Bagaimana Jika Startup Gagal?

(Business Lounge – Manage Your Business) Bukan hanya sekali saja kita mendengar orang gagal dalam melakukan startup bisnis. Mungkin ribuan orang telah gagal bahkan para founder pun mengatakan bahwa kegagalan tersebut terjadi bukan karena adanya kompetisi, tetapi karena ketidakmampuan tim internal dalam membangun bisnis itu sendiri ,

Banyak sekali yang menganggap bahwa memiliki banyak uang maka tingkat kesuksesan dalam startup semakin tinggi. Padahal sesungguhnya semakin banyak uang yang kita miliki semakin sulit untuk menentukan ke mana kita akan mengalokasikan dana tersebut. Adanya berbagai fitur kadang membuat orang berpikir bahwa itu merupakan hal yang penting yang mampu membawa pengaruh besar. Tetapi belum tentu demikia. Lebih banya fitur justru memiliki resiko yang cukup besar yaitu mereka akan lupa dengan tujuan utama dari produk itu sendiri.

Karyawan kemudian dapat menjadi hal yang sangat penting sebab Anda perlu menentukan apakah Anda perlu memiliki tim yang besar atau cukup tim yang kecil. Tim besar jika tidak dapat berfungsi secara efektif maka akan berakibat fatal.

Siapa sih manusia di dunia ini yang tidak mau sukses? Tentu semua ingin sukses dan tidak mudah untuk meraihnya. Dibutuhkan proses dan kerja keras, maka ketika startup gagal ingat saja kata pepatah “kegagalan adalah awal keberhasilan”. 

Maka ketika startup gagal, berpikirlah lebih keras untuk melakukan beberapa hal ini:

– Cobalah untuk menemukan co-founder yang tepat, merekrut karyawan yang tepat sehingga Anda memiliki kesempatan untuk berkembang. Ingat, karyawanlah yang akan ikut serta menjalankan bisnis Anda, jadi jangan sampai salah memilih karyawan.

– Terlalu banyak berasumsi ternyata tidak baik. Ini yang sering kali menjadi kelemahan para pelaku startup yaitu terlalu banyak berasumsi. Karena itu penting untuk memberikan bukti konkrit nan sederhana.

– Pastikan siapa yang akan menggunakan produk Anda. Mengapa mereka harus menggunakan produk tersebut dan bagaimana menilainya? Tentu saja dibutuhkan skill untuk melakukan hal-hal tersebut.

– Temuilah klien Anda sehingga Anda dapat mengevaluasi produk Anda. Memikirkan branding merupakan hal yangpenting namun bukan itu yang terutama saat menemui kegagalan.

– Fokuslah pada satu tujuan sesuai kebutuhan jangan terlalu banyak melihat ke kiri dan ke kanan. Jangan terlalu banyak inovasi yang mau dilakukan sampai-sampai lupa tujuan utama dari produk itu sendiri. Memang banyak typical startup yang seperti ini namun perilaku seperti ini harus dihindari. Kegagalan startup dapat diakibatkan terlalu banyak keinginan.

– Teori yang terlalu cepat bisa membawa Anda ke dalam masalah, misalnya ketika mendapatkan dana dari investor maka jauhkanlah pemikiran ingin kantor yang besar dengan perabot yang ‘wow’ dan merekrut karyawan dalam jumlah besar supaya orang dapat melihat bahwa saya sukses dalam waktu yang singkat. Melainkan pergunakanlah itu sebaik mungkin, tanamkanlah sisi ekonomis sebagai startup. Manfaatkanlah kesempatan yang ada dan atasilah semua tantangan yang ada.

– Mengantisiapsi ketika ada gangguan dari luar akan lebih mudah dipahami seperti kompetitor yang memberikan value yang lebih dibandingkan produk atau jasa Anda. Jadi kembali lagi pada dasarnya fokuslah pada produk, konsumen serta pelayanan karena itulah kunci agar bisnis Anda dapat bertahan.

Jika Anda sudah memiliki dana dari investor, pergunankanlah itu sebaik-baiknya berdasarkan pengalaman dan pengetahuan mengenai investor dan network yang dapat membuat Anda semakin berkembang. Jangan bereksperimen sendiri atau mencoba-coba tanpa mentor yang dapat membimbing anda. Karena sebagai startup, Anda sangat membutuhkan seorang mentor untuk membantu Anda.

Satu dari sepuluh startup gagal karena faktor internal. Namun kita dapat mengambil kesimpulan apa yang berasal dari faktor eksternal yaitu kompetitor. Ketika startup gagal dan Anda berpikir hal itu karena kompetitor maka dari situ Anda dapat berpikir jika kemarin saya bisa dikalahkan maka besok saya tidak bisa dikalahkan karena itulah dunia usaha. Ketika kita mampu bersaing berarti kita akan berhasil. Tetapi jangan terlalu fokus pada kompetitor, fokuslah pada kebutuhan konsumen karena startup harus memiliki cara sendiri untuk meng-attract customer.

Frity Wajong/VMN/BL/Contributor
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x