(Business Lounge Journal – Medicine)
Batuk kering, juga dikenal sebagai batuk tanpa dahak atau batuk tidak produktif, terjadi ketika saluran pernapasan menjadi teriritasi dan menghasilkan bunyi batuk tanpa lendir yang keluar. Mekanisme batuk kering melibatkan refleks batuk yang merangsang saraf di saluran pernapasan bagian bawah untuk menggerakkan otot-otot dada dan perut, menghasilkan bunyi batuk.
Penyebab batuk kering dapat bervariasi, antara lain:
1. Infeksi saluran pernapasan atas: Infeksi virus seperti flu atau pilek dapat menyebabkan iritasi di tenggorokan dan mengakibatkan batuk kering.
2. Alergi: Reaksi alergi terhadap serbuk sari, debu, bulu hewan, atau zat-zat iritan lainnya bisa menyebabkan peradangan dan batuk kering.
3. Asma: Kondisi saluran pernapasan yang sensitif terhadap rangsangan tertentu dapat menyebabkan batuk kering bersama gejala sesak napas dan mengi.
4. Refluks asam lambung: Naiknya asam lambung ke kerongkongan dapat menyebabkan iritasi dan batuk kering.
5. Efek samping obat-obatan: Beberapa obat-obatan seperti ACE inhibitor yang digunakan untuk hipertensi dapat menyebabkan batuk kering sebagai efek samping.
Tidak semua batuk kering disertai dengan gatal di tenggorokan. Batuk kering dapat terjadi dengan berbagai gejala, seperti sensasi terbakar, nyeri dada, atau hanya sensasi gangguan di saluran pernapasan.
Batuk kering pada umumnya tidak berbahaya jika tidak berlangsung secara terus-menerus atau tidak disertai dengan gejala yang serius. Namun, jika batuk kering berlangsung lebih dari 2 minggu atau disertai dengan gejala berat seperti kesulitan bernapas, demam tinggi, nyeri dada yang parah, atau kelelahan yang berlebihan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Untuk mengatasi batuk kering, beberapa langkah yang dapat diambil termasuk:
1. Minum banyak cairan hangat seperti air putih, teh herbal, atau sup hangat untuk menjaga kelembapan saluran pernapasan.
2. Mengonsumsi permen pelega tenggorokan atau permen peppermint untuk meredakan iritasi dan memberikan sensasi segar di tenggorokan.
3. Menggunakan humidifier atau penambah kelembapan udara dalam ruangan guna menjaga saluran pernapasan tetap lembap.
4. Hindari asap rokok dan udara yang terpolusi.
5. Jika batuk kering disebabkan oleh alergi, menghindari alergen dan menggunakan obat alergi yang diresepkan oleh dokter.
Jika batuk kering berlangsung lebih dari 2 minggu, jamaknya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan melihat riwayat kesehatan serta gejala yang dialami. Dokter juga dapat memeriksa tenggorokan, dada, atau saluran pernapasan lebih lanjut. Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan jika batuk kering berlangsung lebih dari 2 minggu termasuk tes darah, tes alergi, chest x-ray (rontgen dada), tes fungsi pernapasan, atau CT scan jika dicurigai adanya masalah serius di paru-paru.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami batuk kering yang tidak kunjung membaik atau jika disertai dengan gejala yang mengkhawatirkan. Dokter bisa memberikan diagnosis yang akurat dan menentukan perawatan yang tepat sesuai dengan penyebab batuk kering yang dialami.