Australia Menyederhanakan Adopsi Anak di Luar Negeri

(Business Lounge – World News) – Australia mengatakan kemarin akan menyederhanakan proses mengadopsi anak dari luar negeri, dengan mendirikan sebuah badan tunggal untuk mengelola aplikasi dalam mempersiapkan pengaturan baru dengan Amerika Serikat, Polandia dan Vietnam.

Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan  “one-stop shop” yang baru ini – Intercountry Adoption Support Service – akan memiliki staf advokasi atas nama calon keluarga dan berurusan dengan otoritas negara setempat dan negara-negara mitra dilansir dari AFP.

Australia memiliki salah satu  adopsi antar di dunia dengan tingkat terendah menurut sebuah laporan pemerintah tahun lalu. “Untuk adopsi terlalu lama ada dalam regulasi yang terlalu keras, sudah terlalu lama menjadi terlalu sulit untuk mengadopsi dan terlalu lama kebijakan ini telah menjadi zona yang kurang diperhatikan,” kata Abbot dalam sebuah pernyataan.

“Seharusnya tidak seperti itu karena adopsi adalah mengenai memberikan anak-anak kehidupan yang lebih baik.”

Layanan baru, yang dapat dimulai sesegera mungkin di bulan April ini, juga akan berusaha untuk mengurangi lamanya waktu orang tua harus menunggu untuk mengadopsi anak-anak, saat ini rata-rata menunggu lima tahun.

Pengumuman itu terjadi hanya seminggu setelah seorang bayi laki-laki di tengah perdebatan internasional tentang surrogacy telah diberikan kewarganegaraan Australia. Bayi Gammy dilaporkan ditinggalkan di Thailand oleh pasangan Perth yang pulang hanya dengan kakaknya yang sehat.

Sementara surrogacy komersial adalah ilegal di Australia, semakin banyak orang bepergian ke negara-negara seperti India dan Thailand untuk berhubungan dengan wanita dan membawa bayi mereka.

Tingkat adopsi telah jatuh ke rekor terendah di Australia, Abbott mengatakannya, dengan hanya 317 adopsi domestik dan internasional antara 1 Juli 2013 dan 30 Juni 2014, sembilan persen lebih rendah dari tahun sebelumnya dan 76 persen turun dari 25 tahun yang lalu.

Australia memiliki perjanjian antarnegara dengan 14 negara, dan pemerintah mengatakan pihaknya mendirikan program adopsi baru dengan AS, Polandia dan Vietnam, dan memiliki skema kerjasama dengan empat negara lainnya, yang tidak disebutkan namanya. TThe Sunday Telegraph mengatakan keempat negara tersebut adalah  Latvia, Kenya, Bulgaria dan Kamboja.

Arum/Journalist/VMN/BL
Editor: Iin Caratri

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x