Coach Prime’S Playbook for Executives – Gaya Kepemimpinan Seorang Pelatih Sepak Bola

(Business Lounge Journal – Leadership)

Melanjutkan bagaimana menerapkan gaya kepemimpinan sepak bola Deion Sanders di duni bisnis, maka pelajaran penting yang dapat kita ambil dari kesuksesan Sanders:

1.Kenali orang-orang Anda. Selama pramusim, Sanders makan sebagian besar di ruang makan bersama tim. Usai sarapan, ia kerap memberikan ceramah singkat yang menyentuh soft skill untuk olahraga dan kehidupan, seperti pentingnya menjadi orang yang dapat diandalkan.Bagi Sanders, hubungan adalah segalanya. Ia harus benar-benar mengenal para pemain dan pelatih sehingga ia dapat memahami cara terbaik untuk menjangkau mereka.

Gibson mengatakan para manajer juga harus mempelajari apa yang dibutuhkan pekerjanya dan memberikan dukungan yang diperlukan. “Banyak pemimpin mencoba memberi tahu orang-orang apa yang harus dilakukan, namun mereka tidak diperlengkapi atau dikembangkan untuk melakukan apa yang perlu mereka lakukan,” katanya. “Pemimpin belum melakukan inventarisasi dengan baik terhadap orang-orang yang dimilikinya dan berasumsi bahwa mereka memiliki perlengkapan yang lebih baik daripada yang sebenarnya.”

2. Percayai orang-orang Anda. Ketika Sanders tiba di CU, dia dikelilingi oleh tim inti yang terdiri dari asisten pelatih dan staf pendukung lainnya yang memperkuat strateginya. Sanders menaruh kepercayaan penuh pada para deputi yang bekerja di lingkaran dalamnya. Mempercayai tim untuk melaksanakan rencana sama pentingnya dalam bisnis. “Membiarkan orang lain untuk beroperasi adalah keterampilan yang dimiliki [Sanders] yang merupakan hal yang normal dalam organisasi militer dan tidak normal bagi kebanyakan orang,” kata Gibson. “Ini seperti memiliki duta kecil.”

3. Disiplin membuahkan hasil. Sanders menekankan keseragaman, bahkan aturan berpakaian diterapkan dengan sangat yang ketat. Hal ini untuk mendorong kesatuan tim. Anting dilarang. Seragam harus pas. Kaus kaki harus berwarna hitam. “Pola perilaku tidak disiplin sering kali muncul pada saat yang paling tidak tepat,” kata Sanders. “Orang yang menolak memakai kaus kaki hitam di ruang latihan mungkin adalah orang yang sama yang akan merugikan Anda dalam permainan tersebut.” Menerapkan hal ini pada perusahaan dapat Anda lakukan. Perusahaan dapat menetapkan ekspektasi serupa terhadap karyawannya. Setiap profesi dapat memiliki ketentuan seragam yang telah ditetapkan. Setiap tempat kerja memiliki aturan.

4. Berikan apresiasi yang tepat. Dalam profesinya sebagai seorang pelatih sepak bola perguruan tinggi, Sanders kerap kali juga menerapkan ilmu bisnis. Ia belajar sejak awal bagaimana memberikan reward. Sanders dapat membentuk pemain menjadi yang paling berharga. Demikian pula, para pemimpin bisnis haruslah mendukung dan secara terbuka memuji pencapaian karyawan mereka.

5. Kejujuran adalah kebijakan terbaik. Meskipun masukan mungkin sulit didengar oleh pemain, Sanders yakin bahwa memberikan masukan adalah hal yang penting. Asisten pelatih Michael Pollack menjelaskan dalam sebuah kasus ketika para pemain tidak terbiasa dengan orang yang jujur ​​​​kepada mereka. Mereka mudah terluka perasaannya. Namun kenyataan pahit dalam hidup adalah Anda akan tergantikan jika Anda tidak melakukan pekerjaan Anda dengan baik. Anda membutuhkan orang-orang yang jujur ​​kepada Anda untuk membantu Anda tumbuh dengan cara yang benar.

Dengan cara yang sama, memberikan umpan balik langsung kepada karyawan akan membuat organisasi menjadi lebih baik. Jika kita jujur, cara kita berinteraksi secara profesional menghasilkan umpan balik yang lebih apa adanya. Deion Sanders berasal dari generasi di mana hanya yang terbaik yang mendapat piala.

6. Paparkan detailnya. Coach Prime berfokus pada hal-hal kecil, seperti membahas desain seragam, merchandise, dan pakaian. Tidak ada yang mempertanyakan apakah dia ikut serta dalam pertemuan tentang pengaturan lalu lintas pejalan kaki pada pertandingan sepak bola mendatang, meninjau desain poster yang akan dibagikan kepada penggemar, atau menyarankan lagu baru untuk marching band. Demikian pula, para manajer perlu mengingat—walaupun bukan pengelolaan mikro—bahwa detil dapat membuat perbedaan antara perusahaan yang sedang berkembang dan perusahaan yang sedang mengalami kesulitan.

7. Menyediakan sumber daya yang diperlukan. Di CU, Sanders menghadapi wilayah dengan sangat sedikit orang kulit berwarna—sangat kontras dengan Jackson State, dan wilayah yang berpotensi menghambat kemampuannya untuk menarik pemain terbaik di sepak bola perguruan tinggi, yang banyak di antaranya berkulit hitam. Oleh karena banyak rekrutan terbaik berasal dari Selatan, Sanders menyadari bahwa mereka mungkin tidak betah berada di Colorado. Untuk membuat mereka lebih betah di kampus, dia mendatangkan koki lokal untuk membantu universitas menambahkan lebih banyak masakan Selatan ke menu ruang makan. Staf Sanders juga bekerja dengan fasilitas apartemen dan vendor eksternal untuk memperluas pilihan perumahan yang terjangkau di Colorado bagi para atlet yang mengikuti beasiswa.

Kemampuan untuk menghubungkan sistem “adalah keahlian yang diabaikan ketika Anda melihat seorang CIO atau COO”. Lalu apakah CIO terbaik adalah orang di bidang teknologi? Tidak juga! CIO terbaik adalah orang yang merupakan integrator sistem.

8. Lebih sedikit bisa lebih banyak. Ketika dia membuat jadwal latihan, Sanders tidak melakukan apa yang dilakukan tim lain—dua setengah jam sehari, dengan hari libur yang ditetapkan per minggu—jika menurutnya hal itu tidak masuk akal. Sebaliknya, tim Sanders mungkin berlatih selama satu setengah jam setiap hari, dengan hari libur berbeda. Sanders berkeyakinan bahwa waktu latihan yang lebih singkat akan mengurangi tekanan pada tubuh pemain. Namun, latihan haruslah sangat intens.

Seorang pemimpin penting untuk selaras dengan para pemain. Dia tahu kapan harus maju atau mundur. Seorang manajer harus peka bilamana karyawannya bekerja terlalu keras dan haruslah mendorong mereka untuk beristirahat agar tidak kehabisan tenaga.

9. Mainkan permainan panjang. Sanders mendapat pelajaran hidup yang penting dari menonton rekan-rekan pemain baseball-nya, yang bisa sukses di usia 40-an. Bagi Sanders apa yang dilihatnya ini tidak dapat ditemukannya di sepak bola yang rata-rata usia pemain 20-an dan 30-an. Namun para pemain “tua” baseball memberikan banyak pelajaran padanya. Mereka mungkin nampak tidak mencolok. Mereka hanya mengendarai truk pickup. Mereka punya keluarga. Namun mereka memiliki pemahaman untuk hidup jangka panjang mereka.

Para pemimpin bisnis juga perlu mengambil tindakan jangka panjang, mengingat bahwa dibutuhkan waktu untuk mengembangkan sumber daya manusia dan memupuk ide agar berhasil.

10. Percaya diri. Di lapangan dan di kantor, kepercayaan diri melahirkan kesuksesan. Dalam beberapa kasus, tindakan Sanders nampak lebih kontroversial. Seperti mendorong pemain di CU untuk melakukan perpindahan guna memberikan ruang bagi pemain baru. Mengambil tindakan yang percaya diri dan tegas dapat membuat perbedaan antara menang dan kalah. Meski mendapat kritik, Sanders percaya pada rencananya dan mampu menciptakan tim pemenang dengan secara kreatif memanfaatkan perubahan aturan.

Ketika dia tiba di Colorado, dia memberi tahu timnya bahwa ia akan membawa barang-barang bawaannya sendiri. Selain itu dengan percaya diri ia menatap para pemainnya yang berlatih di lapangan pada akhir tahun itu. Ia berkata bahwa tidak memahami pola pikir mereka yang berpikir bahwa mereka tidak bisa menang. Dengan tegas dan yakin ia mengatakan bahwa hal yang pernah ia lakukan hanyalah menang.