(Business Lounge – Global News) Australia memiliki Perdana Menteri baru setelah Tony Abbott berhasil digulingkan sebagai pemimpin Partai Liberal oleh Malcolm Turnbull. Perkembangan ini terjadi sangat cepat seperti sebuah drama yang sangat dramatis.
Pemungutan Suara Abbott vs Turnbull
Ketenaran Abbott memang telah menurun sebelumnya. Sebagai puncaknya, tepat beberapa jam jelang larut malam pada Senin (14/9) Turnbull mengatakan bahwa ia ingin menjadi pemimpin yang baru dari partai Liberal yang selama ini dipimpin oleh Abbott, demikianlah yang dituliskan Turnbull pada blog-nya sekaligus ia mengundurkan diri menjadi Menteri Komunikasi. Menurut Turnbull apabila Abbott tetap memimpin partainya, pemerintah koalisi akan kehilangan pemilu berikutnya, yang kemungkinan akan berlangsung tahun depan.
Untuk keputusan ini, Turnbull menyatakan bahwa iatelah berkonsultasi dengan banyak orang, rekan-rekannya, rakyat Australia, dan para pendukungnya.
Mendengar hal ini, Abbott mengadakan pemungutan suara yang diikuti oleh anggota partai yang duduk di parlemen. Sebagai hasilnya Abbott mendapatkan 44 suara, sedangkan Turnbull mendapatkan 54 suara, sehingga Turnbull pun berhak untuk menggantikan kedudukan Abbott.
Di bawah sistem Australia, seperti di Inggris, perdana menteri tidak dipilih langsung oleh pemilih tetapi oleh pemimpin partai atau koalisi yang dapat memerintah secara mayoritas di parlemen. Jabatan Perdana Menteri adalah jabatan yang paling berkuasa di Australia dan merupakan kepala pemerintahan yang bertugas di bawah arahan Gubernur Jendral. Biasanya perdana menteri adalah pemimpin dari partai politik terkuat di Australia.
Dengan unggulnya Turnbull dari Abbott maka Turnbull pun akan dilantik sebagai Perdana Menteri Australia yang ke-29 setelah Abbott resmi menuliskan pengunduran dirinya.
Siapa Malcolm Turnbull?
Pria yang memiliki nama lengkap Malcolm Bligh Turnbull sebelumnya menjabat sebagai Menteri Komunikasi pada masa pemerintahan Abbott. Namun kemudian ia mengundurkan diri dan memulai kiprahnya untuk menjadi pemimpin. Persaingan antara Turnbull dan Abbott memang bukan hal yang baru dalam Partai Liberal. Pada tahun 2009 Turnbull pernah dikalahkan oleh Abbott hanya dengan selisih 1 suara.
Pria sebelumnya bekerja sebagai seorang pengacara sukses dan pengusaha. Namun pada tahun 1993, ia mulai memasuki dunia politik dengan menjadi Ketua Gerakan Republik Australia, hingga tahun 2000.
Pada September 2008, Turnbull yang kala itu menjabat sebagai menteri di kabinet pemerintahan Howard (Perdana Menteri ke-25), Turnbull diangkat sebagai Ketua Partai Liberal sekaligus Ketua Oposisi. Namun pada November 2009, Partai Liberal terbelah dan ia pun dikalahkan dalam pemilihan ketua partai bulan Desemberoleh Tony Abbott dengan selisih satu suara.
Turnbull menjabat sebagai Menteri Komunikasi di kabinet pemerintahan Abbott sejak 2013 sampai September 2015. Ia kemudian mengundurkan diri untuk merebut jabatan ketua partai dari Abbott. Dalam pemilihan ketua 2015, Turnbull mengalahkan Abbott dengan perolehan 54 suara versus 44 suara.
citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : Antara