JC Penney, Raksasa Ritel Amerika Menutup Delapan Toko Mei Ini

(Business Lounge Journal – Global News)

Siapa yang tidak mengenal nama besar JC Penney? JC Penney menjual berbagai produk seperti pakaian pria, wanita, dan anak-anak, alat rumah tangga, peralatan elektronik, peralatan mandi, sepatu, kosmetik, serta perlengkapan rumah dan furnitur. Mereka menawarkan produk yang berfokus pada kebutuhan sehari-hari dan gaya hidup dengan harga yang kompetitif.

Sejarah JC Penney dimulai pada tahun 1902, ketika James Cash Penney membuka toko pertamanya di Kemmerer, Wyoming, dengan nama The Golden Rule Store. Ia mengadopsi prinsip bisnis berbasis keadilan dan pelayanan yang baik. Pada tahun 1913, toko tersebut berganti nama menjadi J.C. Penney & Co. dan terus berkembang pesat, menjadi salah satu ritel terbesar di Amerika Serikat. Perusahaan dikenal dengan model toko diskon dan fokus pada harga terjangkau, serta berkontribusi besar dalam evolusi pasar ritel modern.

JC Penney menjual berbagai produk seperti pakaian pria, wanita, dan anak-anak, alat rumah tangga, peralatan elektronik, peralatan mandi, sepatu, kosmetik, serta perlengkapan rumah dan furnitur. Mereka menawarkan produk yang berfokus pada kebutuhan sehari-hari dan gaya hidup dengan harga yang kompetitif.

Pada Januari 2025, JCPenney mengumumkan kemitraan dengan SPARC Group, pemilik Forever 21, Brooks Brothers, dan berbagai merek lainnya, untuk menciptakan Catalyst Brands. Kemitraan ini tampak menjanjikan, tetapi dalam beberapa bulan setelah penggabungan, Forever 21 menutup semua tokonya. JCPenney juga akan menutup beberapa lokasi pada akhir Mei. Perusahaan ritel yang dulu kuat ini mengonfirmasi kepada USA Today bahwa lokasi-lokasi berikut akan ditutup:

  • The Shops at Tanforan di San Bruno, California
  • The Shops At Northfield di Denver, Colorado
  • Pine Ridge Mall di Pocatello, Idaho
  • West Ridge Mall di Topeka, Kansas
  • Fox Run Mall di Newington, New Hampshire
  • Asheville Mall di Asheville, North Carolina
  • Charleston Town Center di Charleston, West Virginia

Awalnya JCPenney mengumumkan delapan lokasi yang akan ditutup pada akhir bulan, tetapi satu lokasi di Maryland diselamatkan. Toko di Westfield Annapolis Mall akan tetap buka setidaknya hingga 31 Agustus.

Mark Rosen, mantan CEO JCPenney dan kini CEO Catalyst Brands, memiliki harapan untuk masa depan perusahaan.

“Catalyst Brands menggabungkan warisan kaya dari enam merek unik dengan energi modern dan visi baru untuk sukses. Kata ‘katalis’ mencerminkan dorongan kami untuk mempercepat inovasi dan energi serta memperkuat dampak dari portofolio perusahaan ini. Bersama-sama, kami membawa skala, keahlian, dan daya tarik luas kepada pelanggan di seluruh Amerika,” kata Rosen dalam pernyataan yang mengumumkan merek baru ini. “Bagi kami, pelanggan adalah inti dari apa yang kami lakukan. Kami percaya bersama bahwa pelanggan pantas mendapatkan fesyen dan gaya berkualitas tinggi untuk setiap momen dalam hidup. Kami akan memanfaatkan sumber daya dan talenta terbaik di industri untuk mengembangkan merek kami lebih jauh.

Pada puncaknya di tahun 1970-an, JCPenney memiliki lebih dari 2.000 lokasi, tetapi penutupan telah mengurangi jumlah itu secara drastis. Saat ini, perusahaan memiliki lebih dari 50.000 karyawan di 650 toko.  Perusahaan ini lebih fokus pada operasi di Amerika Utara..