(Business Lounge – Business Today) Akibat cuaca ekstrim, empat maskapai penerbangan terbesar AS mengatakan sudah membatalkan sebanyak 74.500 penerbangan di dua bulan pertama tahun 2014. Akibat pembatalan tersebut, mereka mengaku telah mendapatkan beberapa kerugian.
Salah satunya adalah Delta Airlines yang mengatakan hanya menghasilkan pendapatan sebesar USD 90 juta pada periode tersebut. Presiden Delta Airlines, Ed Bastian mengatakan badai salju sudah memaksa perusahaannya membatalkan 17.000 penerbangan pada bulan Januari dan Februari.
Kerugian sebelum pajak sebesar sudah sebesar USD 55 juta. Meskipun begitu, saya berharap perusahaan bisa mendapat laba bersih pada kuartal pertama tahun ini,” kata Bastian.
Maskapai penerbangan lain, United Continental Holdings mengaku harus membatalkan sebanyak 23.000 penerbangan pada bulan Januari dan Februari karena cuaca buruk. Wakil Presiden United Continental, Jim Compton mengatakan, cuaca buruk membuat pendapatan mereka berkurang sekitar dua persen.
Sementara American Airlines Group mengatakan harus membatalkan 28.000 penerbangan dalam dua bulan awal di tahun 2014. Jumlah itu dua kali lebih banyak dari tahun sebelumnya.
Perusahaan mengatakan bahwa mereka masih belum mengungkapkan dampak cuaca buruk terhadap profit perusahaan hingga awal April. Meskipun begitu, perusahaan memastikan pembatalan itu sudah berdampak sedikit positif karena dapat menghemat pengeluaran, namun memiliki dampak negatif yang besar pada profitabilitas kuartal pertama.
Sedangkan Southwest Airlines menyebutkan telah membatalkan 4.000 penerbangan pada bulan Januari dan 2.500 pada bulan Februari. Chief Financial Officer Southwest Airlines, Tammy Romo mengatakan perusahaan sebenarnya mengharapkan adanya kenaikan jumlah penumpang hingga sekitar 3 persen pada kuartal pertama, namun target itu tidak terwujud akibat cuaca buruk tersebut.
Secara terpisah, America dan JetBlue Airways mengatakan mereka berniat untuk mengakhiri perjanjian empat tahun, di mana penumpang bisa memesan tiket dari kedua maskapai melalui salah satu perusahaan.
Sebelumnya, kedua perusahaan telah membentuk kemitraan tersebut pada bulan April 2010, langkah itu dipandang sebagai cara untuk menopang berkurang jaringan penerbangan di wilayah East Coast Amerika.
“Kami tidak terkejut dengan berhentinya kerjasama ini. Sebab kerjasama kami dengan America adalah untuk meminimalkan dampak pelanggan,” katanya
Rizki Abadi/Journalist at Vibiz Research/VM/BL-wsj
Editor: Jul Allens
Pic : wikipedia