Apakah Produktivitas Tempat Kerja yang Rendah Berdampak Buruk?

(Business Lounge Journal – Human Resources)

Di organisasi mana pun, profitabilitas bergantung pada produktivitas. Secara sederhana, hal ini bergantung pada seberapa banyak pekerjaan yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah barang atau jasa tertentu. Sementara karyawan berfokus pada tingkat produktivitas harian mereka, pimpinan memiliki pandangan yang lebih luas, mengukur dan menyesuaikan berbagai tim sesuai kebutuhan. Dengan budaya yang tepat, komunikasi dan pelatihan yang tepat, perusahaan dapat mencapai keberhasilan yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Meskipun penyebab produktivitas yang rendah dapat bersifat eksternal, paling sering masalah yang menghambat organisasi bersifat internal. Penyebab umum produktivitas yang rendah ini perlu ditangani dengan percakapan yang aktif, jujur, dan terbuka.

Manajemen dan kepemimpinan: Penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan sangat memengaruhi budaya organisasi. Manajemen yang buruk memengaruhi produktivitas dengan mengurangi efisiensi. Hal ini juga mengganggu kemampuan karyawan untuk membahas hambatan secara terbuka. Masalah khusus seperti komunikasi yang tidak konsisten, kelelahan manajer, dan manajemen mikro dapat menurunkan moral dan kejujuran karyawan.

Pelatihan dan pengembangan: Menyelaraskan inisiatif pengembangan profesional yang menguntungkan produktivitas perusahaan merupakan solusi efektif untuk kinerja dan keterlibatan karyawan yang lebih tinggi. Tanyakan kepada karyawan Anda apa yang ingin mereka pelajari dan pertimbangkan bagaimana ide-ide mereka juga dapat membantu tujuan bisnis.

Keberagaman: Ketika tim dengan latar belakang dan pengalaman yang berbeda bekerja sama, mereka dapat menciptakan solusi yang unik dan terhubung dengan lebih banyak pelanggan. Semakin sedikit bias yang Anda miliki, semakin baik.

Lingkungan kerja/budaya perusahaan: Dari faktor fisik, seperti cahaya alami dan fleksibilitas tempat kerja, hingga masalah atmosfer, seperti toksisitas di antara karyawan atau kurangnya penghargaan—banyak komponen dalam lingkungan kerja dapat mengurangi produktivitas dan kinerja lebih dari yang Anda kira.

Kompensasi: Meskipun penelitian menunjukkan gaji bukanlah salah satu pendorong keterlibatan terkuat, kompensasi penting bagi karyawan. Kompensasi yang rendah membuat orang merasa tidak dihargai, sementara kompensasi yang tinggi mendorong mereka untuk terus bekerja keras dan berkembang bersama organisasi.

Kesejahteraan karyawan: Karyawan yang merasa tidak sehat akan bekerja kurang efisien dan membuang lebih banyak waktu. Mereka mungkin juga mengambil lebih banyak hari sakit. Menawarkan waktu istirahat berbayar dan manfaat kesejahteraan karyawan lainnya adalah cara yang bagus untuk berinvestasi dalam kesehatan mental dan kesejahteraan karyawan Anda. Ketika Anda meningkatkan kesejahteraan karyawan, orang-orang mulai merasa segar dan terhubung kembali. Itu berarti mereka bekerja lebih keras dan merasa berkomitmen pada visi dan tujuan bersama. Kesehatan itu menular.

Peralatan dan teknologi: Kemajuan teknologi menguntungkan setiap industri, memungkinkan ditemukannya cara yang lebih mutakhir dan efisien untuk menyelesaikan proses dan bekerja sama. Tanpa peralatan yang tepat, karyawan cenderung merasa tidak terlibat, frustrasi, dan tidak efisien.

Pertimbangkan dampak dari produktivitas yang rendah. Jika perusahaan tidak mengatasi masalah produktivitas, hanya masalah waktu sebelum mereka kehilangan keunggulan kompetitif dan bakat terbaik mereka. Efek merugikan dari produktivitas yang rendah meliputi:

Keuntungan yang berkurang: Ketika karyawan tidak dapat memberikan barang atau layanan berkualitas dengan tingkat yang menguntungkan, inilah saatnya untuk mengevaluasi hambatan efisiensi. Jika biaya produksi terus melebihi uang yang masuk, bisnis Anda bisa mengalami masalah besar.

Karyawan yang tidak terlibat: Ketika karyawan tidak terlibat, mereka tidak perlu lagi memuaskan pelanggan atau bekerja lebih keras. Dikombinasikan dengan proses yang tidak efisien, hal itu tidak aman bagi laba bersih Anda.

Sumber daya yang tidak dimanfaatkan: Karyawan berhak untuk merasa frustrasi ketika sumber daya mereka tidak mencukupi atau rekan kerja mereka membuang-buang waktu untuk tugas yang tidak produktif. Terserah kepada para pemimpin untuk memantau dan meningkatkan penggunaan sumber daya.

Meningkatnya kelelahan dan pergantian karyawan: Ketika proses tidak efisien, karyawan akan bekerja berlebihan dan menjadi lebih lelah. Kelelahan tersebut menyebabkan kelelahan karyawan dan budaya yang buruk, dua alasan utama mengapa karyawan berhenti.

Kurangnya motivasi, kreativitas, dan inovasi: Kreativitas, inovasi, dan motivasi diri adalah hal terakhir yang ada dalam pikiran individu ketika mereka hanya berusaha untuk menjalani hari. Sistem dan proses yang produktif membantu perusahaan menemukan waktu untuk bertukar pikiran dan berinovasi, yang keduanya diperlukan untuk pertumbuhan.