(Business Lounge Journal – Leadership)
Bila seorang pemimpin tidak menjadi pemimpin yang futuristik, akan dapat membawa berbagai akibat negatif bagi organisasi, tim, dan bahkan bagi individu tersebut. Sebab jaman bergerak maju, teknologi semakin canggih dan tanpa kita sadari dunia sangat terdampak dengan semua perubahan yang ada. Seorang pemimpin perlu terus bergerak dan jangan pernah berhenti memperhatikan segala perubahan yang terjadi.
Apa yang akan terjadi bila pemimpin tidak futuristik? Lima dampak inilah yang akan terjadi pada organisasi:
- Ketinggalan Zaman:
- Organisasi dapat tertinggal dalam hal inovasi dan teknologi, sehingga kalah bersaing dengan perusahaan yang lebih adaptif.
- Contoh: Sektor ritel fisik yang tidak mengadopsi e-commerce dan teknologi online, seperti banyak toko book store yang tutup karena tidak bertransisi dengan cepat ke platform digital.
- Moral Tim Rendah:
- Tim yang tidak merasa terinspirasi atau tidak lihat arah yang jelas cenderung mengalami kebosanan dan kurang motivasi.
- Misalnya, perusahaan yang tidak memberikan ruang bagi kreativitas dan ide baru dapat mengalami tingkat pengunduran diri yang tinggi.
- Stagnasi Pertumbuhan:
- Tanpa visi masa depan yang jelas, perusahaan bisa mengalami stagnasi dalam pertumbuhan dan perkembangan.
- Contohnya adalah perusahaan yang gagal berinovasi di sektor teknologi, seperti Kodak yang tidak beradaptasi dengan tren digital dan akhirnya kehilangan pangsa pasar.
- Ketidakpastian dalam Keputusan:
- Pemimpin yang tidak futuristik mungkin membuat keputusan jangka pendek yang tidak mempertimbangkan dampak jangka panjang.
- Ini dapat mengarah pada kebijakan yang merugikan pertumbuhan bisnis, seperti memotong biaya tanpa strategi yang tepat.
- Reputasi yang Buruk:
- Perusahaan yang tidak responsif terhadap isu-isu sosial dan lingkungan dapat mengalami kerugian reputasi yang signifikan.
- Contoh: Perusahaan yang tidak memperhatikan keberlanjutan dapat menarik kritik dari konsumen dan pemangku kepentingan.
Contoh Pemimpin Futuristik dan Tidak Futuristik
Pemimpin Futuristik:
- Elon Musk (CEO Tesla dan SpaceX):
- Dikenal karena visi dan ambisi besar untuk masa depan energi berkelanjutan dan eksplorasi luar angkasa. Ia berinvestasi dalam inovasi teknologi dan menciptakan produk yang mengubah industri, seperti mobil listrik dan teknologi perjalanan luar angkasa.
- Satya Nadella (CEO Microsoft):
- Mengarahkan Microsoft menuju transformasi digital dan cloud computing. Dia mendorong budaya perusahaan yang terbuka terhadap inovasi dan kolaborasi.
Di Indonesia salah satu contoh pemimpin perusahaan yang berhasil dengan pemikiran futuristik adalah Nadiem Makarim, pendiri dan CEO Gojek.
Beberapa aspek kepemimpinan dan visi futuristik Nadiem Makarim meliputi:
- Inovasi Teknologi: Nadiem mengembangkan Gojek sebagai salah satu platform ride-hailing pertama di Indonesia. Ia tidak hanya fokus pada layanan transportasi, tetapi juga memperluas ekosistem Gojek ke dalam berbagai layanan, seperti pembayaran digital (GoPay), pengantaran makanan (GoFood), dan layanan lainnya.
- Mendorong Ekonomi Digital: Di bawah kepemimpinannya, Gojek berhasil menciptakan banyak lapangan pekerjaan dan memberdayakan para mitra pengemudi dan pelaku usaha kecil, sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
- Komitmen terhadap CSR: Nadiem juga menunjukkan kepedulian terhadap keberlanjutan dengan berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan, seperti pelatihan untuk mitra pengemudi dan dukungan untuk usaha kecil.
- Adaptasi dan Respons Cepat: Selama pandemi COVID-19, Gojek dengan cepat beradaptasi dengan menawarkan layanan yang relevan dan mendukung masyarakat, seperti pengantaran bahan pangan dan kebutuhan sehari-hari.
Melalui visi yang inovatif dan responsif terhadap perkembangan teknologi serta kebutuhan pasar, Nadiem Makarim telah menjadikan Gojek sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara
Pemimpin Tidak Futuristik:
- Howard Schultz (dalam beberapa keputusan di Starbucks):
- Meskipun ia telah melakukan banyak hal positif untuk Starbucks, beberapa keputusan di masa lalu, seperti pengabaian terhadap isu keberlanjutan dan pencapaian pasar baru, menunjukkan ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan tren dan tuntutan konsumen modern.
- Kodak’s Leadership sebelum kebangkrutan:
- Terlalu lama mengabaikan perkembangan digital meskipun mereka memiliki teknologi awal untuk kamera digital, yang akhirnya menyebabkan penurunan tajam dalam pangsa pasar dan kebangkrutan.
Dengan melihat contoh-contoh di atas maka kita dapat melihat bagaimana dampaknya seorang pemimpin yang futuristik dan tidak futuristik terhadap keberhasilan organisasinya dan melihat betapa pentingnya menjadi pemimpin yang berwawasan masa depan.