Carrefour Menarik Diri Dari Sebagian Pasar Asia

(Business Lounge – Business Today) Hipermarket asal Perancis, Carrefour SA sedang menjajaki penjualan bisnisnya di China dan Taiwan yang akan melibatkan penawaran umum perdana di Hong Kong atau menggabungkan beberapa asset dengan perusahaan lainnya.

Rute IPO akan menargetkan  sekitar $ 1 miliar dana yang akan dihimpun, narasumber terpecaya juga menambahkan bahwa rencana Carrefour masih pada tahap awal. Rencananya melalui penambahan dana ini adalah untuk  meningkatkan  ekspansi lebih lanjut dan juga meningkatkan daya saing melalui kemitraan.

Carrefour telah menarik diri dari sebagian pasar di Asia dan tidak mendominasinya, karena untuk sementara fokus pada pasar dalam negeri, Perancis.

Saat ini Carrefour memiliki 220 hypermarket di China, menjadikannya sebagai pemain keempat terbesar di negara ini, dengan pangsa pasar 6,9% tahun lalu, jauh di belakang pemimpin pasar Sun Art Retail Group Ltd, perusahaan patungan Perancis-Cina, yang menguasai 13,6% pangsa, menurut data dari Euromonitor. Enam tahun lalu, Carrefour adalah pemain ketiga terbesar di negara ini, dengan pangsa pasar 9,1%.
carrefour3
Carrefour adalah pemimpin pasar di Taiwan, dengan pangsa pasar 48,1% tahun lalu, menurut Euromonitor. Carrefour telah menarik bisnisnya  dari pasar beberapa  negara di Asia selama beberapa tahun terakhir ini, termasuk Jepang, Korea Selatan, Indonesia dan Malaysia. Carrefour menolak berkomentar mengenai rencana penjualan bisnisnya di China dan Taiwan.

Banyak retailer  lokal, telah berjuang untuk membuat keuntungan di sektor hypermarket yang sangat kompetitif ini China.

Penjualan Carrefour di China mencapai sekitar 77% dari total penjualan di Asia, sedangkan  penjualan di Asia mencapai € 6,4 miliar ($ 8,4 miliar ) pada tahun yanglalu. Margin Asia menunjukkan pendapatan operasional sebagai persentasi dari penjualan adalah 2,6% pada tahun lalu, dibandingkan 3,5% pada tahun 2011.

Menurut Wu Weiyi, presiden AlixPartners, tantangan perusahaan yang di hadapi di China dikarenakan perubahan dalam kebiasaan konsumsi konsumen, biaya meningkat, tumbuhnya belanja online dan regulasi yang ketat serta keamanan pangan dan perlindungan konsumen di China.

Walaupun demikian, para analisis melihat dalam jangka panjang, China masih menarik bagi retailer  yang mencari pertumbuhan. Carrefour memiliki sekitar 370 toko di Asia, termasuk 8 hypermarket retailer terbesar di Jepang, Aeon Co pada tahun 2005.

(SJ/IC/BL-WSJ)

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x