(Business Lounge Journal – General Management)
Buku-buku teks dan jurnal ilmiah manajemen banyak yang membahas tentang tantangan-tantangan utama yang dihadapi manajer. Contohnya adalah buku “The Innovator’s Dilemma” karya Clayton Christensen yang membahas ketakutan akan disrupsi. Demikian juga adanya laporan-laporan riset dan survei dari konsultan manajemen terkemuka, seperti McKinsey, BCG, dan Deloitte. Contohnya adalah laporan McKinsey berjudul “Winning in the Age of Disruption” yang mengidentifikasi ketakutan utama manajer.
Banyak analisis kasus-kasus kesuksesan maupun kegagalan perusahaan yang dipublikasikan dan dipelajari secara luas. Contohnya adalah kasus kebangkrutan Blockbuster yang menjadi pelajaran tentang ketakutan akan perubahan teknologi. Analisis kasus-kasus kesuksesan maupun kegagalan perusahaan yang dipublikasikan dan dipelajari secara luas. Masukan dan pengalaman langsung dari manajer dan eksekutif yang telah berkarier panjang di dunia bisnis
Dari semua hal di atas, disimpulkan bahwa ada sepuluh hal yang paling ditakuti di dalam permasalahan di dunia manajemen. Apa sajakah itu?
- Kesalahan Pengambilan Keputusan Strategis
- Manajer takut membuat keputusan yang berdampak buruk pada kinerja dan kelangsungan perusahaan.
- Contoh: Keputusan Nokia untuk tidak beradaptasi dengan cepat terhadap pergeseran pasar ponsel cerdas.
- Kegagalan Pengelolaan Sumber Daya Manusia
- Manajer takut kehilangan talenta terbaik dan tidak dapat mempertahankan karyawan kunci.
- Contoh: Masalah budaya kerja dan turnover tinggi di perusahaan teknologi seperti Uber dan Amazon.
- Ketidakmampuan Beradaptasi dengan Perubahan
- Manajer takut tidak dapat menyesuaikan strategi dan operasi perusahaan dengan cepat terhadap perubahan pasar.
- Contoh: Kesulitan Blockbuster beradaptasi dengan model bisnis digital saat teknologi streaming video berkembang.
- Kehilangan Kepercayaan Pemangku Kepentingan
- Manajer takut merusak reputasi perusahaan dan kehilangan kepercayaan dari pelanggan, investor, atau regulator.
- Contoh: Skandal Volkswagen terkait manipulasi emisi.
- Kegagalan Pengelolaan Risiko
- Manajer takut tidak dapat mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko-risiko yang mengancam bisnis.
- Contoh: Kegagalan perusahaan asuransi AIG dalam mengelola risiko kredit.
- Kurangnya Inovasi dan Kreativitas
- Manajer takut kehilangan daya saing jika tidak dapat mengembangkan produk, layanan, atau proses baru.
- Contoh: Kesulitan perusahaan seperti Kodak beradaptasi dengan perubahan teknologi digital.
- Inefisiensi Operasional
- Manajer takut jika proses dan sistem operasi perusahaan berjalan tidak optimal, menimbulkan pemborosan.
- Contoh: Masalah rantai pasokan dan logistik yang menghambat kinerja perusahaan ritel.
- Kegagalan Manajemen Proyek
- Manajer takut jika proyek-proyek penting tidak dapat diselesaikan tepat waktu dan anggaran.
- Contoh: Keterlambatan dan pembengkakan biaya pada proyek-proyek konstruksi besar.
- Kebocoran Informasi Rahasia
- Manajer takut jika informasi sensitif dan rahasia perusahaan bocor atau dicuri, menimbulkan kerugian.
- Contoh: Kasus-kasus kebocoran data konsumen atau rahasia dagang di perusahaan teknologi.
- Permasalahan Etika dan Kepatuhan
- Manajer takut jika perusahaan terlibat dalam skandal atau pelanggaran etika dan regulasi.
- Contoh: Kasus manipulasi data Theranos dan skandal penyuapan Siemens.
Ketakutan-ketakutan ini muncul karena dampak buruk yang dapat ditimbulkan jika permasalahan-permasalahan tersebut tidak dikelola dengan baik. Upaya proaktif untuk mencegah dan mengelola risiko-risiko ini menjadi kunci keberhasilan dalam dunia manajemen yang kompetitif.