(Business Lounge Journal – Medicine)
Hal yang sering kali terjadi pada negara-negara berkembang seperti Indonesia adalah bagaimana seseorang menyadari bahwa ia telah menderita kanker pada stadium lanjut. Hal ini menyebabkan angka penderita kanker maupun kematian karena kanker, cenderung lebih tinggi dari angka yang dimiliki negara-negara maju. Penyebabnya diyakini dr. Paran Bagionoto, SpB, FInaCS oleh karena belum adanya sebuah kebiasaan untuk melakukan tindakan-tindakan preventif.
Dokter bedah umum di Rumah Sakit Mardi Waluyo, Metro, Lampung ini menjelaskan ada beberapa tindakan preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker, yaitu dengan melakukan screening baik melalui riwayat keluarga dan riwayat pribadi, kemudian melakukan identifikasi apakah masuk ke dalam kategori yang mempunyai faktor risiko rendah, sedang, atau tinggi, selain juga melakukan screening secara fisik.
Salah satu contoh yang diberikan oleh dr. Paran adalah tindakan mastektomi yang dilakukan oleh Angelina Jolie, ketika ia mendapati kemungkinan besar ia akan menderita kanker oleh karena ditemukannya beberapa unsur-unsur penyebab kanker dalam tindakan screening yang ia lakukan, termasuk riwayat keluarga.
Pentingnya melakukan screening bagi mereka yang sudah berusia 50 tahun ke atas juga digarisbawahi oleh dr. Paran, oleh karena adanya 3 faktor yang menjadi pemicu seseorang dapat menderita kanker walaupun secara history tidak ditemukan kasus kanker pada keluarganya, yaitu faktor degeneratif, faktor mutasi, dan lifestyle yang pro kanker.
Selain itu, penting sekali untuk memperhatikan pola makan yang benar yaitu dengan meninggalkan pola makanan yang pro kanker dan beralih pada pola makan yang pro kesehatan.
Baca juga:
Part 1. Kanker yang paling banyak di Indonesia
Part 2. Lifestyle pencetus kanker
Business Lounge Journal/VMN/BLJ