CEO F1 Tersandung Kasus Penyuapan

(Business Lounge – Business Today) – Kejaksaan Jerman telah menuntut CEO Formula One Group Bernie Ecclestone dengan pasal penyuapan terkait $44 juta yang dibayarkannya kepada seorang bankir Munich pada 2006-2007. Kasus ini berpotensi merugikan kariernya di bisnis balapan kelas atas.

Ecclestone, 82 tahun, dikenal di lingkup Formula One (F1) sebagai “the Supremo”. Ia telah mendominasi F1 selama puluhan tahun sebagai seorang pemilik, manajer, dan figur publik. Tapi tuntutan hukum ini dapat memaksanya mundur dari organisasi balap mobil bernilai miliaran dolar itu, demikian menurut sumber yang dekat dengan F1. Masalah hukum Ecclestone tersebut juga dapat merugikan kerja sama antara F1 dengan sejumlah sponsor besar, tim, dan penggemarnya.

Ecclestone tidak merespons permintaan untuk berkomentar. Di masa lalu ia telah menyangkal setiap tuduhan pelanggaran hukum. Kepada media Jerman, pada Rabu, ia mengatakan tak memiliki rencana untuk mengundurkan diri. “Saya akan melakukan apa yang selalu saya lakukan: tetap bekerja dan melakukan tugas saya. Bagi saya situasi ini tidak mengubah apapun,” ujarnya kepada Bild, tabloid Jerman.

Formula One, yang menggelar balapan di 19 kota di dunia mulai dari Monte Carlo hingga Kuala Lumpur, oleh penggemarnya dianggap sebagai balapan mobil paling populer dengan teknologi tercanggih. Menurut perusahaan itu, F1 diminati oleh lebih dari 500 juta penonton televisi di berbagai negara setiap tahunnya.

Waralaba balapan mobil itu menawarkan hak siar TV, mengelola balapan, serta menegosiasikan kontrak dengan sirkuit dan tim. Semua proses ini dipimpin oleh Ecclestone. F1 meraup pemasukan sebesar $1,5 miliar dan laba sekitar $500 juta pada 2011, demikian menurut laporan industri tahunan Formula Money.

Tuntutan itu berakar dari penjualan saham F1 Group oleh BayernLB, bank pemerintah Jerman, pada 2006. Di pengadilan, jaksa menuding Ecclestone mendekati bankir Jerman Gerhard Gribkowsky dan menyuapnya untuk mendesak penjualan saham F1 milik BayernLB ke firma private equity CVC Capital Partners. Ecclestone dituduh menawarkan iming-iming $50 juta agar Gribkowsky mau mengabaikan calon pembeli potensial lainnya.

Gribkowsky diajukan ke pengadilan atas tudingan penyuapan, penipuan, dan pengelakan pajak selama ia menjabat sebagai eksekutif senior di BayernLB. Ia kini menjalani hukuman delapan tahun penjara karena keterkaitannya dengan kasus suap F1. Pengacaranya tidak memberikan izin wawancara untuknya, namun sang pengacara mengaku tidak terkejut atas tuntutan hukum kepada Ecclestone tersebut.

Ecclestone sendiri mengakui pembayaran tersebut, namun ia mengatakan ia membayar suap itu karena diperas. Dalam pengadilan, ia mengatakan bahwa Gribkowsky memerasnya dengan mengancam akan mengajukan tudingan palsu kepada aparat Inggris bahwa Ecclestone menghindari pajak. Dalam tuntutannya kepada Gribkowsky, jaksa Jerman mengatakan bahwa bankir itu memang mencoba mendesak Ecclestone dengan ancaman pemerasan. Ecclestone sendiri tidak pernah dituntut dalam kasus pengelakan pajak.

Seorang pengacara Ecclestone, Sven Thomas, membenarkan bahwa mereka telah menerima tuntutan ini. Tim pengacara si bos F1 akan mengajukan “dokumen menyeluruh” kepada pengadilan regional Munich untuk menangkis tudingan ini, katanya. Ia menambahkan, dalam dokumen itu, tim pengacaranya akan menyangkal cerita versi Gribkowsky.

(FJ/FJ-BL, WSJ)