(Business Lounge Journal – Global News)
Empat perusahaan teknologi terbesar dunia — Apple, Amazon, Meta, dan Microsoft — dijadwalkan merilis laporan keuangan mereka pekan ini. Dengan total kapitalisasi pasar yang mencapai lebih dari US$9 triliun, kinerja mereka akan menjadi tolok ukur penting bagi sektor teknologi dan pasar keuangan secara luas.
Situasi makro saat ini menghadirkan banyak tantangan: dari kenaikan tarif impor, penurunan penjualan perangkat keras, hingga ketidakpastian arah investasi di bidang kecerdasan buatan (AI). Semua faktor ini membuat musim laporan keuangan kali ini menjadi perhatian utama para investor global.
Microsoft: Ujian untuk Bisnis Cloud dan Strategi AI
Microsoft mengumumkan laporan keuangan kuartal ketiga fiskal pada Rabu malam. Fokus utama ada pada kinerja layanan cloud Azure dan perkembangan monetisasi Copilot, rangkaian fitur AI yang diintegrasikan dalam produk Microsoft.
Perusahaan diperkirakan mencatatkan pendapatan sekitar US$68,4 miliar dengan laba per saham sebesar US$3,22, yang masing-masing menunjukkan pertumbuhan tahunan sekitar 10% dan 9%. Namun, pertumbuhan Azure diprediksi melambat menjadi 30% dari sebelumnya 40%, sebagian karena keterbatasan pasokan infrastruktur data center.
Investor juga ingin melihat apakah Copilot mulai menghasilkan pendapatan nyata dari segmen korporasi, atau masih dalam tahap eksplorasi. Meskipun Microsoft dinilai memiliki ketahanan tinggi di tengah tekanan pasar, sebagian besar pendapatannya tetap bergantung pada segmen enterprise dan perangkat PC — dua sektor yang saat ini sedang mengalami tekanan belanja.
Meta: Kombinasi Iklan, AI, dan Tantangan Regulasi
Meta, perusahaan induk dari Facebook dan Instagram, juga melaporkan hasil keuangan kuartal pertama pada Rabu malam. Analis memperkirakan pendapatan mencapai US$41,35 miliar dan laba per saham sebesar US$5,22.
Pendapatan iklan masih menjadi mesin utama, menyumbang sekitar 96% dari total pemasukan. Meskipun saham Meta mengalami penurunan sejak awal tahun, sejumlah analis melihat valuasinya masih menjanjikan, terutama dengan proyeksi pertumbuhan laba dan margin operasional yang tetap tinggi.
Baru-baru ini, Meta meluncurkan aplikasi asisten AI mandiri berbasis model Llama 4 — langkah strategis yang menunjukkan ambisi perusahaan untuk bersaing langsung dengan pemain besar di sektor AI. Namun, tantangan dari sisi regulasi juga membayangi, termasuk gugatan antitrust di Amerika Serikat dan denda dari Uni Eropa terkait kepatuhan pada regulasi digital.
Amazon: Fokus pada Margin dan Ketahanan Bisnis di Tengah Ketegangan Global
Amazon akan mengumumkan laporan keuangan kuartal pertama pada Kamis malam, dengan proyeksi pendapatan sebesar US$142,5 miliar dan laba per saham sebesar US$1,35. Sorotan utama ada pada margin operasional, terutama di Amerika Utara, yang sebelumnya mencatat rekor berkat efisiensi logistik dan penguatan layanan Prime.
Unit layanan cloud Amazon Web Services (AWS) tetap menjadi penyumbang laba terbesar. Permintaan berbasis AI masih menjadi pendorong utama, meskipun laju pertumbuhannya mulai melandai. CEO Andy Jassy menyebut Amazon sebagai “startup terbesar di dunia”, menandakan bahwa perusahaan masih terus mendorong inovasi lintas sektor.
Namun, tensi perdagangan internasional menjadi tantangan baru. Rencana Amazon untuk menampilkan rincian biaya tarif pada situs tertentu menunjukkan bahwa tekanan biaya akibat kebijakan global sudah mulai terasa di tingkat konsumen.
Apple: Ketergantungan pada Layanan Digital di Tengah Lesunya Penjualan iPhone
Apple juga akan merilis laporan keuangan kuartal pertama fiskal pada Kamis malam. Perusahaan diperkirakan mencatatkan pendapatan sebesar US$90 miliar dan laba per saham sebesar US$1,62. Meskipun laba diproyeksikan tumbuh, pendapatan justru turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kinerja penjualan iPhone, khususnya di pasar Tiongkok, terus melemah akibat kompetisi ketat dan hambatan regulasi. Sebaliknya, segmen layanan digital seperti iCloud, App Store, dan Apple Music menjadi titik terang dengan pertumbuhan dua digit.
Investor juga menanti kejelasan terkait rencana Apple di bidang AI generatif, yang diperkirakan akan diumumkan lebih lanjut pada konferensi WWDC Juni mendatang. Namun, ketidakpastian global dan fluktuasi biaya produksi membuat banyak analis memperkirakan bahwa Apple tidak akan memberikan panduan keuangan tahunan secara penuh.
Pekan Krusial bagi Para Raksasa Teknologi
Laporan keuangan dari empat pemain utama teknologi ini akan menjadi tolok ukur penting, tidak hanya bagi sektor teknologi, tetapi juga bagi arah pasar global ke depan. Di tengah tekanan eksternal yang kompleks dan ekspektasi tinggi terhadap implementasi AI, para investor akan mencari kepastian: apakah raksasa teknologi ini masih mampu tumbuh secara berkelanjutan, atau justru mulai menunjukkan tanda-tanda stagnasi.