Bisnis Media di Mesir Dikuasai Pemerintah

(Business Lounge – Business Today)  Krisis berdarah yang terjadi di Mesir beberapa minggu lalu menyisakan ketakutan bagi bisnis media. Pasca tragedi tersebut banyak media baik dalam dan luar negeri yang memberitakan peristiwa yang menewaskan banyak rakyat.

Ada media yang dalam beritanya menampilkan berita yang memojokkan pemerintahan Mesir sekarang. Ada juga media yang memberitakan tindakan positif dari pemerintahan sekarang pasca tragedi ini.

Baru-baru ini pemerintah Mesir yang baru ini melakukan penyegelan pada media-media yang memojokkan pemerintah Mesir baru sekarang. Mesir menutup media tersebut baik yang surat khabar dan stasiun televisi. Media yang mendukung pemerintah sementara ini tidak ditutup. Dengan kejadian itu sekarang bisnis media dikuasai pemerintah sementara.

Sementara itu, organisasi-organisasi media asing mendapat kritikan tajam dari pemerintah, dan banyak dari wartawan asing tersebut yang mengalami dampratan langsung bahkan pelecehan dan juga serangan , termasuk pelecehan seksual kepada wartawan asing yang wanita.

Dengan kondisi ini media massa berhasil dikuasai pemerintah sehingga tidak muncul hal-hal yang memojokkan kondisi keamanan di Mesir dan juga kebijakan pemerintah sementara yang dibentuk militer ini.

Akibatnya hanya media sosial yang telah mengisi kekosongan berita yang harusnya diberitakan media massa. Yang diberitakan oleh media yang tidak ditutup pemerintah seputar kejelekan yang dilakukan para kelompok pro pemerintah. Pasca tragedi pekan lalu media yang tidak ditutup hanya memberitakan dari sisi negatif yang dilakukan demonstran/pendukung Mourshi.

Tulisan “Mesir Melawan Terorisme” terus muncul di atas layar stasiun televisi Mesir saat penyiarnya menyapa pemirsa pada siaran berita malam. Semua berita yang ditampilkan pro-pemerintah, dan memainkan ketakutan orang akan ekstremisme, dengan menyebut semua demonstran “teroris” dan secara implisit mengaitkan mereka dengan pembunuhan 25 polisi Mesir di Semenanjung Sinai oleh terduga militan Islamis.

Reaksi buruk muncul di media barat, dengan banyak wartawan asing cenderung tidak setuju dengan kudeta militer dan kampanye informasi yang menyertainya, dan bersimpati dengan ratusan korban tewas dari penertiban dalam seminggu terakhir.

Pemerintah sementara menuduh media barat menampilkan gambar-gambar yang memojokkan pemerintah dengan mengekspos penderitaan pendukung Mourshi berlebihan. Media barat tidak mengekspos sisi buruk demonstran terhadap stabilitas negara.

(ah/AH/BL)

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x