Pengelolaan Talent di Dunia HR Kini Makin Mudah

(Business Lounge Journal – Human Resources)

Organisasi  kini semakin memandang talent management sebagai prioritas strategis untuk meningkatkan daya saing. Saat ini di berbagai organisasi meman terdapat integrasi yang lebih baik antara strategi bisnis dan pengelolaan SDM.

Pengumpulan dan analisis data talent telah dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan yang lebih terukur dan berbasis bukti. Hal ini membuat telah dapat dilakukan prediksi, perencanaan, dan optimisasi talent yang  lebih sistematis.

One Size Fits All Mulai Ditinggalkan

Organisasi memberikan program pengembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi individu. Pendekatan one-size-fits-all digantikan dengan solusi yang lebih personal.

Pendekatan “one size fits all” adalah sebuah konsep atau model yang berusaha untuk menyediakan solusi atau produk yang sama, universal, dan bersifat generik untuk memenuhi kebutuhan berbagai individu atau kelompok.

Pendekatan “one size fits all” mengacu pada solusi atau produk yang dirancang untuk dapat digunakan atau diterapkan secara umum, tanpa mempertimbangkan kebutuhan atau karakteristik individual yang spesifik. Ide dasarnya adalah menciptakan satu solusi atau produk yang dapat diterima dan digunakan oleh sebagian besar orang dan  tidak disesuaikan dengan kebutuhan unik individu atau kelompok.Akibatnya yang terjadi adalah kurang memenuhi kebutuhan khusus atau preferensi individual yang beragam dan tingkat kepuasan jadi rendah.

Pendekatan “one size fits all” semakin ditinggalkan karena dianggap kurang efektif dan tidak dapat memenuhi kebutuhan yang semakin personal dan beragam. Saat ini, organisasi cenderung mengadopsi pendekatan yang lebih terpersonalisasi dan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik individu atau kelompok.

Pemanfaatan Teknologi Dimulai dari Talent Acquisition

Pengelolaan talent melibatkan koordinasi yang lebih erat antara HR, bisnis, dan fungsi lainnya sehingga terjadi kolaborasi lintas fungsi.  Terjadi sinergi dalam perencanaan, rekrutmen, pengembangan, dan retensi talenta.

Proses pertama dari pengelolaan talent dimulai dari  talent acquisition. Ini adalah proses yang sangat menarik, dimana perusahaan menyeleksi, dan merekrut karyawan yang memiliki keterampilan, kompetensi, dan potensi terbaik untuk mengisi posisi-posisi kunci di organisasi.

Platform rekrutmen online kini telah banyak digunakan untuk meningkatkan transparansi dan efektivitas pengisian posisi.

Pemanfaatan teknologi sangat penting  untuk mempercepat dan menyederhanakan proses rekrutmen. Dengan adanya pengembangan teknologi pada talent acquisition maka proses ini menjadi semakin mudah untuk menjangkau talenta yang lebih luas dan lebih baik.  Penerapan teknologi ATS (Applicant Tracking System) untuk otomatisasi proses rekrutmen serta penggunaan chatbot dan virtual assistant untuk screening awal pelamar merupakan sesuatu yang memudahkan. Kecerdasa buatan (AI) dapat digunakan  untuk menilai kompetensi dan potensi pelamar.

Teknologi digital  memang memberikan pengalaman rekrutmen yang lebih interaktif dan personal. Penggunaan media sosial dan platform online untuk menjangkau talenta yang tersebar luas. Selain itu, sistem HRIS (Human Resource Information System) yang terintegrasi digunakan untuk mengelola data talent secara komprehensif, untuk menarik wawasan dan mendukung pengambilan keputusan terkait talent.

Dalam keseluruhan, perkembangan teknologi telah membawa transformasi signifikan dalam praktik pengelolaan talent di organisasi.