(Business Lounge – Global News) Deutsche Bank melaporkan hasil kinerja keuangan yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal pertama 2025, memperkuat keyakinan bahwa target tahunan mereka masih berada di jalur yang tepat meskipun menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Bank asal Jerman ini mencatat lonjakan laba bersih menjadi 1,775 miliar euro dari 1,275 miliar euro pada periode yang sama tahun sebelumnya, dengan pertumbuhan pendapatan yang solid di berbagai lini bisnis, termasuk perbankan korporasi dan pasar modal.
Dalam pernyataan resminya pada Selasa, Deutsche Bank mengungkapkan bahwa pertumbuhan laba ini didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih yang mencerminkan kebijakan suku bunga tinggi di zona euro, serta pengelolaan biaya yang lebih efisien di tengah tekanan operasional. Pencapaian ini memberi dorongan besar terhadap kepercayaan investor, terutama di tengah keraguan yang sempat melanda sektor perbankan Eropa setelah serangkaian gejolak makroekonomi.
CEO Deutsche Bank, Christian Sewing, menyatakan bahwa kinerja kuartal pertama menunjukkan kekuatan fundamental bisnis inti mereka serta efektivitas strategi diversifikasi pendapatan yang telah diterapkan selama beberapa tahun terakhir. “Kami tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai target tahun penuh kami, meskipun lingkungan eksternal tetap menantang,” katanya.
Pendapatan grup secara keseluruhan naik menjadi 8,1 miliar euro, naik 5% dari tahun sebelumnya. Divisi Corporate Bank mencatatkan pertumbuhan tertinggi dengan peningkatan pendapatan lebih dari 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kinerja ini didorong oleh meningkatnya permintaan layanan kas perusahaan dan solusi valuta asing yang menjadi semakin penting dalam dunia bisnis global yang penuh ketidakpastian.
Unit Investment Bank Deutsche Bank juga mencatatkan kinerja positif, meskipun dalam iklim pasar modal yang cenderung hati-hati. Pendapatan dari aktivitas perdagangan obligasi dan mata uang tetap stabil, sementara bisnis penasihat transaksi perusahaan mengalami pemulihan ringan setelah perlambatan tahun lalu.
Menurut laporan Bloomberg, hasil ini menandai kuartal ke-14 berturut-turut dengan laba bagi Deutsche Bank, sebuah rekor yang belum pernah dicapai dalam lebih dari satu dekade terakhir. Sejak meluncurkan restrukturisasi besar pada tahun 2019, yang mencakup pemangkasan ribuan pekerjaan dan keluar dari sejumlah pasar yang tidak menguntungkan, bank ini telah fokus pada peningkatan efisiensi dan penguatan posisi domestik di Jerman serta Eropa.
Di sisi lain, Deutsche Bank tetap berhati-hati dalam menyikapi tantangan ekonomi global, termasuk perlambatan pertumbuhan di Tiongkok, risiko geopolitik yang meningkat, serta ketidakpastian seputar kebijakan suku bunga di Amerika Serikat dan Eropa. “Kami melihat lingkungan makro tetap tidak menentu,” ujar CFO James von Moltke, “tetapi kami memiliki pijakan yang kokoh untuk mempertahankan profitabilitas kami.”
Salah satu aspek penting dari laporan keuangan kali ini adalah penurunan rasio biaya terhadap pendapatan menjadi 71%, turun dari 75% pada periode yang sama tahun lalu. Ini menunjukkan bahwa strategi efisiensi yang dijalankan oleh manajemen mulai membuahkan hasil. Deutsche Bank menargetkan rasio ini bisa ditekan hingga 65% dalam dua tahun ke depan, seiring digitalisasi dan otomatisasi layanan perbankan yang terus dipercepat.
Menurut Financial Times, peningkatan kinerja Deutsche Bank menjadi kontras dengan hasil yang lebih campuran dari bank-bank besar Eropa lainnya. Beberapa lembaga keuangan, terutama yang lebih bergantung pada bisnis konsumer, menghadapi tekanan karena kenaikan biaya pinjaman dan melambatnya permintaan kredit. Namun, posisi Deutsche Bank sebagai bank dengan eksposur tinggi di sektor korporat dan perdagangan mata uang memberikan bantalan terhadap risiko-risiko tersebut.
Investor menyambut laporan ini dengan optimisme. Saham Deutsche Bank naik sekitar 4% di bursa Frankfurt setelah pengumuman laporan keuangan, menandakan bahwa pasar menganggap strategi bank ini berada pada arah yang benar. Beberapa analis, termasuk dari JPMorgan Chase, memperkirakan bahwa jika tren ini berlanjut, Deutsche Bank bisa menjadi salah satu pemain paling menguntungkan di antara bank-bank besar Eropa tahun ini.
Di tengah tekanan geopolitik yang semakin meningkat, termasuk kekhawatiran terhadap tarif perdagangan baru yang diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap produk-produk Eropa, Deutsche Bank mengatakan bahwa eksposur langsung mereka terhadap risiko semacam itu relatif terbatas. Namun, mereka tetap mengamati dampaknya terhadap klien-klien korporat mereka yang mungkin terdampak oleh perubahan dinamika perdagangan internasional.
Selain kinerja keuangan, Deutsche Bank juga menyoroti keberlanjutan dan digitalisasi sebagai pilar utama strategi pertumbuhannya. Selama kuartal pertama, bank ini meluncurkan inisiatif ESG baru untuk meningkatkan portofolio investasi hijau, serta memperkuat sistem keamanan siber dan infrastruktur teknologi mereka guna mempercepat transisi ke layanan perbankan digital sepenuhnya.
Menurut laporan dari Reuters, manajemen Deutsche Bank menegaskan kembali komitmennya untuk meningkatkan distribusi dividen secara bertahap kepada pemegang saham, seiring dengan penguatan neraca dan posisi modal yang sehat. Rasio modal CET1 bank tercatat sebesar 13,4%, masih berada di atas ambang batas yang disyaratkan oleh regulator.
Langkah tersebut dinilai penting oleh investor institusional yang selama ini mengharapkan imbal hasil yang lebih tinggi dari bank-bank Eropa yang sebelumnya cenderung konservatif dalam kebijakan bagi hasil. Deutsche Bank menyatakan akan meninjau kembali kebijakan pembagian keuntungan pada akhir tahun, tergantung pada kinerja semester kedua dan kondisi pasar.
Ke depan, Deutsche Bank akan menghadapi sejumlah tantangan penting, termasuk mempertahankan momentum pertumbuhan di tengah kemungkinan penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa. Meski suku bunga tinggi saat ini membantu margin bunga bersih bank, penurunan suku bunga di semester kedua bisa menggerus sebagian pendapatan tersebut, sehingga penting bagi bank untuk terus mendorong diversifikasi sumber pemasukan.
Namun, para analis memperkirakan bahwa jika kondisi pasar tetap stabil, Deutsche Bank memiliki peluang untuk mencapai target pendapatan tahunan sebesar lebih dari 30 miliar euro, dengan laba bersih mendekati rekor tertinggi pasca restrukturisasi.
Dengan hasil kuartal pertama yang solid, efisiensi yang meningkat, dan kepercayaan pasar yang mulai pulih, Deutsche Bank tampaknya sedang berada pada jalur pemulihan jangka panjang. Setelah bertahun-tahun dibayangi masalah hukum, kegagalan strategi, dan reputasi yang sempat tercoreng, bank ini kini mulai menunjukkan tanda-tanda stabilitas dan pertumbuhan berkelanjutan di tengah dunia perbankan yang semakin kompetitif.