(Business Lounge Journal – General Management)
Starbucks sedang kewalahan menanggapi permintaan minuman dengan “popping pearls” yang adalah inovasi terbaru mereka. “Permintaan untuk minuman dingin secara signifikan melampaui ekspektasi kami hingga kami kehabisan pasokan,” kata CEO Starbucks Laxman Narasimhan kepada investor pada Selasa dalam panggilan pendapatan kuartal kedua perusahaan.
Raksasa kopi ini secara resmi telah meluncurkan tiga minuman pada Mei lalu untuk dapat menawarkan lebih banyak pilihan di luar menu kopi tradisional mereka kepada para pelanggan. Ketiga rasa tersebut termasuk Summer Berry, Summer Berry with Lemonade, dan Summer Skies Drink. Seperti telah dilaporkan, minuman dingin menyumbang sekitar 76% dari penjualan rantai saat ini.
Pemasaran minuman “popping pearls” yang mirip boba mengalami kendala karena pasokannya sangat rendah. Penjualan minuman dingin tersebut “secara signifikan melampaui ekspektasi kami,” kata CEO Laxman Narasimhan. “Saya pikir itu bukan masalah pasokan, tetapi lebih kepada permintaan yang melebihi ekspektasi kami,” tambahnya. “Kami harus menarik kembali pemasaran dan menurut saya, melihat apa yang sekarang kami miliki di toko-toko kami, mereka akan kembali dengan produk baru dan ini adalah platform yang akan terus kami bangun seiring waktu.”
Peluncuran Popping Pearls
Starbucks memang tidak mengeluarkan minuman boba secara langsung dengan menggunakan bola-bola tapioka khas bubble tea. Namun, Starbucks menciptakan inovasi minuman yang sangat mirip dengan boba, yang mereka sebut sebagai “popping pearls”. Minuman ini memiliki tekstur dan sensasi yang serupa dengan boba, sehingga banyak konsumen yang membandingkannya dengan bubble tea. Minuman dingin asal Taiwan, yang terbuat dari teh, susu, buah, dan bola tapioka lembut, telah menjadi semakin populer di kalangan konsumen AS, terutama Gen Z (mereka yang berusia antara 12-27 tahun) dan Gen A (mereka yang lahir antara tahun 2010 dan sekarang).
“Pearls” mungkin akan bertahan lama. Narasimhan mengatakan bahwa minuman tersebut menghasilkan peluncuran produk minggu pertama tertinggi dalam sejarah perusahaan. Kesuksesan mereka mendorong keseluruhan platform minuman Starbucks Refreshers ke level tertinggi sepanjang masa selama kuartal tersebut.
Kesuksesan Pearls terjadi pada saat yang sama ketika raksasa kopi tersebut melaporkan penurunan penjualan kuartal ketiga, yang mereka salahkan karena penurunan permintaan dari konsumen AS dan Tiongkok.
Meskipun Starbucks tidak menjual minuman boba secara tradisional, namun inovasi “popping pearls” mereka berhasil menarik perhatian konsumen dan menjadi salah satu produk unggulan. Hal ini menunjukkan bahwa Starbucks mampu beradaptasi dengan tren pasar dan menghadirkan produk yang sesuai dengan selera konsumen.
Raksasa Kopi Berlomba Inovasi
Selain Starbucks yang cukup gencar dengan inovasi minumannya, beberapa raksasa kopi lainnya juga terus berinovasi untuk menarik minat konsumen. Mulai dari menghadirkan varian rasa baru yang unik – seperti kombinasi kopi dengan berbagai jenis teh atau rempah-rempah, meluncurkan mesin kopi dengan teknologi terbaru dan berbagai pilihan rasa yang beragam, atau menghadirkan menu-menu seasonal yang menarik.
Terobosan-terobosan yang sering dilakukan oleh raksasa kopi ini biasanya mencakup: Varian rasa baru – kombinasi kopi dengan bahan-bahan unik seperti buah-buahan, rempah-rempah, atau bahkan makanan penutup; metode penyeduhan baru – penggunaan teknologi terbaru untuk menghasilkan rasa kopi yang lebih kaya dan kompleks; konsep gerai yang inovatif – desain gerai yang menarik dan nyaman, serta penawaran pengalaman yang berbeda bagi pelanggan; serta kolaborasi dengan brand lain – menggandeng brand lain untuk menciptakan produk atau pengalaman yang unik.
Mengapa raksasa kopi terus berinovasi? Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan para raksasa kopi: adanya persaingan yang ketat akibat pasar kopi yang sangat kompetitif. Hal ini menyebabkan inovasi menjadi kunci untuk mempertahankan pelanggan dan menarik pelanggan baru. Selain itu juga selalu terjadi perubahan preferensi konsumen – konsumen semakin mencari pengalaman yang unik dan berbeda, sehingga perusahaan harus terus beradaptasi. Juga bagaimana munculnya tren gaya hidup sehat: Banyak konsumen yang semakin peduli dengan kesehatan, sehingga perusahaan kopi juga menawarkan pilihan minuman yang lebih sehat.
Inovasi Kopi di Indonesia
Di Indonesia, industri kopi juga tidak kalah serunya. Industri kopi Indonesia terus mengalami perkembangan yang sangat pesat dan banyak sekali terobosan yang dilakukan oleh berbagai merek kopi lokal maupun internasional. Beberapa terobosan yang menarik perhatian antara lain:
- Kopi Spesialti: Semakin banyak kedai kopi yang menawarkan kopi spesialti dengan kualitas biji kopi yang sangat baik, proses roasting yang presisi, dan metode penyeduhan yang beragam. Hal ini menunjukkan peningkatan apresiasi masyarakat terhadap cita rasa kopi yang kompleks.
- Kolaborasi dengan UMKM: Banyak merek kopi besar yang berkolaborasi dengan UMKM lokal untuk menciptakan produk-produk unik, seperti kopi sachet dengan rasa-rasa khas Indonesia atau merchandise bertema kopi.
- Konsep gerai yang inovatif: Desain gerai kopi semakin kreatif dan menarik, dengan konsep yang menggabungkan unsur tradisional dan modern. Beberapa gerai bahkan menawarkan pengalaman yang lebih dari sekadar minum kopi, seperti pertunjukan musik live atau workshop.
- Minuman kopi berbasis tanaman: Semakin banyak pilihan minuman kopi yang menggunakan bahan-bahan alami dan sehat, seperti susu almond, oat milk, atau gula stevia.
- Penggunaan teknologi: Teknologi seperti aplikasi mobile, mesin kopi otomatis, dan pembayaran digital semakin banyak digunakan di industri kopi untuk meningkatkan efisiensi dan pengalaman pelanggan.
Ada banyak merek kopi lokal Indonesia yang cukup inovatif. Sebut saja Kopi Tuku yang baru-baru ini semakin viral walupun kelahirannya sudah dimulai sejak belasan tahun yang lalu. Kopi Tuku terkenal dengan kemasannya yang unik dan harganya yang terjangkau, serta selalu menghadirkan varian rasa baru yang menarik. Lalu bagaimana dengan kopi instant? Bagi beberapa golongan, kopi instant dikatakan kurang keren. Tetapi bagi beberapa merek seperti Torabika, kapal Api, ABC, mereka terus aktif untuk berinovasi, terutama dalam hal kemasan dan varian rasa. Mereka tidak akan kuatir untuk tersingkir, sebab mereka sudah memiliki pasarnya sendiri.
Selain merek-merek besar, banyak juga kedai kopi independen yang menawarkan konsep unik dan cita rasa kopi yang khas. Mereka seringkali menjadi pionir dalam menghadirkan tren-tren baru di industri kopi.
Antisipasi Kehabisan Pasokan
Kembali pada topik Starbucks yang kehabisan pasokan, maka ada beberapa hal yang sebenarnya harus dipertimbangkan oleh sebuah brand ketika akan merilis inovasi terbarunya, sehingga mereka tidak akan kehabisan pasokan.
- Prediksi permintaan: Perkirakan seberapa banyak produk yang akan terjual. Hal ini tentu saja sesuai dengan jumlah cabang dan gerai yang dimiliki oleh brand tersebut.
- Perkuat rantai pasok: Jalin kerja sama yang baik dengan pemasok. Hal ini harus diperhatikan dan dipersiapkan dengan matang.
- Kelola inventaris: Atur stok agar tidak kurang atau kelebihan.
- Fleksibilitas produksi: Pastikan pabrik bisa menyesuaikan produksi.
- Manajemen risiko: Antisipasi masalah yang mungkin terjadi.
- Gunakan teknologi: Manfaatkan teknologi untuk memantau dan mengelola pasokan.
Intinya: Semua aspek rantai pasok harus dikelola dengan baik agar produk baru bisa dipasarkan dengan lancar.
Jadi pertimbangkan dengan baik ya, sebelum Anda merilis sebuah terobosan baru.