(Business Lounge – Manage Your Business) Tahukah Anda tentang bisnis yang menggunakan sistem Franchise? Franchise adalah nama keren dari waralaba yang dapat didefinisikan sebagai sebuah metode dalam sistem distribusi barang atau jasa. Metode ini membentuk suatu model hubungan kerjasama bisnis antara franchisor (pemilik usaha) dengan franchisee (pemilik modal/investor). Hal yang biasanya menjadi pertanyaan para pelaku bisnis ketika mendengar kata franchise yaitu apakah bisnis dengan sistem franchise akan berkembang pesat dalam waktu singkat? Dan apakah dampaknya bagi perusahaan?
Bagi para franchisor (pemilik franchise), mereka harus konservatif dalam pengertian juga harus mengetahui keterbatasan perusahaannya sendiri. Jika franchisee (usaha milik investor) dikembangkan terlalu banyak dalam waktu yang singkat pasti akan membebani para franchisor itu sendiri. Para franchisors yang terlalu ekspansif sering mendapat kritik pedas dari pelaku bisnis lainnya. Misalnya, dalam satu tahun mengembangkan lebih dari 20 franchisee, menurut para ahli bisnis itu sudah tidak lagi menjadi bisnis yang sehat. Karena biasanya jika terlalu cepat mengembangkan franchisee mengakibatkan hubungan antara franchisor dan franchisee tidak baik. Tidak gampang mengelolah bisnis franchise yang terlalu banyak, contohnya dari segi pembinaan terhadap franchisee dan sistem yag cenderung buruk membuat franchise itu berusaha akan lebih ekspansif Pada dasarnya prinsip franchise adalah kemitraan yang saling mendukung dan saling menguntungkan.
Pada umumnya usaha yang dikembangkan lewat franchise memiliki kelebihan dibandingkan usaha tanpa franchise. Ibaratnya seperti usaha itu dimulai dari angka nol menuju 100, jika anda memakai sistem franchise usaha itu sudah dimulai dari angka 50 karena angka 0 sampai 50 sudah dipersiapkan franchisor, artinya jika kita membeli franchise maka tingkat risiko usaha akan lebih kecil dibandingkan kita memulai usaha yang baru. Hal itu bisa terjadi karena kalau kita membeli franchise maka segala sesuatunya seperti pemasoknya atau merek dagangnya sudah dipersiapkan oleh franchisor dan Anda hanya perlu menjalankannya. Tentu saja risiko menjadi lebih kecil, karena dalam penelitian risiko dari satu usaha biasanya terjadi pada awal-awal usaha. Franchise yang berhasil dan sudah terkenal seperti Ayam tulang Lunak atau Bebek Bali, Anda pasti pernah mencobanya. Kesimpulannya, memulai usaha sebagai franchisor itu tidak gampang, karena pelaku bisnis harus belajar membina hubungan yang baik dalam mengembangkan franchisee. Jika SDM dari franchisor lemah maka akan ada kendala yang datang. Jadi, kunci utama dari bisnis yang menggunakan sistem franchise adalah SDM-nya harus siap dan merek adalah salah satu faktor yang penting.
Melisa Ngangi/VMN/BL/Contributor
Editor: Ruth Berliana