Kanker-Covid-19 Lebih Bahaya Mana? (Part 2. Lifestyle Pencetus Kanker)

(Business Lounge Journal – Interview Session)

Adanya lifestyle yang tidak pro kepada kesehatan ternyata sangat berbahaya dan dapat memicu timbulnya kanker. Kita sudah membahas bagaimana kanker paru-paru mengambil posisi sebagai kasus kanker terbanyak di Indonesia dengan salah satu pemicunya adalah kebiasaan merokok. (Baca: Kanker-Covid19, Lebih bahaya mana? Part 1: Kanker yang paling banyak di indonesia/).

Melanjutkan perbicangan mengenai Kanker – Covid19, lebih bahaya mana?, dr. Paran Bagionoto, SpB, FInaCS menjelaskan bagaimana terjadinya kanker. Dokter bedah di Rumah Sakit Mardi Waluyo, Metro, Lampung ini mengumpamakannya dengan sebuah mobil yang memiliki rem dan gas. Jika gas terus bekerja tetapi rem blong, maka akan terjadi kecelakaan. Begitu juga tubuh manusia, bila proto onkogen (gen yang bersifat baik) terus melakukan pembelahan, sementara Tumor Suppressor Gen yang berfungsi sebagai rem tidak dapat bekerja dengan baik, maka terjadilah onkogen yang menyebabkan kanker.

Hal ini sangat kuat dipengaruhi oleh adanya kebiasaan hidup (lifestyle) yang salah, seperti:
1. Tobacco smoking, yang mengandung zat karsinogenik.
2. Makan makanan yang mengandung pengawet.
3. Obesitas, dipicu adanya sedentary lifestyle.
4. Radiasi
5. Infeksi
6. Diet kurang serat.

Gaya hidup di atas adalah contoh gaya hidup yang tidak sehat yang dapat memicu terjadinya kanker. Karena itu penting untuk ditinggalkan.


RB/VMN/BLJ