Berhasil Beradaptasi Berhasil Memimpin

(Vibizmanagement – Leadership)Meminjam kalimat John Maxwell kepimimpinan atau Leadership berarti “ Influence Nothing More Nothing Less” , sebuah temuan yang tepat tentang definisi kepemimpinan. Anda dikatakan berhasil dalam memimpin bila anda berhasil mempengaruhi orang lain yang berujung orang itu akan mengikuti anda. Hal ini bisa diterapkan di seluruh dimensi kehidupan dimana ada unsur kepemimpinan, dari mulai keluarga, sekolah, sosial sampai di kantor anda bekerja.

Tingkatan ”influence” atau pengaruh inilah yang membedakan seberapa berhasil seorang pemimpin itu, Maxwell menyimpulkan tingkatan terendah dalam kepimpinan adalah bila anda memimpin orang lain atau mempengaruhi orang lain karena posisi anda. Anda boss di kantor, pastilah anak buah anda mau tidak mau harus mengikuti anda, bila tidak menuruti anda mereka takut posisinya akan terancam bahkan bonus, insentif, gaji bisa tidak aman, promosi bisa batal dan lain-lain resiko yang lebih baik ikut daripada rugi. Tipe kepemimpinan karena posisi tidaklah kuat, karena sewaktu-waktu akan hilang sejalan dengan posisi anda yang hilang. Kepimpinan mengandalkan posisi bukanlah kepemimpinan yang bisa diandalkan.

Tingkat ”influence” yang tertinggi menurut Maxwell adalah bila seseorang mengikuti anda karena kepribadian anda atau istilah Maxwell adalah “personalhood”. Dalam tingkatan ini orang akan dengan senang hati mengikuti anda tanpa bayaran bahkan iming-iming apapun. Tipe kepimpinan seperti ini bisa membuat bawahan menangis sedih bila anda dipindahkan ke posisi lain, berbeda dengan tingkat posisi, bawahan anda tidak akan ada persoalan apa-apa bila anda dipindahkan malahan mungkin bersyukur.

Pertanyaannya sekarang bagaiamana kita bisa bergerak dari tingkat posisi ke tingkat personal dalam kepemimpinan? Sederhana sekali jawabannya yaitu melalui adaptasi! Adaptasi memenangkan hati bawahan anda.

Kebanyakan pemimpin di Indonesia termasuk kita sendiri sering memaksakan orang lain menerima kita bila kita pemimpin, baik pribadi kita ataupun gaya kita memimpin. Kalau pribadi kita adalah orang yang dominan maka siapapun harus terima itu, sehingga banyak orang terpaksa mengikuti anda, orang yang melankolis misalnya menjadi sangat terpaksa dengan anda yang dominan, dari luar dia mengikuti anda tapi anda tidak memenangkan atau mempengaruhi hatinya.

Atau kalau anda seorang yang banyak mendelegasikan tugas dalam memimpin membuat bawahan yang belum matang menjadi gagal dalam mengikuti anda dan sangat tidak senang dengan cara anda. Sebaliknya anda adalah seorang pemimpin yang sangat ”directive” sehingga siapapun akan anda dikte dan kontrol ketat dalam bekerja membuat orang yang sudah matang menjadi frustasi dengan cara kerja anda.

Bila memang orang lain mengikuti anda karena kemampuan anda beradaptasi dengan bawahan, lebih baik kita lakukan agar kita berhasil sebagai pemimpin dengan tingkat pengaruh tertinggi. Beradaptasi dengan bawahan tidak berarti kita menjadi tidak tegas, beradaptasi adalah kita mendekati bawahan sesuai dengan pribadi dan kesiapan mereka dalam bekerja. Apakah hal ini mudah dilakukan? Tentu saja tidak tapi dapat dipelajari dan ini perlu proses, sebab kepemimpinan bukan ’rocket science’ yang sekejap saja bisa tejadi, perlu dengan bijak menggunakan setiap menit dalam bertindak agar berhasil.

Apakah anda mau menjadi pemimpin yang berhasil? Pastinya mau , tapi ada peribahasa mengatakan ” No Pain No Gain” perlu ada pengorbanan. Salah satu resep dari Jim Colin pengarang buku Good to Great adalah perlunya ’humble heart’ itulah yang dia temukan dalam surveynya kepada pemimpin di ’Great Company’. Selamat mencoba.

(SN/TML)

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x