(Businesslounge Journal-Entrepreneurship)
Sebelum proyek yang menyebabkan perubahan dimulai di organisasi mana pun, penting untuk memulai dengan fase analisis bisnis. Selama proses ini, analis bisnis mengidentifikasi solusi yang dapat memaksimalkan nilai yang diberikan oleh organisasi. Berikut adalah kelanjutan dari langkah-langkah utama untuk membuat model analisis bisnis:
5. Detail Persyaratan Proyek
Langkah ini membutuhkan analis bisnis untuk memperjelas persyaratan kepada pemilik bisnis sebelum menerima persetujuan untuk menyampaikannya kepada tim pengembangan. Memberikan persyaratan yang rinci dan jelas kepada tim proyek membuat ruang lingkup dapat dicapai. Analis bisnis bertanggung jawab untuk mendapatkan semua informasi yang diperlukan untuk memahami apa yang diharapkan oleh komunitas dari proyek tersebut. Mereka akan menganalisis informasi tersebut dan menggunakannya untuk membuat daftar produk yang dihasilkan. Merencanakan urutan produk yang dihasilkan dengan hati-hati memungkinkan alat analisis bisnis untuk seefektif mungkin dalam mendorong proyek maju.
6. Awasi Aplikasi Teknis
Langkah penting dalam model analisis bisnis mana pun adalah melaksanakan bagian teknis proyek. Langkah ini dapat mencakup pembentukan tim, menyesuaikan solusi, dan memperbarui perangkat lunak. Analis bisnis akan bekerja sama dengan para profesional jaminan kualitas untuk memastikan proyek memenuhi persyaratan teknis yang ada. Para profesional bisnis dan anggota tim proyek biasanya perlu menguji aplikasi baru untuk memastikan perangkat lunak berfungsi dengan baik dan efisien.
7. Bantu Mengimplementasikan Solusi
Salah satu fase terakhir dalam model analisis bisnis adalah memberikan dukungan dan panduan kepada para pemangku kepentingan. Mereka mungkin perlu mendengarkan umpan balik dari tim pengembangan dan mengubah persyaratan sesuai kebutuhan. Analis juga mengelola perubahan yang diminta dari pemangku kepentingan setelah memberikan persyaratan awal. Analis bisnis dapat mendorong penerimaan pengguna setelah produk yang dihasilkan selesai.
8. Nilai Nilai yang Dihasilkan oleh Proyek
Sepanjang seluruh proses analisis bisnis, penting untuk mengevaluasi proyek dan timeline secara konsisten. Pantau timeline dan tetap tepat waktu dengan tenggat waktu dan tolok ukur. Evaluasi kemajuan aktual dibandingkan dengan tujuan bisnis, memberikan pembaruan dan menjawab pertanyaan dari pemangku kepentingan. Jika modifikasi tambahan diperlukan, komunikasikan ide tersebut kepada pemangku kepentingan dan berikan penelitian untuk mendukung rekomendasi.
Jenis Model Analisis Bisnis
Menggunakan model visual dapat menyederhanakan strategi proyek, hubungan, dan tanggung jawab bagi pemangku kepentingan di setiap level. Model visual berikut adalah elemen umum dari analisis bisnis:
– Diagram Aktivitas: Diagram aktivitas memberikan representasi visual dari konten analisis bisnis, dan profesional biasanya menggunakannya saat menganalisis sistem dan proses. Analis bisnis dapat menyelesaikan diagram aktivitas sebagai diagram alur kerja atau versi yang lebih formal dalam dokumentasi UML.
– Bagan Struktur Organisasi: Bagan struktur organisasi menjelaskan hierarki bisnis. Bagan ini membantu karyawan memahami struktur perusahaan dengan cepat serta mengidentifikasi pemangku kepentingan utama dan titik kontak lainnya.
– Analisis SWOT: Analisis SWOT terdiri dari empat elemen, yang masing-masing diwakili oleh huruf dari akronimnya: kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Model ini sangat efektif dalam mengidentifikasi elemen-elemen tersebut secara jelas.
– Diagram Proses: Diagram proses (PFD) membantu pemangku kepentingan memahami cara kerja organisasi mereka. PFD sangat penting untuk mendokumentasikan proses, membuat perubahan pada proses, dan meningkatkan komunikasi antara pemangku kepentingan. Diagram ini lebih fokus pada sistem yang luas dan tingkat tinggi daripada detail kecil.
– Analisis PESTLE: Analisis PESTLE (politik, ekonomi, teknologi, lingkungan, hukum, dan sosiologis) melibatkan faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis. Model ini membantu pemangku kepentingan dalam mengelola risiko dan merencanakan tujuan bisnis secara strategis.