(Business Lounge – Art) Sebuah pameran logam serta magic stone menarik dari 2 seniman (pematung) yang sangat berbeda. Keduanya penuh semangat dan siap untuk menaklukkan tantangan apapun. Noor Ibrahim diibaratkan sedang ada di tengah-tengah proses menaklukkan tantangan dalam / jiwanya yang meledak dalam kesederhanaan untuk membentuk material dan bentuk-bentuknya. Rudi Crystal juga ada di tengah-tengah penaklukkan keterbatasan sendiri, melalui tantangan yang juga tidak sederhana; berkaitan dengan batu mulia dan fosil yang mengandung sejarah kehidupan mereka yang panjang.
Waktu yang baik untuk melihat dan menikmati pekerjaan mereka sambil mengarungi imajinasi mereka, makna, keindahan, kesederhanaan, dan semua misteri di dalamnya, seperti yang sering kali kita pertanyakan tentag alam semesta.
Pameran ini berlangsung sejak kemarin 13 November hingga 7 Desember 2014 di Gallery Kemang 58, Jakarta Selatan.
Noor Ibrahim adalah jebolan Pasca Sarjana Indonesia Institute of The Arts Yogyakarta, dengan menggunakan pelat logam resilent, Ibrahim membangun karyanya dengan menerapkan tekanan (memukul). Hal ini tentu berbeda dengan apa yang dia lakukan untuk kayu dan batu, yang diukir. Melalui pengalamannya pematung telah menemukan cara untuk menggunakan pahat mereka sedemikian rupa sehingga medium takkan “terluka”dalam proses ukiran. Teknik ini juga memastikan bahwa efek dari pahat dapat dikendalikan. Di sisi lain, memukul media adalah sesuatu yang lebih spontan.
Sonang Elyas/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: Sonang Elyas