Kesejukan Selasar Sunaryo Art Space

(Business Lounge – Art) – Terletak di wilayah Bukit Pakar Timur, galeri yang tidak begitu besar ini tempat ini menawarkan segala bentuk karya seni yang layak untuk diapresiasi. Selasar Sunaryo Art Space bukanlah galeri seni biasa. Tempat bernuansa alam ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para penikmat seni, baik seni modern ataupun kontemporer. Selasar Sunaryo sudah berdiri sejak tahun 1998. Berawal dari niatan untuk menyimpan berbagai hasil karya dari sang pemilik, Drs. Sunaryo, dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB. Kini Selasar Sunaryo sudah menjadi tempat tujuan wisata budaya. Bagi pelaku dan penikmat seni mungkin Selasar Sunaryo sudah tidak asing lagi, karena galeri ini sudah cukup terkenal hingga ke kancah internasional.

IMG_2721

IMG_2731

IMG_2734

Selasar Sunaryo mempunyai beberapa ruang utama, seperti ruang galeri indoor maupun outdoor, amphiteater, ruang diskusi dan juga ruang terbuka. Ruang-ruang tersebut dikonsep untuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Gedung galeri yang telah berdiri sejak 15 tahun lalu, saat ini menerima kurang lebih 30.000 pengunjung tiap tahun dari awal sekitar 1000 pengunjung. Kenaikan pengunjung ini karena ditunjang oleh sekitar 12 program pokok tiap tahunnya. Beberapa program pokok yang dicanangkan di Selasar Sunaryo antara lain Sunaryo Kids Program (SKP) yang berisi kegiatan anak-anak, Bandung New Emergence (program untuk memperkenalkan seniman muda berpotensi), Coffe Morning (membicarakan kegiatan Selasar Sunaryo seminggu ke belakang dan ke depan), dan Afternoon Tea (berdiskusi tentang fotografi, arsitektur hingga film).

IMG_2728

IMG_2729

IMG_2733

Banyak galeri yang berumur pendek karena iklim kesenian di Indonesia yang naik turun maupun tidak siapnya dengan masalah pendanaan dalam waktu panjang. Kunci yang menjadi kekuatan galeri tersebut adanya passion serta eksistensi di bidang kesenian. Oleh karena itu, hal tersebutlah yang masih membuat galeri ini berdiri. Kecintaan terhadap seni dengan menghadirkan ruang ekspresilah yang membawa Sunaryo tetap mempertahankan Selasar Sunaryo. Oleh karena itu pula Sunaryo tidak ingin mengambil kata galeri atau museum untuk menamakan ruangnya. Menurut catatan kutipan salah satu pekerja di galeri ini, Selasar (open corridor/separuh rumah). Yang menarik dari galeri ini adalah tidak dipungut biaya dan terbuka untuk umum, baik pameran karya seni ataupun pertunjukan-pertunjukan yang digelar di Selasar Sunaryo. Salah satu alasan pengunjung tetap datang ke tempat ini adalah karena tempatnya yang nyaman, tidak bising serta kesejukan diantara rimbunnya pepohonan.

IMG_2732

IMG_2730

Sonang Elyas/Journalist/VM/BL
Editor : Iin Caratri
Foto : Sonang Elyas.

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x