– Konsistensi
Suatu strategi tidak boleh menerapkan sasaran-sasaran dan kebijakan-kebijakan yang satu sama lain tidak konsisten
– Keserasian
Suatu strategi mampu memberikan respons adaptif (menyesuaikan diri) terhadap perubahan lingkungan eksternal dan semua perkembangan mendasar yang terjadi di sana.
– Keunggulan
Suatu strategi bisnis harus mampu menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif pada bidang aktivitas yang dilakukan
– Fisibilitas
Suatu strategi tidak boleh terlalu membebani sumber-sumber yang ada atau tidak boleh menciptakan sub-sub persoalan lain yang tak dapat dipecahkan.
1. Apakah tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam usaha tersebut tepat?
2. Apakah kebijakan-kebijakan dan rencana-rencana pokok usaha tersebut tepat?
3. Apakah hasil yang dicapai benar-benar memperkuat atau membatalkan asumsi-asumsi pokok yang menjadi pondasi dasar strategi yang diterapkan?
Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan,sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini akan mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
Kuadran 2 :
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).
Kuadran 3 :
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala /kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan Question Mark pada BCG matrik. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan, sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran 4 :
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, Perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
(vh/IC/bl)