(Business Lounge – Empower People)
Istilah Business Relation sebagai fungsi Human Capital Management saya temukan pada saat sebuah perusahaan mengalami kesenjangan antara Human Capital Management dengan unit-unit bisnis yang menjadi ujung tombak perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dan berhadapan langsung dengan pelanggan. Kesenjangan ini terjadi karena pemahaman Human Capital Management yang sering kurang kepada bisnis unit, hal ini terjadi umumnya pada perusahaan berskala besar. Bila jumlah karyawan sudah mencapai ribuan, puluhan ribu hinggan ratusan ribu dan tersebar dibanyak lokasi tersendiri maka kesenjangan antar unit atau divisi bisa terjadi, disanalah diperlukan penghubung yang menjembatani kebutuhan bisnis unit dan Human Capital Management. Sebuah unit atau divisi korporasi sebuah bank misalnya, dapat dianalogikan atau disamakan dengan sebuah perusahaan tersendiri yang terletak didalam satu perusahaan secara bersama-sama dengan unit atau divisi yang lain. Kebutuhannya terhadapap Human Capital Management belum dapat dicukupkan oleh Human Capital Management yang terintegrasi di kantor pusat. Menjembatani akan hal ini konsep Business Relation menjadi salah satu jalan untuk mengatasinya.
Business Relation dituntut memilliki pengetahuan ketrampilan yang memadai untuk unit bisnis yang ditanganinya. Business Relation 100 persen harus memiliki kompetensi sumber daya manusia namun 100 persen juga memiliki kompetensi unit bisnis yang ditanganinya. Ia menjadi partner bagi Manajer SDM namun sekaligus menjadi partner Manajer unit bisnis. Indikator keberhasilan seorang Business Relation adalah berjalannya semua program-program human capital dan terpenuhinya kebutuhan unit bisnis. Karena perannya ini seorang Business Relation harus dipegang oleh seorang yang sudah memiliki pengalaman dan lebih baik bila berasal dari unit bisnis terkait.
Bukti nyata dari seorang Business Relation ditemukan pada proses rekrutmen misalnya. Business Relation dalam proses ini memastikan terlebih dahulu bagaimana man power planning yang sudah disusun unit bisnis, fungsinya memungkin untuk melakukan verifikasi kepada perencanaan yang dibuat unit bisnis bahkan dimulai pada saat proses penyusunannya sudah ikut terlibat. Disinilah dibutuhkan kemampuan Business Relation yang mengerti tentang model bisnis, produk dan jasa namun sekaligus sudah mengerti tentang standar dari human capital management. Ketika kedua belah pihak telah menyetujui man power planning yang sudah disusun, maka proses rekrutment selanjutnya menjadi proses yang harus didampingi oleh Business Relation. Apa yang menjadi kewajiban dari unit bisnis didorong untuk dikerjakan dan sebaliknya hal yang sama juga harus dilakukan Human Capital Management. Apa yang menjadi hak dari unit bisnis akan didorong dipenuhi oleh Human Capital Management, begitulah sebaliknya.
Fungsi Human Capital Management akan bisa berjalan dengan baik bila Business Relation mencapai indikator-indikator keberhasilannya, namun kegagalan terjadi bila semua indikator lalai untuk dicapai. Paling akhir sikap dan perilaku dari Business Relation merupakan penentu utama untuk berjalannya peran sebagai jembatan kedua Human Capital Management dan unit bisnis.
Fadjar Ari Dewanto/Managing Partner Business Advisory Vibiz Consulting/VMN/BL