Terbaik untuk Otak: EPA dan DHA!

(Business Lounge Journal – Medicine)

Asam Lemak Omega-3  sudah lama dikenal orang baik untuk kesehatan jantung, mengurangi peradangan, dan mendukung fungsi otak.  Asam Lemak Omega-3 sebenaranya adalah asam lemak tak jenuh ganda yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh, sehingga harus diperoleh dari makanan. EPA (Eicosapentaenoic Acid)  dan DHA (Docosahexaenoic Acid)  serta ALA (Alpha-Linolenic Acid) adalah jenis asam lemak omega-3. EPA dan DHA  yang ditemukan dalam ikan dan sumber daya laut lainnya. Keduanya penting untuk kesehatan, terutama kesehatan otak dan fungsi mental.

Mengapa EPA dan DHA Bagus untuk Kesehatan Otak?

  1. Dukungan fungsi kognitif

DHA merupakan komponen utama dari membran sel otak dan sangat penting untuk perkembangan dan fungsi sistem saraf. EPA juga berkontribusi pada kesehatan otak, terutama dalam mengatur suasana hati dan mengurangi peradangan.

  1. Bersifat neuroprotektif

Kedua asam lemak ini memiliki sifat anti-inflamasi, yang membantu melindungi otak dari kerusakan akibat peradangan. Ini dapat berpotensi mencegah kondisi neurodegeneratif seperti Alzheimer dan demensia.

  1. Pengaruh pada suasana hati

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa EPA dapat membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan, berkat dampaknya pada neurotransmitter dan sistem saraf pusat.

Bagaimana Cara Kerjanya?

DHA berkontribusi pada fluiditas membran sel, yang penting untuk komunikasi antara sel-sel otak dan memperbaiki struktur sel. Sedangkan EPA dapat membantu menyeimbangkan respon inflamasi dalam tubuh, yang penting untuk mengurangi risiko penyakit otak. Asam lemak omega-3 juga dapat meningkatkan aliran darah ke otak, mendukung pasokan oksigen dan nutrisi yang diperlukan.

Sumber Makanan yang Mengandung EPA dan DHA

Sedapat mungkin kita mendapatkan sumber alami untuk EPA dan DHA, bukan berarti tidak boleh makan supplemen namun sumber alami adalah lebih baik lagi. Sumber alami EPA dan DHA adalah sebagai berikut:

  1. Ikan Berlemak: Salmon, makarel, sarden, dan tuna.
  2. Minyak Ikan: Suplemen minyak ikan atau minyak krill.
  3. Alga: Alga baik untuk vegetarian dan vegan.
  4. Makanan Fortifikasi: Beberapa produk makanan, seperti telur dan susu, mungkin diperkaya dengan omega-3.

Jika menggunakan supplemen, direkomendasikan  bagi orang dewasa untuk mengonsumsi setidaknya 250-500 mg kombinasi EPA dan DHA per hari untuk manfaat kesehatan secara umum. Sedangkan untuk ibu hamil dan menyusui, asupan yang disarankan bisa lebih tinggi, sekitar 200-300 mg DHA per hari untuk mendukung perkembangan otak janin.

Namun untuk supplemen, meskipun umumnya aman ketika dikonsumsi dalam jumlah yang dianjurkan, beberapa efek samping atau interaksi dapat terjadi, seperti:

  • Masalah Pencernaan: Bisa menyebabkan mual, diare, atau gas.
  • Pendarahan: Dalam dosis tinggi, omega-3 dapat meningkatkan risiko pendarahan, terutama jika bersama obat pengencer darah.
  • Alergi: Reaksi alergi dapat terjadi pada individu yang sensitif terhadap ikan atau makanan laut.

Jika Anda mempertimbangkan untuk menambah asupan EPA dan DHA melalui suplemen, sebaiknya berdiskusi dengan ahli gizi atau dokter terlebih dahulu, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang menjalani pengobatan.

Usahakanlah dalam menu harian kita, ada sumber alami Omega-3 yang menjadi santapan, untuk kesehatan otak dan mental yang lebih baik.