(Business Lounge Journal – Medicine)
Pandemi ini masih menjadi suatu persoalan besar bagi bangsa-bangsa. Hingga saat ini telah terjadi hampir 100 juta kasus, sejak dimulai di Wuhan pada akhir tahun 2019. Kematian yang ditimbulkan mencapai lebih dari 2,1 juta kematian. Virus SARS-COV2 ini telah memicu para ahli dan peneliti di seluruh dunia mempelajari dan melakukan penelitian. Lebih dari 1500 uji klinis saat ini sedang berlangsung di seluruh dunia, bersama-sama meneliti khususnya untuk terapi dan vaksin potensial, baik itu dari negara maju maupun negara berkembang.
Tidak ketinggalan sebuah clinical trial di Nigeria melakukan uji coba klinis terapi dengan antioksidan dengan 300 partisipan. Memang gambaran klinis tertentu dari infeksi SARS-CoV-2 memberikan strategi pengobatan potensial yang melibatkan terapi antioksidan. Studi ini dimulai November 2020 dan masih terus berlangsung hingga April 2021. Walaupun masih berjalan, namun sejauh ini terapi antioksidan memberi dampak pada kesembuhan pasien dengan infeksi SARS-COV2. Kabar baiknya adalah antioksidan sebenarnya dapat kita temui dalam keseharian. Jadi mengapa tidak untuk memulai makanan tinggi antioksidan?
Apakah itu Antioksidan?
Antioksidan secara efektif menetralkan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif. Tubuh memiliki kemampuan untuk membuat beberapa antioksidan sendiri dan tentunya tubuh mengandalkan makanan yang kita makan sehari-hari untuk mencukupi mereka.
Lauri Wright, Ph.D., R.D., L.D., asisten profesor nutrisi di University of South Florida memberikan definisi bahwa antioksidan adalah senyawa yang ditemukan dalam makanan yang menghentikan atau menunda kerusakan pada sel. Lauri Wright menjelaskan bahwa antioksidan dilepaskan dari makanan melalui pencernaan dan berjalan melalui aliran darah dan masuk ke dalam sel untuk akhirnya antioksidan bekerja pada radikal bebas, Radikal bebas adalah atom atau molekul tidak stabil yang dihasilkan dalam proses metabolisme normal yang dapat melepaskan elektron dari molekul lain, menyebabkan reaksi berantai kerusakan oksidatif pada sel. Kerusakan kumulatif semacam ini mungkin menyebabkan banyak perubahan degeneratif, penuaan, kanker dan banyak penyakit lainnya.
Sumber Antioksidan
Makanan yang berasal dari alam seperti buah-buahan dan sayuran sangat kaya akan senyawa penghancur radikal bebas ini, yang meliputi vitamin A, vitamin C, vitamin E, mineral selenium, lutein, dan likopen.
ORAC adalah singkatan dari Oxygen Radical Absorbance Capacity, ukuran kemampuan makanan atau zat lain untuk memadamkan radikal bebas oksigen dalam tabung reaksi. ORAC dikembangkan di National Institute on Aging (NIA), bagian dari National Institutes of Health. Buah-buahan, sayuran, dan rempah-rempah diberikan skor. Penelitian menunjukkan bahwa antioksidan dalam makanan dapat meningkatkan kekuatan antioksidan dalam darah
Mengkonsumsi makanan yang menunjukkan skor ORAC yang tinggi dengan sendirinya juga meningkatkan skor antioksidan darah. Para peneliti ORAC di Jean Mayer Center USDA Human Nutrition Research Center on Anti Aging di Boston, menyarankan untuk meningkatkan asupan harian menjadi 3.000-5.000 unit ORAC akan berdampak pada kapasitas antioksidan plasma dan jaringan secara signifikan.
Berikut ini adalah 6 buah terbaik yang memiliki antioksidan tertinggi, dilihat dari ORAC Score. Silahkan dipilih mana yang Anda suka.
-
Manggis
Manggis yang banyak ditemui di Indonesia ini memiliki ORAC Score paling tinggi yaitu 17.000. Skor yang sangat spektakuler!
-
Wolfberry Juice
Jenis buah ini sulit ditemukan di Indonesia. ORAC Score: 3472.
-
Pomegranate. ORAC Score: 3037
-
Blueberry. ORAC Score: 2400
-
Raspberry. ORAC Score: 1220
-
Wortel. ORAC Score: 200
Manggis saat ini sedang memasuki musim berbuah, yang dimulai dari November hingga Maret. Selagi manggis sedang banyak di pasar, tidak ada salahnya makan manggis untuk mencukupi kebutuhan asupan harian antioksidan.
dr. Vera Herlina,S.E.,M.M/VMN/BLJ Editor in Chief, Coordinating Partner of Management & Technology Services, Vibiz Consulting