(Business Lounge – Business Today) – WikiLeaks melaporkan mantan kontraktor pemerintah Amerika Serikat, Edward Snowden telah meminta bantuan suaka kepada lebih dari 20 negara mulai dari Cina, Swiss hingga Kuba.
Sejak bertolak dari Hong Kong pada 23 Juni, nasib Snowden masih terkatung-katung di area transit bandar udara Sheremetyevo, Moskow selama dua pekan belakangan. Awalnya ia berharap untuk mendapatkan suaka di Ekuador, presiden negeri itu akhirnya terlihat mulai berjarak dengan kasus Snowden. Menurutnya, Ekuador hanya akan menerima permohonan suaka dari Snowden jika ia berada di salah satu kedutaan besarnya atau secara fisik tiba di negara tersebut.
Pada Selasa, WikiLeaks menyatakan telah mengirimkan sejumlah permintaan bantuan dengan mengatasnamakan Snowden. Permintaan suaka dan bantuan suaka dikirimkan ke pelbagai negera seperti Austria, Bolivia, Brazil, Cina, Kuba, Finlandia, Prancis, Jerman, India, Italia, Irlandia, Belanda, Nikaragua, Norwegia, Polandia, Spanyol, Swiss dan Venezuela, demikian pernyataan WikiLeaks dalam laman resminya. Menurutnya, sejumlah proposal itu telah diserahkan kepada seorang pejabat di konsulat Rusia dan sedang disampaikan ke berbagai kedutaan besar termaksud di Moskow.
Selain daftar negara yang dibocorkan pada Selasa, Snowden juga sebelumnya telah meminta bantuan dari Ekuador dan Islandia, demikian WikiLeaks. Ia pun telah meminta suaka pada Rusia, tempat persembunyiannya sekarang, walaupun Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Senin bahwa mantan pegawai Badan Keamanan Nasional AS itu hanya bisa bertahan di Rusia jika berhenti membeberkan dugaan penyalahgunaan wewenang lembaga-lembaga intelijen AS.
WikiLeaks telah membantu Snowden selama beberapa pekan termasuk mengatur penerbangannya dari Hong Kong. Meksipun Snowden sebelumnya telah mengungkapkan keinginan untuk tinggal di Hong Kong dan melawan upaya ekstradisi AS dari pengadilan di kota itu, orang-orang yang mengetahui kasusnya mengatakan kecemasan akan ditahan dan kehilangan akses Internet mendorongnya untuk kabur saat AS menyiarkan tuntutan hukum atasnya.
Snowden bulan lalu dituntut melakukan tindak kriminal dengan menggunakan Undang-undang Spionase, pun pencurian aset pemerintah. Dalam beberapa pekan belakangan, aksinya membocorkan upaya AS dalam memata-matai Hong Kong, Cina dan Eropa ke media internasional memantik reaksi dunia. Selain itu, dari ranah domestik, pemerintahan Barack Obama juga mendapatkan kecaman.
(FJ/FJ-WSJ, BL)