.

WHO mengatakan pekan ini bahwa jumlah yang terinfeksi bisa mencapai 20.000 korban pada bulan November ini,  lebih awal dari perkiraan sebelumnya. US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperingatkan antara 550.000 dan 1,4 juta orang kemungkinan terinfeksi di wilayah tersebut pada bulanJanuari jika tidak ada yang dilakukan.

Semalam, Presiden Sierra Leone Ernest Bai Koroma mengumumkan bahwa kabupaten Port Loko dan Bombali di utara dan Moyamba di selatan akan dikarantina. Lima dari 14 kabupaten di negaranya sekarang terisolasi.

Sebuah lonjakan kasus Ebola dan peringatan penyebaran eksponensial dalam beberapa pekan terakhir ini telah  menyebabkan ketakutan para pemimpin internasional melakukan suatu tindakan tertentu. Mereka mengambil momentum ini sebagai responsnya.

Pemerintah dan organisasi dari seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Cina dan Kuba, telah menjanjikan personil militer dan sipil selain uang tunai dan obat-obatan. Tapi para pekerja bantuan mengatakan itu masih belum cukup.

Arum/Journalist/VMN/BL
Editor: Iin Caratri

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x