(Business Lounge Journal – Medicine)
Jumlah orang di dunia yang menderita gangguan mental sangat tinggi. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 450 juta orang dewasa mengalami masalah kesehatan mental, dan itu diperkirakan akan meningkat. Gangguan mental dapat mempengaruhi siapa saja, tanpa memandang gender, usia, atau latar belakang.
Tidak ada perbedaan signifikan antara pria dan wanita dalam hal jumlah orang yang menderita gangguan mental. Beberapa jenis gangguan mungkin sedikit lebih umum terjadi pada satu gender daripada yang lain, namun penyakit mental dapat terjadi pada siapa saja, tanpa memandang jenis kelamin.
Seseorang dapat mengembangkan gangguan mental pada setiap usia. Namun, beberapa gangguan umumnya mulai muncul pada masa remaja atau awal dewasa. Misalnya, gangguan kecemasan umumnya pertama kali muncul pada awal dewasa, sedangkan gangguan neurodevelopmental seperti autisme biasanya mulai terlihat pada masa kanak-kanak.
Penyebab gangguan mental sangat kompleks dan sering kali melibatkan kombinasi faktor-faktor berikut:
1. Faktor genetik: Beberapa gangguan mental memiliki predisposisi genetik, yang berarti seseorang mungkin lebih rentan terhadap kondisi tersebut jika memiliki riwayat keluarga yang sama.
2. Ketidakseimbangan kimia otak: Gangguan kesehatan mental sering terkait dengan ketidakseimbangan neurotransmiter otak, yaitu zat kimia yang bertanggung jawab atas pengiriman sinyal di otak.
3. Pengalaman trauma: Pengalaman trauma masa kecil seperti pelecehan, penelantaran, atau kehilangan yang signifikan dapat meningkatkan risiko mengembangkan gangguan mental seperti depresi atau gangguan stres pasca-trauma.
4. Stres dan tekanan: Tekanan yang berkepanjangan, baik itu dalam lingkungan kerja, sekolah, atau kehidupan pribadi, dapat menyebabkan perubahan hormonal yang dapat memicu gangguan mental seperti kecemasan atau depresi.
5. Faktor lingkungan: Faktor lingkungan seperti paparan zat beracun, polusi udara, dan kekurangan gizi dapat mempengaruhi kesehatan mental.
6. Gangguan tidur: Gangguan tidur kronis seperti insomnia dapat memengaruhi kesehatan mental dan meningkatkan risiko gangguan seperti depresi atau gangguan bipolar.
7. Penggunaan zat: Penggunaan zat terlarang atau penyalahgunaan alkohol dapat menyebabkan perubahan kimia dalam otak yang dapat memicu atau memperburuk gangguan mental.
8. Keturunan dan lingkungan sosial: Tidak hanya faktor genetik, tetapi juga lingkungan sosial seperti keluarga atau teman bisa berperan dalam perkembangan gangguan mental.
9. Ketidakseimbangan hormon: Gangguan hormonal, seperti pada tiroid atau hormon reproduksi, dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
10. Penyakit fisik atau kondisi medis: Beberapa kondisi medis seperti tumor otak, penyakit Alzheimer, atau diabetes dapat menyebabkan masalah kesehatan mental.
Berikut adalah 5 tips untuk menjaga kesehatan mental:
1. Jaga keseimbangan: Usahakan untuk menjaga keseimbangan antara waktu kerja, waktu istirahat, dan waktu untuk diri sendiri. Beri diri waktu yang cukup untuk beristirahat, bersantai, dan melakukan kegiatan yang Anda nikmati.
2. Terlibat dalam aktivitas fisik: Olahraga teratur dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan. Coba lakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau yoga.
3. Jaga pola tidur yang sehat: Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk kesehatan mental. Usahakan untuk tidur selama 7-9 jam setiap malam dan menciptakan rutinitas tidur yang baik.
4. Kelola stres dengan efektif: Temukan cara-cara yang efektif untuk mengelola dan mengurangi stres dalam hidup Anda. Misalnya, mungkin Anda dapat mencoba teknik relaksasi seperti melalui seni atau hobi yang Anda nikmati.
5. Jaga hubungan sosial yang positif: Hubungan yang sehat dan positif dengan orang lain dapat berkontribusi pada kesehatan mental yang baik. Luangkan waktu untuk bersosialisasi dengan keluarga, teman, dan orang-orang yang Anda pedulikan.
Photo by Nik Shuliahin