Kualitas Udara Jakarta Buruk, Apa yang Dapat Kita Lakukan?

(Business Lounge Journal – News and Insight)

Akhir-akhir ini viral berita tentang buruknya kualitas udara kota Jakarta. Khususnya di kawasan Jakarta Timur dan Jakarta Utara. Sampai-sampai disarankan agar 50% karyawan bekerja dari rumah dan anak-anak sekolah kembali bersekolah online. Memang di beberapa kawasan langit tampak suram dan masyarakat menguatirkan terjadinya banyak penyakit.

Untuk memahami kualitas udara berpolusi tinggi atau tidak kita perlu melihat indeks polusi udara. Pollution Index adalah pengukuran yang digunakan untuk menggambarkan tingkat polusi atau kualitas udara dalam suatu kawasan. Indeks ini biasanya didasarkan pada pengukuran partikel-partikel polutan udara seperti PM2.5 (partikulat halus) dan gas-gas berbahaya seperti nitrogen dioksida (NO2), ozon (O3), dan karbon monoksida (CO).

Untuk Jakarta, ada berbagai penyedia layanan yang mengukur indeks polusi udara, salah satunya adalah AirVisual yang mengumpulkan data dari berbagai sensor udara di kota. Berdasarkan data historis dan pemantauan terkini, Jakarta memiliki tingkat polusi udara yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti transportasi yang padat, pembakaran limbah, dan industri yang meningkat.

Kondisi udara di Jakarta sering kali dikategorikan sebagai tidak sehat, terutama selama musim kemarau dan ketika polusi udara meningkat. Indeks polusi yang tinggi dapat mengakibatkan dampak negatif pada kesehatan dan kenyamanan, seperti gangguan pernafasan, iritasi mata dan tenggorokan, batuk, dan munculnya penyakit saluran pernapasan.

Beberapa penyakit yang dapat timbul akibat buruknya kualitas udara antara lain:

1. Penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan infeksi saluran pernapasan.
2. Masalah kesehatan jangka panjang seperti penyakit jantung, stroke, dan kanker paru-paru.
3. Gejala alergi seperti ruam, bersin-bersin, dan mata berair.
4. Peningkatan risiko infeksi saluran pernapasan atas dan bawah seperti pneumonia.

Apa peran serta yang dapat kita lakukan sebagai masyarakat awam untuk turut memperbaiki kualitas udara ini? Berikut ini adalah 10 langkah yang dapat dilakukan di rumah dan lingkungan sekitar untuk memperbaiki kualitas udara:

1. Kurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum, bersepeda, atau berjalan kaki.
2. Tingkatkan efisiensi energi rumah dengan menggunakan peralatan listrik yang hemat energi dan melakukan isolasi bangunan.
3. Kurangi emisi gas rumah kaca dengan menggunakan energi terbarukan seperti matahari atau angin.
4. Batasi penggunaan peralatan listrik dan elektronik yang tidak diperlukan.
5. Pilih produk rumah tangga yang ramah lingkungan dan menggunakan bahan alami.
6. Tanam pohon dan tanaman di sekitar rumah untuk membersihkan udara dan meningkatkan kualitas lingkungan.
7. Hindari membakar sampah atau bahan organik lainnya di lingkungan terbuka.
8. Dukung kebijakan dan inisiatif untuk mengurangi polusi udara seperti kebijakan kendaraan ramah lingkungan.
9. Rutin memeriksa dan membersihkan sistem ventilasi rumah agar tetap berfungsi dengan baik.
10. Edukasi diri sendiri dan orang lain tentang pentingnya menjaga kualitas udara melalui kampanye dan tindakan meningkatkan kesadaran.

Ayo berpartisipasi, Jakarta milik kita bersama. Ambil bagian menjadikan Jakarta lebih sehat