(Business Lounge Journal – Culture) – Gili Lawa, pintu gerbang menuju Taman Nasional Pulau Komodo, memang menyimpan pesona yang tak terkatakan. Tentu saja, salah satu keindahannya adalah dari matahari terbenam yang terlihat disana, ketika langit menjadi berubah warna, dan terlukislah gradasi indah yang begitu mencengangkan mata..
Gili Lawa sendiri, dibagi menjadi dua, yaitu Gili Lawa Darat, serta Gili Lawa Laut. Kedua lokasi dari gili ini memang berseberangan. Biasanya, orang yang akan menuju Pulau Komodo, bisa melalui Gili Lawa Darat.
Bicara mengenai Gili Lawa, pada kenyataannya, memang bukan hanya langit dan laut serta datarannya yang mempesona, tetapi juga bawah lautnya. Karena itulah, tak heran jika Gili Lawa dikatakan memiliki daya tarik yang nyaris utuh, karena hampir setiap jengkal dari bagiannya selalu mempesona. Dalam setiap jengkal, ada warna tersendiri yang dilihat. Dan semua warna itu, selalu memberikan kesan tersendiri akan menawannya bumi Nusa Tenggara Timur.
Memang, keistimewaan Gili Lawa tak lekang oleh waktu. Baik di siang hari, dan juga ketika menjelang senja, keindahannya tetap terlihat nyata. Ya, tentu saja karena gradasi warna-warni alam yang terlihat, baik gradasi air laut terlihat biru di siang hari, maupun gradasi warna cakrawala di sore hari, ketika lembayung senja mulai mewarnai langit dengan manisnya.
Memang, tak ada kata yang cukup untuk menceritakan keindahan dari Gili Lawa. Simfoni dari warna-warninya yang terpancar sepanjang hari, juga pesona dataran dan bawah lautnya, Ya, warna-warni yang membuat Gili Lawa semakin berkesan, semakin dirindukan, dan semakin diingat, lebih dari sekedar pintu gerbang Taman Nasional Komodo. Ya, simfoni warna-warni Gili Lawa, memang merupakan yang akan selalu berkesan dan mewarnai memori dengan indahnya..