cara Uniqlo berkomunikasi

Lima Cara Uniqlo Berkomunikasi

(Business Lounge Journal – Marketing and Service)

Sebelum era digital berkembang dengan pesat seperti sekarang ini, Uniqlo sangat mengandalkan pamflet dan iklan TV untuk melakukan sosialisasi. Namun saat ini, kita dapat perhatikan bahwa ada banyak metode yang dilakukan Uniqlo untuk mengkomunikasikan perkembangan serta visi yang dimiliki oleh Uniqlo. Apa saja cara Uniqlo berkomunikasi?

Berkomunikasi di dalam toko. Uniqlo menyadai benar bahwa tujuan mereka bukan hanya ‘menggiring’ calon pelanggan untuk masuk ke dalam toko mereka, tetapi bagaimana memastikan mereka yang sudah ada di dalam toko mengenal apa dan bagaimana Uniqlo. Semua brand boleh memiliki visi dan misi namun sangat penting untuk memastikan para pelanggan mengetahui visi dan misi tersebut. Jadi visi dan misi bukanlah hanya milik internal sebuah brand. Ada dua hal yang menjadi cara Uniqlo untuk berkomunikasi pada pelanggannya di dalam toko. Pertama melalui interior desainnya. Uniqlo mengatur tokonya dengan lorong-lorongnya yang lebar, lampu yang terang, rak yang ditumpuk dengan rapi, dan pajangan yang disajikan dengan indah, untuk menciptakan pengalaman berbelanja yang nyaman dan ramah. Uniqlo ingin mengomunikasikan kesederhanaan dan dasar-dasar esensialnya. Seperti sudah kita bahas sebelumnya, Uniqlo memang sengaja membatasi jumlah desain yang dihasilkannya. (Baca: Mempelajari Keberhasilan Brand Strategy Uniqlo). Namun untuk mengimbanginya, merek yang berasal dari Jepang tersebut sengaja menciptakan tumpukan demi tumpukan pakaian untuk menciptakan ilusi bahwa ada banyak pilihan dan semuanya melimpah. Kedua, Uniqlo juga memasang banyak layar digital di dalam toko mereka untuk bercerita tentang hal-hal yang dianggap penting seperti kualitas kain yang dipilih, ketersedian pakaian yang dimiliki dan banyak lagi. Tayangan tersebut diputarkan secara terus menerus untuk memastikan semua pelanggan yang sudah sampai ke toko Uniqlo mengerti benar filosofi yang dimiliki Uniqlo.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Uniqlo Hingga Berani Mengubah Business Model

Uniqlo Global Ambassadors. Bukan hanya Uniqlo yang memiliki ambassador sebenarnya, namun Uniqlo memang memanfaatkan strategi ini untuk terus memperluas citra merek serta dapat terhubung dengan masyarakat. Ada dua hal utama yang menjadi ukuran bagi Uniqlo dalam memilih ambassador-nya, yaitu: great resilience (ketahanan yang hebat) dan strong character to overcome adversity (karakter yang kuat untuk mengatasi kesulitan). Beberapa yang pernah menjadi Global Ambassadors mulai dari pemain snowboard internasional Jepang, juara tenis profesional Swiss, peraih medali tenis global Jepang, juara tenis kursi roda internasional Jepang, juara tenis kursi roda internasional Skotlandia, pegolf pro kelas dunia. Adapun kemitraan ini biasanya berlangsung selama 5 tahun. Ini menjadi salah satu cara Uniqlo berkomunikasi.

Digital Marketing. Uniqlo termasuk salah satu merek pertama yang berhasil meluncurkan kampanye pemasaran digital berjudul ‘Uniqlock’ pada tahun 2007. Proyek pemasaran ini pun viral, menampilkan jam digital yang terus berdetik dengan para penari yang dikoreografikan dengan baik dan musik lounge yang menarik, semuanya disesuaikan dengan waktu. Digambarkan berlangsung sepanjang tahun – di musim panas, para penari mengenakan kemeja polo; di musim dingin, menggunakan hoodie, kasmir; dan pada tengah malam mereka tidur. Uniqlock, dirancang menggunakan widget blog sehingga jam dapat disematkan ke situs blog. Pada Januari 2008, lebih dari 27.000 widget dari 76 negara telah beredar, dan widget serta situs web yang menyertai kampanye tersebut telah dilihat 68 juta kali di 209 negara yang berbeda. Uniqlock memenangkan banyak penghargaan periklanan besar, termasuk Grand Prix di Cannes Lions Festival.

Kolaborasi dengan para desainer. Hal ini dilakukan sejak tahun 2008 untuk menciptakan gaya yang unik. Uniqlo telah membuktikan bahwa ketika mereka memulai strategi kolaborasi ini mereka dapat memperoleh akses lebih cepat ke pasar yang memiliki kesadaran merek yang lebih lemah, seperti pasar AS dan Eropa. Uniqlo pernah berkolaborasi dengan sejumlah merek serta bermitra dengan raksasa video pendek TikTok untuk mendorong pelanggan memamerkan koleksi pakaian Uniqlo UT mereka dalam video pendek, yang ditayangkan di monitor di dalam toko.

Global brand campaigns. Meskipun sudah lama sejak merek Uniqlo go internasional, baru pada tahun 2016 Uniqlo meluncurkan kampanye merek global pertamanya yang berjudul “The Science of LifeWear” (Uniqlo telah meluncurkan kampanye lokal dan regional sebelumnya tetapi tidak ada yang benar-benar mendunia). Dalam rangkaian video yang memperkenalkan merek dan koleksinya (Jeans, celana Jogger, Ultra-Light Down, Knitwear, dan HeatTech) terlihat mereka yang berjalan santai di jalanan dengan mengenakan pakaian sederhana namun keren. Lalu seorang narator memulai dengan pertanyaan: “Bagaiamana kita berpakaian? Pilih berdasarkan mood atau cuaca? Apakah Anda berpakaian agar terlihat sesuai? Apakah Anda ingin menyesuaikan diri?” Akhirnya ditutup dengan kalimat “Tidak ada satu jawaban. Tapi untuk membuat pakaian untuk kehidupan, kami akan terus bertanya.”

Uniqlo terus berinovasi dalam cara memperkenalkan brand-nya. Ini merupakan sebuah komitmen tanpa henti Uniqlo terhadap kualitas, fungsionalitas, dan gaya melalui LifeWear. Selain itu, Uniqlo terus berkomitmen untuk menggunakan informasi yang dikumpulkan melalui situs web dan aplikasi selulernya untuk menganalisis data pelanggan dan memberi mereka informasi yang paling sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Selain itu, Uniqlo perlu mengadopsi, menyerap, dan memanfaatkan media sosial dan platform digital dalam strategi periklanan dan komunikasinya ke depan.

pict: wikipedia