Keterampilan Wawancara Kerja

(Business Lounge Journal – Human Resources)

Mendapatkan panggilan wawancara kerja bisa jadi membuat Anda bahagia sekaligus deg-degan. Biasanya, dapat sampai pada tahap wawancara menandakan Anda dinyatakan telah lolos pemberkasan. Itu artinya Anda sudah selangkah lebih dekat dengan pekerjaan yang Anda targetkan.

Namun, perlu diingat juga tahap wawancara ini adalah salah satu penentuan apakah Anda dinyatakan cocok atau sesuai dengan kriteria yang perusahaan Anda cari atau tidak. Oleh karena itu, penting pada tahap ini untuk “mempromosikan” diri Anda sebaik mungkin agar terlihat sebagai kandidat yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut.

Menonjolkan keterampilan dan bakat yang dimiiki bisa jadi membuat Anda terlihat lebih menonjol daripada pelamar yang lainnya. Intinya adalah diperlukan sebuah persiapan dan keterampilan yang khusus untuk menghadapi sebuah wawancara. Dengan persiapan yang matang, akan membantu Anda mengatasi kegugupan dan menambah kepercayaan diri Anda untuk berhadapan dengan pewawancara.

Berikut beberapa keterampilan wawancara yang dapat membantu Anda menyiapkan diri dalam menghadapi wawancara kerja:

  1. Kemampuan Merencanakan Tanggapan Anda

Mampu merencanakan tanggapan apa yang akan Anda berikan saat pewawancara memberikan pertanyaan sangatlah berharga. Jikalau Anda pernah menonton sebuah acara perlombaan masak, sering dalam keadaan terjepit mereka diberikan pertanyaan dan dengan mudahnya menjawab sehingga mengalami kesulitan atau gagal menyampaikan apa yang mereka maksudkan.

Oleh karena itu, pertimbangkan untuk tidak dengan terlalu cepat menjawab tanpa Anda berpikir terlebih dahulu. Namun, perlu diingat bahwa menghabiskan 30 detik dengan hanya terdiam di depan pewawancara bukanlah hal yang baik bukan? Salah satu taktik yang bisa Anda lakukan adalah mengulur waktu yang singkat tapi berharga itu dengan sambil berpikir tanpa terlihat seperti tidak siap untuk menjawab contohnya dengan:

  • Mengulangi kembali pertanyaan yang diberikan.
  • Mengulangi pertanyaan untuk memperjelas bahwa Anda sesungguhnya mengerti pertanyaan yang diberikan.
  • Anda bisa merespon di awal dengan misalkan mengatakan “Itu adalah pertanyaan yang bagus atau ini merupakan pertanyaan yang sangat menarik untuk dijawab” dsb.
  1. Tetap Tenang & Jelas Saat Berkomunikasi

Memang terkadang menghadapi situasi saat wawancara sering membuat Anda merasa tegang. Anda pun bisa bertemu dengan berbagai macam tipikal pewawancara. Bisa jadi ada yang sangat serius, memberikan tekanan cukup tinggi atau sebaliknya yang santai dan menyenangkan.

Namun, apapun tipikal pewawancara yang Anda temui, bersikap tenang dan bisa berkomunikasi dengan jelas akan sangat membantu Anda terlihat lebih percaya diri. Usahakanlah untuk tidak berbicara dengan cepat saat menyampaikan informasi dengan sebanyak-banyaknya. Hal ini justru akan membuat Anda terlihat bingung dan tidak siap menceritakan tentang diri Anda sendiri kepada pewawancara.

Untuk melatih hal ini, Jonna Myers, instruktur di Sekolah Bisnis dan Teknologi Everett Dobson di Southwestern Oklahoma State University, merekomendasikan untuk Anda sebelumnya dapat melakukan latihan wawancara dengan teman Anda (lebih jelasnya akan kita bahas di poin-poin selanjutnya). Adapun cara lain yang juga bisa membantu yaitu cobalah untuk berlatih di depan cermin untuk melatih kontak mata, postur dan berbagai indikator dari bagaiman dari bahasa tubuh pun Anda terlihat percaya diri.

  1. Kembangkan Keterampilan Mendengar Anda

Saat diwawancarai, bisa saja pikiran Anda akan dengan mudah mengembara ke berbagai hal. Contohnya, Anda mungkin mulai menebak-nebak apa yang menjadi pertanyaan selanjutnya atau mencoba menganalisa jawaban terakhir Anda. Namun, perlu diingat, hal ini justru akan memecah konsentrasi Anda dan justu membuat Anda justru tidak fokus dengan pertanyaan-pertanyaan atau topik bahasan yang diangkat oleh pewawancara.

Dengan memiliki kemampuan mendengar yang baik, secara tidak langsung memperlihatkan kepada pewawancara bahwa Anda:

  • Memiliki keterampilan interpersonal yang baik.
  • Membuktikan kepada pewawancara kalau Anda tertarik dengan tantangan atau keberhasilan perusahaan yang mereka pimpin.
  • Memperlihatkan kalau Anda menghargai lawan bicara Anda dan mempunyai sikap yang siap untuk berkontribusi dengan penuh perhatian kepada kemajuan atau target perusahaan.

Selain itu, perlu Anda ingat juga bahwa jangan pernah menginterupsi atau mencoba menjawab pertanyaan yang diberikan sebelum Anda benar-benar memahami maksud dan tujuan pertanyaan tersebut.

Setelah tiga poin keterampilan di atas, mari sekarang kita bahas bagaimana strategi untuk mengembangkan keterampilan wawancara tersebut?

Mengetahui secara teori saja tidaklah cukup untuk membekali diri Anda. Dibutuhkan sebuat niat dan tekat untuk mengembangkannya. Berikut beberapa langkah yang mungkin dapat membantu Anda mengembangkannya:

  1. Terus Berlatih

Tidak ada cara lain selain berlatih dengan sebanyak mungkin untuk menjadi lebih baik dalam menghadapi wawancara. Apalagi bagi Anda yang freshgraduated. Namun berlatih juga tidak terbatas bagi Anda yang sudah beberapa kali mungkin menghadapi wawancara kerja.

Anda bisa memulai untuk memerika pertanyaan yang potensial bisa ditanyakan kepada Anda dan cobalah mempertimbangkan bagaimana cara untuk menjawabnya. Biasanya, semakin banyak latihan atau wawancara yang Anda hadiri, semakin besar juga kemungkinan menjadi lebih terbiasa dan tahu bagaimana menjawab berbagai pertanyaan yang diberikan serta dengan mudah mengatasi semua kegugupan atau stress yang dialami saat wawancara.

  1. Cobalah Melihat Dari Sudut Pandang Pewawancara

Mungkin Anda bisa memulai dengan mengesampingkan bahwa pewawancara Anda adalah tipe yang antagonis. Cobalah berpikir bagaimana Anda berusaha nantinya bekerja dengan mereka dan bisa bekerjasama dengan mereka. Perlu untuk jadi pertimbangan Anda, mereka juga bisa jadi ada dalam tekanan juga untuk mendapatkan kandidat yang tepat. Bisa saja mereka menghabiskan berminggu-minggu atau berbulan-bulan hanya untuk mendapatkan orang yang mumpuni dan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Jadi, jika mereka memilih Anda, bukankah mereka juga mengambil resiko? Dengan demikian Anda juga pasti akan berpikir bahwa dengan mewawancarai Anda, mereka juga sedang meminimalisir resiko pada pihak mereka.

  1. Persiapkan Contoh Nyata

Dalam menjawab berbagai pertanyaan, adakalanya yang dibutuhkan adalah sebuah bukti atau contoh yang konkret dari apa yang sudah pernah Anda kerjakan. Alih-alih berbasa-basi, Anda harus mendukung jawaban Anda dengan kejadian nyata dari kehidupan professional Anda. Sebagai contoh, cobalah ceritakan bagaimana Anda menghadapi setiap tekanan yang penah Anda alami sebelumnya dalam dunia kerja atau saat kuliah kalau Anda adalah freshgraduated. Pastikan Anda bisa mulai membuat list contoh-contoh yang seperti ini dan terus berusaha mengingatnya.

  1. Rencanakan Pertanyaan Untuk Pewawancara

Bukan hanya menjawab pertanyaan saja, mengajukan pertanyaan kepada pewawancara juga merupakan poin penting dalam mempromosikan diri Anda. Biasanya, pertanyaan ‘Apakah ada pertanyaan?’ selalu muncul pada akhir wawancara. Ingatlah jangan menjawab dengan tidak punya pertanyaan atau sebaliknya, Anda memberikan pertanyaan tapi bukan pertanyaan yang menarik.

Bisa jadi, pada part ini merupakan kesempatan terakhir Anda untuk memberikan kesan yang menarik kepada pewawancara. Cobalah untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan menarik yang menggambarkan ketertarikan Anda untuk bekerja pada perusahaan tersebut, misalkan tentang mengapa posisi lowongan itu tersedia, mengenai tanggung jawab dan peran dari lowongan yang dibuka, bagaimana budaya yang ada di perusahaan tersebut.

Dari beberapa keterampilan yang dibahas, sekarang apakah Anda siap menghadapi wawancara kerja? Ingatlah bahwa kesempatan tidak datang dua kali. Saat Anda lolos ke tahap wawancara, persiapkanlah diri Anda sebaik mungkin karena bisa jadi itu adalah kesempatan Anda untuk bisa berkembang di perusahaan yang Anda impikan. Terus semangat!