(Business Lounge – News & Insight) Oleh karena aksi Rusia yang diduga terus mendukung kelompok separatis di Ukraina, maka AS dan UE memutuskan untuk memperberat sanksi yang diberikan kepada Rusia.
Semula sanksi hanya diberikan terbatas hanya kepada individu-individu di Rusia dan Ukraina dan sejumlah perusahaan. Tetapi kali ini AS menambahkan beberapa bank, perusahaan pertahanan dan perusahaan energi.
Uni Eropa dalam pertemuannya di Brussels juga mengatakan akan mengumumkan rincian sanksi yang akan diberikan pada akhir Juli. Uni Eropa juga mengatakan Bank Investasi Uni Eropa Eropa (EIB) dan Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (EBRD) akan menangguhkan investasinya di Rusia.
Dua entitas pemberontak yang juga telah memproklamirkan diri di Ukraina Timur, yaitu Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk akan menjadi target sanksi yang akan dikeluarkan.
Daftar Perusahaan Yang Terkena Sanksi
Babak baru sanksi untuk Rusia telah dimulai seperti yang diumumkan oleh treasury AS. Secara signifikan Washington memperluas sanksi yang semula diberikan kepada individu dan perusahaan tertentu juga akan diberikan kepada beberapa bank besar termasuk Gazprombank, perusahaan pertahanan termasuk produsen senjata Kalashnikov Concern dan perusahaan energi termasuk Rosneft.
Gedung Putih mengatakan bahwa sanksi baru ini akan bersifat luas, fleksibel dan kuat. Dampak yang sangat terlihat adalah sanksi yang akan diberikan kepada perusahaan minyak Rusia Rozneft, yang telah menandatangani kesepakatan senilai $ 1,5 miliar (£ 875m) BP.
Seperti yang dilansir oleh BBC, Presiden Obama menyatakan bahwa Pemimpin Rusia akan melihat bahwa setiap tindakan yang dilakukannya di Ukraina memiliki konsekuensi. Sanksi ini dijatuhkan kepada Rusia oleh karena Rusia telah gagal untuk memenuhi janji-janjinya, terbukti dengan meningkatnya krisis di Ukraina.
Akankah Mempengaruhi Putin?
AS dan UE boleh saja merencanakan segala macam sanksi yang akan diberikan kepada Rusia. Tetapi sekarang pertanyaannya adalah apakah sanksi ini akan memberikan dampak sesuai dengan keinginan AS dan US? Apakah sanksi ini akan memberikan pukulan hebat bagi Putin?
Gedung Putih menyatakan bahwa rangkaian sanksi ekonomi yang diberlakukan pada awal tahun ini telah merugikan perekonomian Rusia. Tetapi sepertinya hal ini tidak membawa Rusia mengakhiri aksinya.
Pada Selasa (15/7), Pentagon mengatakan telah melihat peningkatan pasukan Rusia di perbatasan Rusia dengan Ukraina. Dengan jumlah sebanyak 12.000 orang pasukan maka dipercaya bahwa Rusia masih mendukung gerakan separatis di negara ini.
Pernyataan Obama
Lalu bagaimana jika sanksi yang baru tetap tidak akan mempengaruhi Putin untuk menarik dukungannya?
Obama menyatakan bahwa rumusan sanksi yang baru ini akan sangat signifikan. Sebagai target, sanksi ini dirancang untuk memberikan dampak maksimum atas Rusia dan hanya berdampak terbatas pada perusahaan-perusahaan Amerika atau pada sekutunya.
Obama juga menekankan bahwa AS memberikan dukungannya kepada Ukraina. Menurut AS, Ukraina berhak untuk menentukan nasibnya sendiri.
Reaksi Putin
Putin dalam kunjungan ke Brasil, mengatakan bahwa sanksi yang dijatuhkan AS akan menjadi boomerang yang akan membuat hubungan AS-Rusia menjadi buntu dan menyebabkan kerusakan yang sangat serius.
Krisis Ukraina ini memang telah menyebabkan kebuntuan paling serius antara Rusia dan Barat sejak akhir Perang Dingin.
Mungkin Putin masih merasa bahwa Rusia dapat tetap survive tanpa AS dan UE. Tetapi sudah sepantasnya Putin menghitung dengan baik dampak kerugian yang bisa saja terjadi ketika tidak ada investor asing masuk ke Rusia, ketika tidak ada dana asing masuk ke Rusia dan ketika tidak ada pergerakan ekonomi yang signifikan di Rusia. Apakah kondisi itu seimbang dengan terus berusaha untuk menancapkan kekuasaannya atas Ukraina? Zaman sekarang pasti sudah sangat berbeda dengan masa lampau ketika penjajahan dapat dengan mudah dilakukan. Rusia memang harus memperhitungkan langkahnya dengan masak-masak.
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana