Permintaan Obat Penurun Berat Badan di Amerika Meningkat di Awal Tahun

(Business Lounge Journal – News and Insight)

Jika obesitas dianggap sebagai penyakit kronis seperti penyakit ginjal atau jantung, seharusnya permintaan obat GLP-1 tidak mengalami fluktuasi musiman. Namun, kenyataannya menunjukkan hal yang berbeda. Setelah menganalisis data sejak 2016, seorang analis menemukan pola musiman dalam permintaan obat-obatan seperti Zepbound dari Eli Lilly dan Wegovy dari Novo Nordisk. Peningkatan signifikan dalam pendaftaran obat ini terjadi pada paruh pertama tahun, diikuti oleh pertumbuhan yang lebih lambat di paruh kedua—mirip dengan tren keanggotaan pusat kebugaran.

Fenomena ini dapat dikaitkan dengan kebiasaan awal tahun, di mana banyak orang menetapkan resolusi untuk menurunkan berat badan, berolahraga, atau menjalani pola makan baru. Tak heran jika sebagian dari mereka juga mempertimbangkan penggunaan obat penurun berat badan seperti GLP-1. Jika asumsi ini benar, maka hal ini dapat menjelaskan mengapa Eli Lilly mengalami penurunan kinerja yang mengejutkan pasar. Setelah awal tahun yang kuat, perusahaan ini melaporkan penjualan kuartal ketiga yang lebih rendah dari perkiraan pada Oktober lalu, yang menyebabkan harga sahamnya turun. Kemudian, proyeksi kuartal keempat dan 2024 yang dirilis awal bulan ini kembali tidak memenuhi ekspektasi analis.

Meskipun Eli Lilly tetap optimis terhadap permintaan jangka panjang, volatilitas ini membuat investor di Wall Street gelisah. Namun, Umer Raffat, analis dari Evercore ISI, berpendapat bahwa faktor musiman mungkin telah diabaikan oleh pasar—bahkan oleh Eli Lilly sendiri. Dari analisis delapan tahun terakhir terhadap pasien baru yang mengonsumsi GLP-1, ia menemukan bahwa perlambatan di paruh kedua tahun sering kali berkaitan dengan berkurangnya jumlah pasien baru. Pengecualian terjadi pada paruh kedua 2022, saat peluncuran Mounjaro dari Eli Lilly.

Implikasi dari tren ini cukup besar bagi Eli Lilly, yang menghadapi tekanan akibat kegagalan dua kali berturut-turut dalam memenuhi ekspektasi laba. Sebagai pemimpin pasar obat GLP-1, perusahaan ini terus berupaya menjawab pertanyaan investor mengenai penyebab pertumbuhan yang tidak sejalan dengan proyeksi tinggi Wall Street. Jika penurunan kinerja di paruh kedua tahun lalu memang disebabkan oleh faktor musiman, maka ada peluang pemulihan di awal tahun ini. Raffat memperkirakan bahwa dengan mempertimbangkan pola musiman, penjualan Mounjaro dan Zepbound bisa mencapai $25 miliar pada 2025, mendongkrak total pendapatan Eli Lilly menjadi $62 miliar—lebih tinggi dari proyeksi perusahaan sebesar $58–$61 miliar.

Namun, faktor musiman bukan satu-satunya yang memengaruhi permintaan obat ini. Berbeda dengan keanggotaan pusat kebugaran yang dapat diperoleh dengan mudah, akses ke obat seperti Wegovy atau Ozempic lebih kompleks. Masalah cakupan asuransi, batasan kebijakan, serta biaya sendiri menjadi kendala besar bagi pasien. Dr. Disha Narang, direktur pengobatan obesitas di Endeavor Health System, mengungkapkan bahwa meskipun banyak pasien memulai tahun dengan target kesehatan baru, hambatan administratif seperti penolakan dari pemberi kerja juga bisa menghambat penggunaan obat ini.

Dengan harga lebih dari $1.000 per bulan, obat antiobesitas dapat membebani anggaran asuransi dan premi kesehatan perusahaan. Saat ini, hanya sekitar setengah dari pemberi kerja besar yang memberikan cakupan untuk obat ini, dan cakupannya lebih terbatas di perusahaan kecil. Tanpa subsidi asuransi, pasien sering kali harus membayar harga penuh, yang bisa menjadi penghalang besar bagi mereka yang ingin memulai pengobatan.

Apa pun skenarionya, Eli Lilly perlu lebih berhati-hati dalam mengelola ekspektasi. Tahun lalu, perusahaan sempat menaikkan panduan pendapatannya sebesar $3 miliar di kuartal kedua, hanya untuk kemudian gagal memenuhi target tersebut. Jika mereka tidak terlalu agresif dalam proyeksi, kegagalan semacam ini mungkin bisa dihindari.

Pada akhirnya, penggunaan obat GLP-1 tampaknya memang bersifat musiman—dan ini adalah faktor yang perlu mulai diperhitungkan oleh perusahaan farmasi dan para investornya.