Indonesia Digital Ecosystem (INDICO) Resmi Naungi Berbagai Inovasi Digital Telkomsel

(Business Lounge Journal – Business)

Pada awal tahun ini, Telkomsel telah mendirikan entitas baru TED yang menjadi holding company bagi sub-bisnis digital Telkomsel. Telkomsel memang telah memiliki sejumlah inovasi digital, seperti Fita (healthtech), Kuncie (edtech), dan Majamojo (game). Namun kini, PT Telkomsel Ekosistem Digital (TED) pun resmi meluncurkan Indonesia Digital Ecosystem atau INDICO, sebagai sebuah identitas baru yang akan menaungi berbagai inovasi digital Telkomsel, baik yang sudah ada maupun yang akan datang.

Dalam acara peluncuran yang diselenggarakan secara virtual, Andi Kristianto selaku CEO Telkomsel Ekosistem Digital memaparkan bagaimana INDICO merupakan sebuah bentuk komitmen yang dilahirkan untuk mendukung dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia secara inklusif dan berdampak. Dengan INDICO maka diharapkan TED akan semakin mampu untuk engage dengan para inovator, investor, mitra strategis, dan stakeholder terkait.

Dalam waktu dekat, TED sedang mengembangkan sebuah platform yang akan memungkinkan para inovator, investor, collaborator dapat memasuki pasar dengan lebih mudah setidaknya dalam lima tahun ke depan. Strategi ini lahir untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat dengan memanfaatkan aset dan kapabilitas yang saat ini dimiliki induk usaha. Seperti telah diketahui saat ini Telkomsel memiliki 170 juta pelanggan dan lebih dari 300 ribu mitra outlet di 514 kota.

Berdasarkan pemahaman secara geografis maupun demografis, Telkomsel terus melakukan inovasi digital sehingga asset yang dimiliki tidak hanya relevan bagi [pasar] telekomunikasi saja, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini dicapai dengan strategi growth hacking oleh karena Indonesia yang sangat beragam dan penting untuk dipahami satu per satu.

Namun sebagai tahap awal, Telkomsel akan mendukung pengembangan produk digital yang saat ini sudah ada untuk enam bulan ke depan, seperti Fita, Kuncie, dan Majamojo. Diharapkan pengembangan dapat dilakukan secara optimal sehingga dapat dilanjutkan untuk masuk ke vertikal lain.

Pendekatan baru Telkomsel

Sejak tahun lalu, Telkomsel telah memulai transformasi digitalnya dengan mengambil pendekatan yang berbeda dalam mengembangkan produk digital. Seperti telah diketahui, sebelumnya Telkomsel melakukan pengembangan inovasi digital Telkomsel Innovation Center (TINC) dan Telkomsel Mitra Inovasi (TMI). TINC mewadahi ide yang kemudian diinkubasi dan diakselerasi dari startup lokal, sedangkan TMI masuk melalui pemberian investasi ke startup tahap awal (early stage).

Tetapi sekarang ini, Telkomsel melakukan eksplorasi vertikal yang belum pernah digarap oleh telekomunikasi sebelumnya. Platform Kuncie dan Fita yang sama-sama masuk ke segmen digital lifestyle tahun lalu kemudian dikembangkan oleh Telkomsel. Setelah itu, diikuti oleh Majamojo yang didirikan lewat skema patungan oleh TED dan GoTo pada bulan Februari yang lalu. Untuk itu, Telkomsel merekrut CEO Kuncie dan Fita dari luar lingkungan perusahaan dan induk usaha. Sehingga Telkomsel dapat memberikan keleluasaan untuk mengembangkan bisnis dengan model growth hacking yang memberikan potensi untuk di-spin-off. Model ini sebenarnya bertentangan dengan model bisnis telekomunikasi yang berorientasi pada Return of Investment (ROI), namun telah menjadi strategi bagi Telkomsel.