(The Manager’s Lounge – Sales & Marketing) – Perusahaan raksasa seperti Coca Cola, Nike hingga McDonald tentunya memandang merek dagang mereka sebagai suatu asset. Namun, untuk menjadi top brand tentunya mereka tidak bisa hanya mengandalkan merek. Salah satu kunci pemasaran yang terpenting adalah menemukan timeless position dan focus.
Tiap perusahaan bisa saja mengklaim bahwa produknya adalah nomor satu, yang kinerjanya terbaik dibandingkan yang lain. Namun tentunya sulit bagi kita mengetahui dengan seksama apa saja yang membedakan satu merek dengan merek lainnya. Kasus sepatu, misalnya, antara Nike dan Puma, bagaimana Anda bisa tahu bahwa merek yang satu lebih tahan lama dibandingkan lainnya? Tentu saja sulit, kecuali Anda sudah berpengalaman.
Maka dari itu, apa yang bisa membuat orang membayar lebih untuk satu merek tertentu? Ya, tentu saja branding! Para pemasar berusaha sekuat untuk membangun merek produknya sehingga produknya lebih bernilai di pasaran.
BusinessWeek pada 2007 melakukan ranking terhadap merek global. Hasilnya? Merek Coca Cola mengandung nilai $65 miliar. Ingat, ini hanya mereknya saja, bukan pabriknya maupun resep rahasia mereka. Penelitian yang sama juga menyatakan bahwa McDonald nilainya $29miliar dan BMW $21 miliar.
Lalu bagaimana Anda bisa mengelola merek sebaik mereka? Tentu saja jalannya tidak akan sederhana dan sebentar, namun Anda membutuhkan dasar-dasarnya.
Coca Cola, misalnya, punya merek yang tertanam sangat kuat di kepala kita dan masyarakat lainnya di seluruh dunia. Mulai dari nama hingga logonya memberi persepsi yang kuat mengenai merek tersebut di mata konsumen.
Namun bukan hanya mengenai image, branding yang terpenting adalah focus dalam mengkomunikasikan benefit kepada konsumen. Coca-Cola, misalnya benefit utamanya adalah kesegaran. Pemasar perlu mencari tahu mengenai perilaku pembelian konsumen dan membangun kompetensi untuk menggarapnya.
Positioning juga menjadi langkah yang tidak kalah penting, karena melalui positioning kita dapat menaruh produk kita kedalam benak konsumen. Nokia, misalnya, punya positioning yang bagus dengan slogan mereka “Connecting People”.
Positioning, sederhananya adalah benefit rasional dan emosional yang diasosiasikan terhadap suatu merek. Oleh karena itu, maka positioning harus setepat mungkin supaya konsumen menangkap apa yang dikomunikasikan.
Fokus juga berperan tidak kalah penting dalam mengelola merek. Jangan terburu-buru untuk mengeluarkan fitur baru bagi produk Anda. Sebaiknya Anda lebih berfokus pada benefit utama yang diberikan oleh produk Anda. Kuatkan positioning Anda di benak konsumen dengan benefit-benefit yang Anda berikan dengan baik.
Misalnya, Anda memposisikan diri Anda sebagai produk yang murah. Maka, Anda harus selalu konsisten dengan hal itu!
Pengelolaan merek yang baik, perlu usaha yang kontinu dan merupakan proses learning yang panjang. Merek-merek ternama dunia pun melewati proses panjang dalam perjalannya. Oleh karena itu, dengan langkah-langkah yang tepat, bukan tak mungkin Anda bisa seperti mereka, bukan?
(Rinella Putri/AA/TML)